Wujud Zat dan Perubahannya
59
Berdasarkan wujudnya, zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas. Bagaimana sifat-sifat dari
wujud zat tersebut? Wujud zat dapat berubah. Hal ini dipengaruhi oleh adanya kalor. Marilah kita pelajari lebih lanjut
agar lebih jelas
Zat padat adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume
tetap. Dilihat dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya, zat padat mempunyai susunan molekul yang teratur dan gaya
tarik-menarik antarmolekulnya yang kuat. Contoh zat padat antara lain batu, meja, kapur tulis, papan tulis, dan pensil.
Dapatkah kamu menyebutkan contoh zat padat lainnya yang ada di sekitarmu?
Adapun zat cair adalah zat yang mempunyai volume tetap, tetapi bentuknya selalu berubah-ubah mengikuti tempatnya.
Dilihat dari susunan molekul dan ikatan antarmolekulnya zat cair mempunyai susunan molekul yang kurang teratur dan jarak
antarmolekulnya yang agak renggang sehingga gaya tarik menarik antarmolekulnya relatif lebih rendah dibandingkan
dengan zat padat. Contoh zat cair antara lain air sirop, air teh, dan air mineral.
Apakah gas itu? Gas adalah zat yang mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Hal ini disebabkan karena susunan
molekul-molekul gas sangat tidak teratur sehingga gaya tarik-menarik antarmolekulnya sangat lemah. Contoh zat gas
adalah udara. Perbedaan sifat-sifat zat padat, zat cair, dan zat gas dapat kamu lihat pada Tabel 3.1.
Nah, dari uraian tersebut kamu telah memahami bahwa zat padat, zat cair, dan gas tersusun dari beberapa molekul. Mole-
kul ini merupakan komponen pembangun suatu zat yang sangat aneh karena molekul-molekul tersebut terus bergerak,
kecuali pada suhu teoritis yang disebut suhu nol mutlak.
Gambar 3.1 Air zat cair dapat
berubah wujud menjadi es zat padat dan uap
air zat gas.
Sumber: Microsoft Student, 2006
A Sifat Zat Berdasarkan Wujudnya
Tabel 3.1 Sifat-sifat zat padat, cair, dan gas. Zat Cair
Sifat Zat Padat
Zat Gas
Bentuk Volume
Kompresibilitas pemampatan
Massa jenis
Kemudahan mengalir
Tetap Tetap
Tidak dapat dimam- patkan
Umumnya mem- punyai massa jenis
besar Tidak mengalir
Mengikuti wadah- nya
Tetap
Sulit untuk dimam- patkan
Mempunyai massa jenis sedang
Dapat mengalir Mengikuti bentuk
wadahnya Tergantung pada
tempatnya Mudah dimampat-
kan Mempunyai massa
jenis yang sangat kecil
Dapat mengalir
60
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
Apakah suhu nol mutlak itu? Suhu nol mutlak adalah suhu 0 K atau -273 °C. Tingkat panas suatu zat disebut suhu zat. Kamu
dapat mengukur suhu zat dengan alat yang dinamakan termometer
. Laju gerak molekul secara bertahap berkurang bersama
turunnya suhu. Saat mencapai suhu kira-kira -273,16 °C atau 0 K gerak molekul itu berhenti dan tidak ada lagi panas yang
dapat diukur. Dalam gas terdapat sejumlah tarikan tertentu antara molekulnya. Jika suhu gas itu diturunkan, gerak
molekulnya akan bertambah lamban. Molekul-molekul itu tidak lagi berjauhan sehingga tarikan di antara molekul tersebut
menjadi lebih kuat. Jika suhunya cukup rendah, molekul- molekul gas akan mengumpul dan gas itu akan menjadi zat cair.
Apabila suhunya diturunkan terus, gerakan molekul akan semakin lamban dan gaya tarikannya akan semakin kuat
sehingga lama-kelamaan zat cair itu berubah menjadi zat padat. Zat padat menempati ruang yang lebih kecil daripada gas.
