Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
215
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi, dan komunitas. Setiap makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri. Kesatuan proses
yang saling terkait dan memengaruhi antara semua komponen. Bagaimana peran komponen- komponen itu dalam ekosistem?
Pada bab ini kamu akan mempelajari ekosistem dan hubungan antara komponen penyusun ekosistem. Kamu juga akan mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman
makhluk hidup dan perlunya melestarikan ekosistem dan sumber daya hayati.
Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
VIII
• produsen • simbiosis
• keseimbangan lingkungan • pelestarian alam
Kata Kunci
meliputi adanya
Tingkatan orga- nisasi ekosistem
Komponen penyusun ekosistem
Ekosistem
Intraspesies Saling
ketergantungan Bentuk interaksi
antarorganisme
Jaring-jaring makanan
Rantai makanan
Kompetisi Predasi
Simbiosis Netralisme
Antarspesies
Parasitisme Mutualisme
Komensalisme Antibiosis
dapat terjadi pada terdiri atas
terdiri atas
terdiri atas terdiri atas
membentuk
• Individu • Populasi
• Komunitas • Ekosistem
• Bioma • Biosfer
Konsumen Produsen
Dekomposer Komponen biotik
Komponen abiotik
mencakup
Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
217
Makhluk hidup dengan lingkungan merupakan satu kesatuan fungsional yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekosistem. Ekosistem tersusun dari komponen biotik
berbagai makhluk hidup dan komponen abiotik. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik komponen biotik dan
abiotik dalam ekosistem disebut ekologi. Dalam suatu ekosistem, hubungan antarkomponen berlangsung sangat erat dan saling
memengaruhi. Oleh karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat menyebabkan kerusakan seluruh
ekosistem. Manusia merupakan komponen ekosistem yang dapat berpotensi sebagai penyelamat dan perusak ekosistem.
Tentu kamu dapat memberi contoh berbagai aktivitas manusia yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan ekosistem dan
lingkungan hidup.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Namun kekayaan keanekaragaman
hayati ini terancam rusak dan punah akibat aktivitas alamiah maupun karena campur tangan manusia. Perubahan
lingkungan yang mengancam kelestarian keanekaragaman hayati akibat campur tangan manusia misalnya penebangan
hutan, penangkapan ikan di laut dengan cara-cara terlarang, penambangan liar, dan pendirian berbagai industri berat. Oleh
karena itu diperlukan berbagai upaya untuk melestarikan sumber daya alam hayati di Indonesia.
Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem
dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk hidup beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang
menyusun suatu ekosistem disebut komponen biotik. Sedangkan benda-benda tak hidup dalam suatu ekosistem disebut komponen
abiotik
. Di dalam ekosistem, komponen abiotik dan komponen biotik saling memengaruhi.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik suatu ekosistem meliputi berbagai jenis makhluk hidup. Berdasarkan fungsi atau tingkatan trofiknya,
komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produsen, konsumen, dan dekomposer pengurai. Produsen
adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri, yaitu tumbuhan. Tumbuhan dapat membuat makanan
sendiri melalui proses fotosintesis. Energi yang digunakan dalam fotosintesis diperoleh dari energi matahari, sehingga matahari
merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi. Bakteri yang hidup di lautan dalam dapat mengambil energi
dari bahan-bahan kimia yang ada di sekitarnya untuk melakukan kemosintesis.
A Komponen Penyusun Ekosistem
Gambar 8.1 Makhluk hidup dengan
lingkungannya memben- tuk satu kesatuan dalam
ekosistem.
Sumber: Dokumen Penerbit
218
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
Proses fotosintesis dan kemosintesis menghasilkan gula sederhana. Gula sederhana ini digunakan untuk menyusun
komponen-komponen sel, menghasilkan energi, dan sebagian digunakan sebagai cadangan makanan. Bila produsen dimakan
oleh makhluk hidup lain, maka terjadi perpindahan makanan dari produsen ke hewan tersebut. Jadi hanya produsen yang
dapat membuat makanan sendiri dan dikatakan bersifat autotrof.
Konsumen memperoleh energi dari bahan makanan yang
dibuat oleh produsen. Karena tidak dapat membuat makanan sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain, maka
konsumen bersifat heterotrof. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dapat dibagi menjadi empat jenis seperti pada Tabel
8.1 berikut ini.
Tabel 8.1 Berbagai jenis konsumen berdasarkan jenis
makanannya.
