68
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
Perhatikan tabel massa jenis beberapa zat berikut ini.
Pengukuran volume terkadang kurang teliti jika dibandingkan pada pengukuran massa. Untuk itulah dalam menentukan
massa jenis hanya dilakukan pengukuran massa. Hal inilah yang mendasari digunakannya massa jenis relatif. Massa jenis relatif
didefinisikan sebagai nilai perbandingan massa jenis bahan dengan massa jenis air. Massa jenis air diketahui yaitu 1 g cm
-3
atau 1.000 kg m
-3
. massa jenis relatif =
massa jenis bahan massa jenis air
... 3 – 2
Contoh
1. Massa jenis besi 7,9 g cm
-3
dan massa jenis air 1 g cm
-3
. Tentukan massa jenis relatif besi
Jawab:
massa jenis relatif besi =
massa jenis bahan massa jenis air
=
-3 -3
7,9 g cm 1 g cm
= 7,9 2. Konversikan satuan massa jenis berikut
a. 500 kg cm
-3
= ... g cm
-3
b. 0,8 g cm
-3
= ... kg cm
-3
Jawab: a. 500 kg cm
-3
= 500 × 0,001 g cm
-3
= 0,5 g cm
-3
b. 0,8 g cm
-3
= 0,8 × 1.000 kg cm
-3
= 800 kg cm
-3
Tabel 3.2 Massa jenis berbagai zat.
kg m
-3
Nama Zat g cm
-3
udara 27°C alkohol
kayu es
air 4°C aluminium
seng besi
kuningan perak
raksa emas
platina 1,2
800 300 – 900
920 1.000
2.700 7.140
7.900 8.400
10.500 13.600
19.300 21.450
0,0012 0,80
0,3 – 0,9 0,92
1,00 2,70
7,14 7,90
8,40 10,50
13,60 19,30
21,45
Massa Jenis
Sumber: Physics for You
Wujud Zat dan Perubahannya
69
3. Sebuah balok kayu mempunyai panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 5 cm. Jika massa balok kayu tersebut adalah
1,5 kg, tentukan massa jenisnya Jawab:
V
balok
= p × l × t
= 10 cm × 5 cm × 5 cm
= 250 cm
3
m
balok
= 1,5 kg = 1.500 g
ρ =
balok balok
m V
=
3
1.500 g 250 cm
= 6 g cm
-3
3. Sebuah aluminium mempunyai massa 27 gram. Tentukan volume aluminium tersebut
Jawab: Dari Tabel 3.2 diketahui bahwa massa jenis aluminium
adalah 2,7 g cm
-3
, maka: V
=
m
ρ =
-3
27 g 2,7 g cm
= 10 cm
3
Pernahkah kamu memerhatikan bingkai jendela kaca di rumahmu? Bingkai jendela kaca harus diberi celah agar saat
kaca memuai di siang hari yang panas, kaca tersebut tidak pecah. Bagaimana proses pemuaian dapat terjadi dan apakah
manfaat atau kerugian dari pemuaian ini dalam kehidupan sehari-hari. Marilah kita pelajari lebih lanjut.
C Pemuaian
Latihan 3.2
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan massa jenis 2. Bagaimana cara mengukur massa jenis yang mempunyai bentuk tidak teratur, seperti
batu? Alat apa saja yang diperlukan? 3. Sebuah balok kuningan mempunyai panjang 5 cm, lebar 3 cm, dan tinggi 2 cm.
Berapakah massa balok kuningan tersebut? ρ
kuningan
= 8,4 g cm
-3
4. Suatu gelas ukur mula-mula diisi air sampai ketinggian 50 mL. Setelah diisi batu, tinggi air naik sampai 65 mL. Hitunglah massa jenis batu jika diketahui massa batu
90 gram 5. Massa gelas ukur kosong 150 gram, sedangkan massa gelas ukur yang berisi air
0,24 kg. Tentukan volume air yang mengisi gelas ukur tersebut ρ
air
= 1 g cm
-3
70
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
1. Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas
Tahukah kamu mengapa benda-benda jika dipanaskan akan memuai? Setiap benda tersusun atas partikel-partikel yang
sangat kecil. Jika partikel-partikel tersebut dipanaskan, partikel- partikel tersebut akan bergetar. Getaran yang dialami partikel
ini bergantung pada besar kecilnya suhu benda tersebut. Semakin besar suhunya, getaran partikel semakin besar.