Apakah zat cair dapat berubah menjadi gas? Tentunya kamu sudah mengetahui bahwa jika baju basah digantung di udara
terbuka, lama-kelamaan baju akan kering. Hal ini membuktikan bahwa zat cair yang terdapat dalam baju basah dapat berubah
menjadi gas jika mendapatkan panas dari lingkungan sekitarnya. Contoh lainnya, yaitu ketika kamu meletakkan semangkuk air
dalam ruangan dengan pemanasan yang baik, permukaan air lama-kelamaan akan turun dan pada suatu saat airnya akan
lenyap sama sekali. Kedua peristiwa ini dinamakan penguapan.
1. Susunan dan Gerak Partikel Suatu Zat
Pernahkah kamu mengamati orang yang sedang menggergaji kayu? Kayu yang digergaji akan menghasilkan
serbuk-serbuk kayu. Serbuk-serbuk kayu tersebut sebenarnya merupakan zat penyusun dari kayu. Jika kamu amati serbuk
kayu tersebut dengan menggunakan mikroskop elektron, kamu dapat melihat partikel-partikel sangat kecil yang saling berikatan.
Nah, partikel-partikel inilah yang sebenarnya memengaruhi sifat-sifat pada zat padat, zat cair, dan zat gas.
Tahukah kamu apakah partikel itu? Partikel atau molekul adalah bagian terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat
zat tersebut. Sebagai contoh ketika kamu membuat teh manis dengan menggunakan gula pasir. Saat gula pasir dimasukkan
ke dalam air teh panas maka akan terjadi tumbukan antara partikel-partikel gula pasir dengan partikel air sehingga gula
pasir akan larut. Gula pasir ini akan lebih cepat larut karena air yang kamu gunakan adalah air panas. Pelarutan akan lebih cepat
lagi jika kamu mengaduknya. Partikel-partikel gula pasir dalam wujud cair bergerak ke seluruh air teh yang terdapat dalam gelas
sehingga air teh tadi menjadi manis. Hal ini membuktikan bahwa partikel masih mempunyai sifat yang sama dengan zat
asalnya. Tahukah kamu bagaimana susunan dan gerak partikel pada berbagai wujud zat? Perhatikan Gambar 3.3.
Gambar 3.2 Pada suhu -182,96°C
oksigen berubah wujud dari gas menjadi cair,
dan apabila suhu di- turunkan menjadi
-218,4°C akan berubah wujud menjadi padat.
Sumber: Dokumen Penerbit
Wujud Zat dan Perubahannya
61 a. Partikel Zat Padat
Zat padat tersusun atas partikel-partikel yang teratur dan mempunyai jarak antarpartikel yang sangat rapat. Gaya tarik-
menarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan partikel tidak dapat bergerak secara bebas
untuk berpindah tempat. Keadaan ini menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya
sehingga zat padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
b. Partikel Zat Cair
Berbeda dengan zat padat, zat cair mempunyai susunan partikel yang kurang teratur dan kurang rapat dibandingkan
susunan partikel pada zat padat. Hal inilah yang menyebabkan partikel-partikel dapat bergerak bebas untuk
berpindah tempat. Akan tetapi, partikel-partikel penyusun zat cair tidak dapat memisahkan diri dari kelompoknya.
Keadaan ini menyebabkan volume zat cair selalu tetap, walaupun bentuknya selalu berubah mengikuti tempatnya.
c. Partikel Zat Gas
Pada zat gas, jarak antarpartikel sangat berjauhan sehingga gaya tarik-menarik antarpartikel sangat lemah. Partikel-
partikel ini bergerak sangat bebas dan cepat dalam wadahnya. Hal ini menyebabkan zat gas tidak dapat
mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga bentuk dan volume zat gas selalu berubah mengikuti ruang yang
ditempatinya.
Gambar 3.3 a Susunan partikel zat padat, b susunan partikel zat cair, dan c susunan partikel zat gas.
Sumber: Dokumen Penerbit
Latihan 3.1
1. Jelaskan susunan dan gerak partikel pada zat padat 2. Jelaskan susunan dan gerak partikel pada zat cair
3. Jelaskan susunan dan gerak partikel pada zat gas 4. Mengapa ketika kamu menyemprotkan minyak wangi, baunya segera tercium
olehmu?
c b
a
62
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
2. Kohesi dan Adhesi
Di antara partikel-partikel yang sejenis dan yang tidak sejenis dapat terjadi gaya tarik-menarik antarpartikel. Gaya tarik-
menarik antarpartikel yang sejenis dinamakan kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antarpartikel yang tidak sejenis dinamakan
adhesi .