Konsumen Sumber
Contoh Makanan
Herbivora Tumbuhan
Rusa, kambing, belalang Karnivora
Hewan Harimau, serigala, burung hantu
Omnivora Tumbuhan
Musang, beberapa jenis tikus dan hewan
Detrivor Detritus
Cacing tanah
Organisme yang memakan produsen hewan herbivora disebut
konsumen pertama . Organisme yang memakan hewan herbivora
hewan karnivora disebut konsumen kedua. Organisme yang me- makan konsumen kedua disebut konsumen ketiga, dan seterusnya.
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang berperan
sebagai pengurai zat-zat yang terdapat dalam makhluk hidup yang sudah mati. Jadi dekomposer menguraikan zat organik
menjadi bahan anorganik kembali yang dapat dimanfaatkan kembali oleh produsen. Contoh dekomposer dalam ekosistem
adalah bakteri dan jamur saprofit.
Dalam ekosistem, setiap jenis makhluk hidup memerlukan tempat atau lingkungan yang sesuai untuk kehidupannya.
Tempat yang sesuai bagi makhluk hidup untuk melakukan aktivitas hidupnya disebut habitat. Habitat menyediakan
makanan dan tempat berlindung bagi makhluk hidup.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai peranan atau pekerjaan tertentu dalam ekosistem. Peranan makhluk hidup
pada suatu ekosistem disebut nisia. Nisia berkaitan dengan jenis makanan, cara mencari makan, dan waktu mencari makan.
Misalnya di suatu hutan terdapat kelelawar yang hidup dengan memakan buah-buahan di malam hari dan burung hantu yang
memakan tikus atau hewan kecil lainnya di waktu yang sama. Dengan demikian nisia kelelawar dan burung hantu berbeda
meskipun mereka tinggal di habitat yang sama dan mencari makan ada waktu yang sama pula.
Gambar 8.2 Dalam ekosistem tum-
buhan berperan sebagai produsen.
Sumber: Dokumen Penerbit
Gambar 8.3 Singa termasuk binatang
karnivora.
Sumber: Dokumen Penerbit
Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
219
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik menyediakan tempat hidup, makanan, dan kondisi yang diperlukan oleh komponen biotik, sehingga
kom-posisi komponen abiotik sangat memengaruhi jenis komponen biotik yang dapat hidup. Komponen abiotik yang
memengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain air, tanah, suhu, cahaya matahari, udara, kelembapan, dan
keasaman pH.
a. Air Air sangat penting bagi makhluk hidup. Air berfungsi sebagai
pelarut zat-zat dalam tubuh, sistem pengangkut, dan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh.
Keberadaan air pada suatu ekosistem sangat memengaruhi jenis makhluk hidup yang dapat hidup. Contohnya adalah
daerah gurun yang kandungan airnya sedikit mempunyai jenis hewan dan tumbuhan yang sangat berbeda dengan
daerah hutan hujan tropis. Hewan dan tumbuhan juga beradaptasi untuk menyesuaikan dengan keadaan air di
lingkungannya. Contohnya kaktus yang hidup di gurun pasir daunnya mengalami modifikasi menjadi duri untuk
mengurangi penguapan.
b. Tanah Tanah merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat
penting bagi kehidupan. Keadaan tanah menentukan jenis tumbuhan yang dapat hidup dan jenis-jenis tumbuhan akan
menentukan jenis-jenis hewan yang dapat hidup.
c. Suhu Makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai agar dapat
bertahan hidup. Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi di dalam tubuh. Suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
dapat menyebabkan gangguan pada reaksi-reaksi biokimiawi di dalam tubuh, sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh
karena itu setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
c. Cahaya Matahari Cahaya matahari diperlukan untuk proses fotosintesis
tumbuhan hijau. Selain itu cahaya matahari juga memengaruhi suhu bumi menjadi sesuai untuk kehidupan
berbagai makhluk hidup. Oleh karena itu kamu akan menjumpai bentuk kehidupan yang berbeda pada daerah
yang banyak mendapat cahaya matahari daerah tropis dibandingkan daerah yang sedikit mendapat cahaya
matahari daerah kutub. Coba, sebutkan hewan dan tumbuhan yang hidup di kedua daerah tersebut.
d. Udara Tahukah kamu, mengapa udara diperlukan oleh komponen
biotik? Udara merupakan campuran berbagai macam gas, misalnya nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan karbon
monoksida. Oksigen diperlukan oleh makhluk hidup untuk respirasi. Sedangkan karbon dioksida diperlukan tumbuhan
hijau dalam proses fotosintesis.
Gambar 8.4 Dalam ekosistem, kom-
ponen biotik dan abiotik saling memengaruhi.