Sebaliknya, semakin kecil suhunya getaran partikel semakin lemah. Akibat getaran partikel-partikel inilah suatu benda jika
dipanaskan akan mengalami pemuaian.
Pemuaian dapat terjadi pada ketiga wujud zat, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas.
a. Pemuaian Zat Padat
Pernahkah kamu memerhatikan celah sambungan yang terdapat pada jembatan atau di antara dua lintasan jalan
beton? Perhatikan Gambar 3.6. Menurutmu, mengapa harus dibuat celah di antara dua lintasan jalan beton tersebut?
Celah di antara dua lintasan jalan beton dibuat agar jalan tidak retak saat jalan mengalami pemuaian di siang hari yang
panas. Dari contoh tersebut, umumnya zat padat akan memuai jika
dipanaskan. Besarnya pemuaian untuk setiap zat tidak sama, hal ini bergantung pada jenis zatnya. Dalam bab ini, kamu
akan mempelajari pemuaian panjang pemuaian satu dimensi, pemuaian luas pemuaian dua dimensi, dan
pemuaian volume pemuaian tiga dimensi.
1 Muai Panjang Muai panjang dapat kamu amati pada benda padat yang
berbentuk batang. Nah, agar kamu lebih memahami muai panjang pada batang, lakukanlah Kegiatan 3.6
berikut.
Pemuaian pada Zat Padat Tujuan:
Menyelidiki pemuaian pada zat padat. Alat dan bahan:
1. Alat Musschenbroek
4. Sebatang aluminium 2.
Pembakar bunsen 5. Tembaga
3. Stopwatch 6. Besi yang panjangnya
sama.
Prosedur kerja: 1. Pasanglah ketiga jenis batang pada alat Musschenbroek.
Kegiatan 3.6
2. Putarlah sekrup pengatur agar kedudukan ketiga jarum penunjuk sama tinggi. 3. Nyalakan pembakar bunsen, kemudian panaskan ketiga logam tersebut selama
10 menit atau sampai batang logam panas. 4. Amati apa yang terjadi pada jarum penunjuk.
Gambar 3.6 Celah di antara dua
lintasan jalan beton.
Sumber: Microsoft Student 2006
pembakar bunsen aluminium
tembaga besi
skala jarum penunjuk
sekrup pengatur
Wujud Zat dan Perubahannya
71
Gambar 3.7 Skema pertambahan
panjang.
Tabel 3.3 Koefisien muai
panjang beberapa zat.
Nama Zat Koefisien
Muai Panjang °C
-1
baja besi
tembaga aluminium
kaca perak
kuningan platina
emas 0,000011
0,000012 0,0000167
0,0000255 0,000008
0,000018 0,000019
0,0000089 0,000014
Dari kegiatan di atas, kamu dapat mengamati ujung batang yang bebas akan menekan pengungkit jarum
penunjuk sehingga jarum tersebut berputar. Jika suhu semakin tinggi, pertambahan panjang akan semakin
besar. Selain itu, muai panjang bergantung pada jenis zat. Hal tersebut dapat dilihat dari pertambahan panjang
aluminium yang lebih besar daripada besi dan tembaga. Pertambahan panjang suatu benda ketika dipanaskan
dapat ditentukan dengan persamaan berikut. l
t
– l =
l · α · ΔT
Δl = l · α · ΔT ... 3 – 3
Jadi panjang benda setelah dipanaskan adalah: l
t
= l + Δl
atau l
t
= l 1 + α · ΔT ... 3 – 4
Keterangan: Δl = pertambahan panjang m
l =
panjang mula-mula m l
t
= panjang benda setelah dipanaskan
α = koefisien muai panjang °C
-1
ΔT = kenaikan suhu °C
-1
Tahukah kamu apa koefisien muai panjang itu? Koefisien muai panjang α suatu zat adalah besarnya pertambahan
panjang setiap satuan panjang zat jika suhunya dinaikkan sebesar 1 °C. Koefisien panjang beberapa zat padat dapat
kamu amati pada Tabel 3.3.