Pernahkah kamu mengamati permukaan raksa di dalam termometer? Permukaan raksa pada termometer jika kamu
amati dengan cermat akan terlihat tidak datar, tetapi sedikit melengkung pada bagian raksa yang menempel pada kaca,
perhatikan Gambar 3.4. Kelengkungan permukaan zat cair dalam sebuah tabung kaca ini dinamakan meniskus.
Meniskus ada dua macam, yaitu meniskus cekung dan meniskus cembung. Nah, untuk memahami tentang meniskus
cekung dan meniskus cembung, lakukanlah kegiatan berikut.
Gambar 3.4 a Meniskus cekung
dan b meniskus cem- bung.
Sumber: Dokumen Penerbit
b a
Dari Kegiatan 3.1 di atas, kamu dapat melihat bahwa bentuk
permukaan air dan raksa tidaklah datar. Bentuk permukaan air pada tabung reaksi terlihat cekung, peristiwa ini dinamakan
meniskus cekung . Meniskus cekung terjadi karena gaya tarik-
menarik antarpartikel air dan kaca adhesi lebih besar daripada gaya tarik-menarik antarpartikel air kohesi. Hal ini menyebab-
kan air membasahi dinding kaca.
Bentuk permukaan raksa pada tabung reaksi terlihat cembung, peristiwa ini dinamakan meniskus cembung. Meniskus
cembung terjadi karena gaya tarik-menarik antarpartikel air dan kaca adhesi lebih kecil daripada gaya tarik-menarik antar-
partikel air kohesi. Hal ini menyebabkan raksa tidak membasahi dinding kaca.
Pernahkah kamu memerhatikan air pada daun talas? Air tidak dapat membasahi daun talas karena tetesan air di daun
Meniskus Cekung dan Meniskus Cembung Tujuan:
Mengamati meniskus cekung dan meniskus cembung untuk memperlihatkan kohesi dan adhesi.
Alat dan bahan: 1. Dua buah tabung reaksi
2. Air 3. Raksa secukupnya
Prosedur kerja: 1. Masukkan air pada tabung reaksi pertama dan raksa pada tabung reaksi kedua.
2. Perhatikan secara saksama permukaan kedua tabung reaksi tersebut.
Diskusikan pertanyaan berikut untuk mendapat kesimpulan 1. Bagaimanakah bentuk permukaan air pada tabung reaksi pertama?
2. Bagaimanakah bentuk permukaan raksa pada tabung reaksi kedua? 3. Kesimpulan apa yang kamu dapatkan?
Kegiatan 3.1
Wujud Zat dan Perubahannya
63
talas selalu membentuk bola-bola kecil. Atau dapat dikatakan gaya kohesi molekul-molekul air lebih besar dari gaya adhesi
molekul air dengan molekul daun talas.
Adanya adhesi selain menimbulkan meniskus juga menimbulkan kapilaritas. Bagaimana peristiwa kapilaritas
terjadi? Perhatikan bagaimana minyak tanah pada kompor dapat naik melalui sumbu kompor. Atau, perhatikan bagaimana air
di dalam tanah dapat naik dari akar sampai ke daun. Nah, agar kamu dapat mengetahui bagaimana peristiwa tersebut dapat
terjadi, lakukanlah kegiatan berikut.
Kegiatan 3.2
Peristiwa Kapilaritas Tujuan:
Mengamati peristiwa kapilaritas.
Alat dan bahan: 1. Sebuah bejana
2. Dua buah pipa kapiler dengan diameter 2 mm 3. Dua buah pipa kapiler dengan diameter 3 mm
4. Air dan raksa secukupnya.
Prosedur kerja: 1. Isilah bejana dengan air, kemudian celupkan dua pipa kapiler yang berdiameter
masing-masing 2 mm dan 3 mm tegak lurus ke dalam bejana berisi air. Amati apa yang terjadi.