Sumber: Microsoft Student, 2006
220
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
Kegiatan 8.1
Komponen Abiotik yang Memengaruhi Perkecambahan Biji Tujuan:
Mempelajari pengaruh komponen abiotik air dan kelembapan pada perkecambahan biji.
Alat dan bahan:
1. Gelas kertas berukuran 150 ml sebanyak 3 buah, bila tidak tersedia, gunakan gelas plastik bekas wadah air mineral.
2. Tanah 3. Biji kedelai bila tidak tersedia, kamu dapat menggunakan biji tumbuhan lain
4. Label 5. Air suling
6. Pensil 7. Piring atau cawan
Prosedur kerja:
1. Isilah setiap gelas dengan tanah sampai setengahnya. Pada gelas pertama berilah label dengan tulisan kering, gelas kedua dengan tulisan basah, dan gelas ketiga dengan
tulisan lembap. 2. Taburkan 5 butir biji kedelai di atas permukaan tanah pada setiap cangkir. Kemudian
tutuplah biji tersebut dengan tanah setinggi 1 cm. 3. Pada gelas berlabel basah, tambahkan air hingga di atas tanah.
4. Pada gelas berlabel lembap buatlah beberapa lubang kecil di bagian bawah menggunakan pensil. Kemudian letakkan gelas di atas piring atau cawan berisi air.
5. Letakkan ketiga gelas kertas di tempat teduh selama 7 – 10 hari. Aturlah agar tanah di dalam gelas berlabel basah tetap basah dan air dalam piring di dasar gelas berlabel
lembap selalu tersedia.
6. Amatilah perkembangan kecambah setiap hari.
Pertanyaan:
1. Apakah terdapat perbedaan pertumbuhan kecambah pada ketiga perangkat per- cobaan yang kamu buat? Biji pada gelas manakah yang lebih cepat tumbuh?
2. Faktor abiotik apakah yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kecambah pada percobaan di atas?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan di atas? Untuk mempelajari komponen abiotik yang berpengaruh
pada suatu ekosistem, lakukanlah Kegiatan 8.1 berikut ini.
Tugas 8.1
1. Buatlah tabel yang menunjukkan komponen biotik dan abiotik ekosistem pantai beserta fungsi atau
peranannya. 2. Mengapa jumlah produsen harus lebih banyak
dibandingkan jumlah konsumen?
Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati
221
Makhluk hidup dalam ekosistem membentuk tatanan atau organisasi tertentu. Organisasi terkecil dalam ekosistem disebut
individu . Individu-individu sejenis berkumpul dan berinteraksi
membentuk organisasi yang lebih besar yang disebut populasi. Beberapa populasi makhluk hidup dalam suatu lingkungan
berinteraksi membentuk komunitas. Komunitas dan ling- kungannya selalu berhubungan timbal balik membentuk
ekosistem
. Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan ekosistem yang ada di bumi merupakan biosfer.
1. Individu
Individu adalah makhluk hidup tunggal yang dapat hidup secara fisiologis. Seekor kerbau, seekor rusa, sebatang pohon
meranti, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia merupakan individu dalam ekosistem. Individu merupakan
satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem. Coba kamu sebutkan contoh individu yang terdapat pada ekosistem sungai
dan sawah.
2. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. Jadi rusa-rusa di padang
rumput, pohon-pohon kelapa di perkebunan, dan penduduk manusia di suatu kelurahan merupakan populasi. Kehidupan
suatu populasi dipengaruhi oleh populasi makhluk hidup yang lain. Jumlah individu sejenis dalam satuan luas tertentu pada
jangka waktu tertentu disebut kepadatan populasi. Rumus untuk menghitung kepadatan populasi dapat ditulis sebagai berikut.
Kepadatan populasi =
jumlah individu sejenis luas daerah yang ditempati
Misalnya pada tahun 2006 survei pohon buah-buahan di desa Sukamaju menemukan 4.500 pohon pisang, 3.000 pohon
mangga, dan 900 pohon rambutan. Maka kepadatan populasi pisang dapat dihitung sebagai berikut.
Kepadatan populasi pisang =
4.500 pohon 12 hektar
= 375 pohonhektar. Coba kamu hitung kepadatan populasi mangga dan
rambutan di desa Sukamaju pada tahun 2006.
3. Komunitas
Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang saling berinteraksi pada daerah dan waktu
tertentu. Misalnya populasi ikan nila, populasi ikan mujair, populasi eceng gondok, populasi plankton, dan populasi
B Tingkat Organisasi dalam Ekosistem
Gambar 8.5 a Dalam ekositem
seekor citah merupakan individu, b sedangkan
sekelompok citah meru- pakan populasi.
Sumber: Dokumen Penerbit
a
b