Contoh
Seorang tukang kayu akan memasang kaca pada kerangka kayu. Ukuran kaca 50 cm × 90 cm. Koefisien
muai kayu diabaikan. Pemasangan kaca itu pada suhu udara 25 °C dan suhu tertinggi di tempat itu 40 °C.
Berapakah ukuran rangka kayu agar kaca tidak pecah karena panas? α
kaca
= 8 × 10
-6
°C
-1
Jawab:
Ukuran kaca 50 cm × 90 cm ΔT
= 40 °C – 25 °C = 15 °C
α
kaca
= 8 × 10
-6
°C
-1
l
t
= l 1 + α · ΔT
l
t
= 50 cm 1 + 8 × 10
-6
°C
-1
× 15 °C = 50 cm 1 + 1,2 × 10
-4
= 50,006 cm Diskusikanlah pertanyaan berikut untuk mendapatkan kesimpulan
1. Apa yang terjadi pada jarum penunjuk alat Musschenbroek ketika ketiga logam dipanaskan?
2. Logam manakah yang memuai paling besar dan paling kecil?
Sumber: Physics for You
72
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
l
t
= 90 cm 1 + 8 × 10
-6
°C
-1
× 15 °C = 90 cm 1 + 1,2 × 10
-4
= 90,0108 cm Jadi ukuran rangka kaca agar kaca tidak pecah saat panas
adalah 50,006 cm × 90,0108 cm. 2 Muai Luas
Pemuaian luas terjadi jika benda padat yang memuai ber- bentuk kepingan persegi plat. Berbeda dengan
pemuaian panjang yang hanya memperhitungkan muai panjang, pada pemuaian luas muai lebar juga ikut
diperhitungkan. Perhatikan Gambar 3.8. Koefisien muai luas adalah dua kali koefisien muai
panjang. Secara matematis koefisien muai luas dituliskan sebagai berikut.
β = 2α ... 3 − 5 Pertambahan luas pada muai luas memenuhi persamaan
sebagai berikut. A
t
– A = A
· β · ΔT
Jadi luas benda setelah dipanaskan adalah:
Keterangan: ΔA = pertambahan luas m
2
β =
koefisien muai luas = 2α °C
-1
α = koefisien muai panjang °C
-1
ΔT = kenaikan suhu °C A
t
= luas benda setelah dipanaskan m
2
A =
luas benda mula-mula m
2
Contoh
Sebuah plat aluminium yang berbentuk persegi mempunyai sisi 10 cm dan suhu 30 °C. Kemudian, plat
tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 80 °C. Jika, koefisien muai panjang aluminium 0,0000255 °C
-1
, tentukanlah pertambahan luasnya
Jawab: luas mula-mula A
= 10 cm
2
= 100 cm
2
kenaikan suhu ΔT = 80 °C – 30 °C = 50 °C koefisien muai luas β = 2.0,0000255 °C
-1
= 0,00005 °C
-1
Gambar 3.8 Skema pertambahan
luas. l
p
Δl Δ p
Δ l Δ p
Δ Α = Α
⋅ β ⋅ ΔΤ atau
Δ Α = 2. Α
. α . ΔΤ .... 3–6
Α
t
= Α 1 + β ⋅ ΔΤ atau
Δ
t
= Α 1 + 2. α .
ΔΤ .... 3–7
Wujud Zat dan Perubahannya
73
ΔA = A ⋅ β ⋅ ΔΤ
= 100 cm
2
× 0,000051°C
-1
× 50 °C =
0,255 cm
2
Jadi, pertambahan luas aluminium tersebut adalah 0,255 cm
2
. 3 Muai Volume
Jika zat padat yang dipanaskan berbentuk bangun ruang, seperti bola, kubus, atau balok, maka bangun ruang
tersebut mengalami pemuaian yang disebut muai volume. Pada muai volume, pemuaiannya dianggap ke
semua arah. Perhatikan Gambar 3.9.