2. Angkat kedua pipa kapiler dan kosongkan air dalam bejana. 3. Isi bejana dengan raksa, kemudian celupkan dua pipa kapiler lain berdiameter
masing-masing 2 mm dan 3 mm tegak lurus ke dalam bejana berisi raksa. Amati apa yang terjadi.
Diskusikan pertanyaan berikut untuk mendapat kesimpulan 1. Bagaimanakah ketinggian air dalam kedua pipa kapiler jika dibandingkan dengan
permukaan air dalam bejana? 2. Bagaimanakah ketinggian raksa dalam kedua pipa kapiler jika dibandingkan dengan
permukaan raksa dalam bejana? 3. Apakah terdapat perbedaan ketinggian antara air atau raksa pada pipa kapiler
berdiameter besar dengan pipa kapiler yang berdiameter kecil? 4. Kesimpulan apa yang kamu dapatkan?
Dari Kegiatan 3.2 kamu dapat mengamati bahwa tinggi
permukaan air dalam pipa kapiler lebih tinggi daripada tinggi air dalam bejana. Hal ini berarti permukaan air naik dalam pipa
kapiler. Jika diameter pipa kapiler makin kecil, tinggi permukaan air dalam pipa kapiler makin tinggi.
Pada pipa kapiler yang dimasukkan dalam wadah berisi air raksa, tinggi permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah
daripada tinggi raksa dalam bejana. Hal ini berarti permukaan raksa turun dalam bejana. Jika diameter pipa kapiler makin
kecil, tinggi permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah.
Gambar 3.5 Permukaan air pada
pipa kapiler naik.
64
Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII
3. Perubahan Wujud Zat
Pernahkah kamu melihat embun? Embun yang kamu lihat pada daun terjadi karena uap air dari udara. Peristiwa ini disebut
mengembun, yaitu perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair. Saat Matahari mulai bersinar, embun menguap kembali.
Tahukah kamu contoh perubahan wujud zat yang lainnya? Seperti yang telah dijelaskan di depan, wujud zat dibedakan
atas zat padat, cair dan gas. Ketika kamu memasak air, pernahkah kamu mengamati apa yang terjadi ketika air dipanaskan? Air
yang dipanaskan lama-kelamaan akan mendidih. Ketika air mencapai suhu 100 °C pada tekanan 1 atm, air akan berubah
menjadi uap. Peristiwa perubahan wujud dari air zat cair menjadi uap zat gas dinamakan menguap.
Nah, agar kamu lebih memahami bagaimana perubahan wujud suatu zat, lakukanlah kegiatan berikut.
Kegiatan 3.3
Menguap dan Mengembun Tujuan:
Mengamati peristiwa penguapan dan pengembunan. Alat dan bahan:
1. Gelas kimia 2. Pembakar spiritus
3. Penahan kaki tiga 4. Kawat kasa
5. Air dan piring kaca Prosedur kerja:
1. Masukkan air ke dalam gelas kimia. 2. Susunlah peralatan seperti pada gambar di samping.
3. Nyalakan pembakar spiritus. 4. Amati perubahan wujud air ketika mendidih. Apakah
perubahan wujud yang terjadi? 5. Ketika uap air sudah terlihat, peganglah piring kaca
di atas gelas kimia sehingga uap air mengenai piring kaca. Perhatikan gambar di samping.
6. Amati perubahan wujud pada uap air. Apakah perubahan wujud yang terjadi?
Hati-hatilah ketika melakukan kegiatan ini. Jangan bermain- main dengan api
Pada Kegiatan 3.3 kamu dapat mengamati perubahan
wujud air menjadi uap yang disebut menguap dan perubahan wujud dari uap menjadi air yang disebut mengembun.
Pernahkah kamu menyimpan kapur barus di lemari pakaianmu? Apa yang terjadi dengan kapur barus yang telah
disimpan cukup lama? Kapur barus yang disimpan di udara terbuka lama-kelamaan akan habis. Tahukah kamu peristiwa
perubahan wujud apa yang terjadi pada kapur barus? Nah, agar lebih memahaminya lakukanlah kegiatan berikut.
air