Untuk menentukan pemuaian volume zat padat, koefisien muainya adalah tiga kali koefisien muai
panjang, atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.
γ = 3α ... 3 – 8 Untuk mengetahui pertambahan volume suatu zat dapat
digunakan persamaan berikut.
Jadi volume benda setelah dipanaskan adalah:
Keterangan: ΔV
= pertambahan volume m
3
V =
volume mula-mula m
3
V
t
= volume benda setelah dipanaskan m
3
γ =
koefisien muai volume = 3α °C
-1
ΔT =
kenaikan suhu °C
Contoh
Sebuah aluminium berbentuk kubus dengan rusuk 3 cm dipanaskan dari 20 °C sampai 80 °C. Jika koefisien muai
aluminium 0,0000255°C
-1
, tentukanlah pertambahan volumenya
Jawab: volume mula-mula V
= 3 cm
3
= 27 cm
3
kenaikan suhu ΔT = 80 °C – 20 °C = 60 °C koefisien muai volume γ =
30,0000255 °C
-1
= 0,0000765 °C
-1
V
t
– V = V
⋅ γ ⋅ ΔΤ ΔV = V
.
γ
. ΔΤ atau ΔV = 3 . V
.
γ
. ΔΤ .... 3–9
V
t
= V 1 +
γ ⋅ ΔΤ atau V
t
= V 1 + 3
α ⋅ ΔΤ .... 3–10
Gambar 3.9 Skema pertambahan
volume.
74
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
ΔV = V ⋅ γ ⋅ ΔΤ
= 27 cm
3
× 0,0000765°C
-1
× 60°C =
0,12393 cm
3
Jadi, pertambahan volume aluminium itu adalah 0,12393 cm
3
.
b. Pemuaian Zat Cair
Pernahkah kamu mengamati kenaikan permukaan raksa dalam termometer ketika mengukur suhu air yang
dipanaskan? Jika zat cair, seperti raksa dipanaskan, akan terjadi pertambahan volume pada zat cair tersebut. Prinsip
ini digunakan dalam termometer untuk mengukur suhu suatu benda atau ruang. Pertambahan volume pada zat cair
yang dipanaskan ini dinamakan muai ruang atau muai volume. Jadi pada zat cair hanya berlkau pemuaian zat cair.
Nah, apakah pemuaian zat cair berbeda-beda? Agar kamu lebih memahami pemuaian pada berbagai jenis zat cair
lakukanlah Kegiatan 3.7 berikut.
Kegiatan 3.7
Pemuaian Zat Cair Tujuan:
Menyelidiki pemuaian pada zat cair. Alat dan bahan:
1. Dua buah tabung reaksi 2. Bejana atau gelas beker
3. Pembakar spiritus 4. Spidol
5. Air dan alkohol Prosedur kerja:
1. Isilah masing-masing tabung reaksi dengan air dan
alkohol dengan ketinggian yang sama, kemudian berilah tanda pada permukaan zat cair tersebut
dengan menggunakan spidol.
2. Masukkan kedua tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi air. Kemudian, panaskan
dengan menggunakan pembakar spiritus. Perhatikan gambar.
3. Amatilah perubahan ketinggian permukaan air dan alkohol.
alkohol air
bejana gelas beker
tabung reaksi
Gambar 3.10 Prinsip pemuaian zat
cair dimanfaatkan dalam termometer untuk meng-
ukur suhu.
Sumber: Dokumen Penerbit
Diskusikanlah pertanyaan berikut untuk mendapatkan kesimpulan 1. Apakah permukaan air dan alkohol setelah dipanaskan mencapai ketinggian yang
sama? 2. Zat cair manakah yang mengalami kenaikan permukaan lebih tinggi?