Hasil Wawancara Siswa HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

d. Giat Belajar

Menurut Syah, “Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut”. 3 Jika mereka bersungguh-sungguh dalam belajar pastinya akan memberikan nilai yang sepadan dengan apa yang sudah mereka lakukan misalnya dengan memahami tanpa harus menghapal kejadian-kejadian sejarah diwaktu lampau dan akan bertanya jika tidak paham dengan materi yang sudah disampaikan. Lain halnya jika siswa tidak bersungguh-sungguh maka hasil yang didapat juga kurang maksimal. Menurut Righo, “saya pasti bertanya soalnya kalau tidak bertanya takutnya tidak mengerti jika ada ulangan nantinya”. Menurut Adjeng , bahwa dia “kadang-kadang bertanya karena merasa takut salah”. Kesimpulan dari wawancara ini bahwa jika kita tidak mengerti terhadap sesuatu hal maka sebaiknya bertanya kepada orang lain, sebab jika tidak mau bertanya maka akan seterusnya tidak mengerti dan tidak paham. Ini yang menyebabkan nilai-nilai yang tidak memuaskan.

e. Mengerjakan Tugas

Mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah satu bukti jiika siswa tersebut memiliki minat. Tugas yang diberikan guru bertujuan untuk memperdalam kemampuan siswa. Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan menyadari pentingnya mengerjakan tugas dengan sebaik- baiknya dari guru. Untuk beberapa responden siswa rata-rata mengerjakan tugas jika diberikan oleh guru bidang studi. 3 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2008, cet. 15, h. 135 Menurut Fenny, “jika ada tugas biasanya langsung dikerjakan dengan baik dan dikumpulannya tepat waktu biar mendapatkan nilai yang terbaik”. Dapat disimpulkan bahwa tugas merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap siswa, tetapi siswa yang mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh pasti akan berbeda hasilnya dengan siswa yang mengerjakan dengan semaunya.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah pengujian hipotesis dilakukan maka dapat diperoleh hasilnya Hipotesis Nihil yang diajukan ditolak, sedang Hipotesis Alterlatif diterima berarti adanya hubungan minat belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah yang dapat dilihat dari hasil angket. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut: Penelitian berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada beberapa siswa menunjukkan bahwa siswa yang memiliki minat belajar pada mata pelajaran IPS-Sejarah yang ditandai dengan lebih senang mempelajari mata pelajaran IPS-Sejarah, lebih tertarik untuk mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, lebih memperhatikan mata pelajaran IPS-Sejarah, giat belajar dan mengerjakan tugas dengan baik ketika mempelajari IPS-Sejarah memperoleh rata-rata nilai baik diatas rata-rata atau di atas standar KKM. Berbeda dengan siswa yang tidak memiliki keminatan terhadap pelajaran sejarah mereka hanya sekedar mengikuti jalannya pembelajaran tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mereka memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Sejarah di SMPN 87 Jakarta, adalah 0,797. Setelah itu hasil perhitungan r hitung ≥ r tabel pada taraf signifikansi 5, ternayata r hitung ≥ r tabel 0,344. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS- Sejarah, hubungan tersebut berada pada interpretasi kuat. Dalam penelitian ini dikemukakan pula besarnya kontribusi yang diberikan variabel X minat belajar siswa terhadap variabel Y hasil belajar siswa sebesar 63,5 dan adapun sisanya 36,5 hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor tersebut kemungkinan dapat juga disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal siswa. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Faktor eksternal yang paling dekat misalnya keluarga, sekolah dan masyarakat. Selain dari faktor-faktor tersebut perlu adanya pengawasan dan motivasi yang harus dilakukan oleh orang tua yaitu selalu mendampingi siswa ketika belajar dan membantu siswa ketika mengalami kesulitan dalam belajar. Lalu senantiasa memberikan suntikan motivasi dan semangat kepada siswa untuk bersungguh-sungguh dalam belajar dalam materi apapun. Selain itu diperlukan kerja sama antara orang tua dan guru untuk menumbuhkan minat belajar siswa karena tanpa bantuan orang tua dan guru anak tidak bisa belajar sendiri dan menghasilkan nilai yang baik. Menurut peneliti dalam kegiatan belajar mengajar penting sekali jika siswa mempunyai minat dalam belajar karena minat merupakan salah satu faktor psikologis utama yang akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, minat juga merupakan tahapan awal yang berasal dari dalam diri siswa untuk menghasilkan nilai-nilai yang memuaskan. Apabila siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai minat yang besar maka hasil yang diperolehnya akan lebih maksimal karena siswa yang mempunyai minat terhadap sesuatu yang diminatinya akan lebih memaksimalkan perhatianya kepada mata pelajaran tersebut yang diamati. Dengan perhatian yang tinggi terhadap mata pelajaran sejarah akan menghasilkan nilai yang memuaskan. Jadi dengan adanya minat dari siswa akan menimbulkan usaha yang gigih dan pantang menyerah dalam belajar. Berbeda dengan anak yang sama sekali tidak mempunyai minat dalam hal apapun maka anak tersebut akan cenderung acuh dan pasif dengan pelajaran, tidak mau belajar, mendapat nilai yang kurang bagus. Bila seseorang siswa tidak memiliki minat dan tidak memiliki perhatian yang besar terhadap mata pelajaran yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan memperoleh hasil yang baik dari belajarnya.

H. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah, tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain: 1. Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sementara peneliti hanya melibatkan satu variabel saja yaitu minat belajar siswa dengan hasil belajar. 2. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan dan memiliki sumbangan sebesar 63,5 tetapi masih terdapat sumbangan sebesar 36,5 dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti belum dapat menjelaskan secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang menghubungkan minat belajar siswa dengan hasil belajar mata pelajaran IPS-Sejarah. 3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya. 121

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai hubungan minat belajar siswa dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Sejarah Maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS- Sejarah. Minat belajar siswa dapat mempengaruhi hasil belajar siswa SMPN 87 Jakarta. Hal ini dapat dilihat dari korelasi yang kuat antara hubungan minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa. Ini dapat dilihat dari hasil r hitung lebih besar dari r tabel dalam taraf signifikan 5 0,797 0,344. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Apabila siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai minat yang besar maka hasil yang diperolehnya akan lebih maksimal karena siswa yang mempunyai minat terhadap sesuatu yang diminatinya akan lebih memaksimalkan perhatianya kepada mata pelajaran tersebut yang diamati. Dengan perhatian yang tinggi terhadap mata pelajaran sejarah akan menghasilkan nilai yang memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi minat belajar siswa maka akan semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah.

B. Saran

Hasil belajar merupakan sebuah pencapaian setelah melalui proses kegiatan mengajar. Hasil belajar dapat ditunjukkan melalui nilai yang diberikan oleh seorang guru dari jumlah bidang studi yang telah dipelajari oleh peserta didik. Setiap kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan hasil pembelajaran yang terbaik, untuk mencapai itu semua maka diperlukan minat belajar yang tinggi untuk mendorong siswa dalam

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Hubungan Antara Komunikasi Orang Tua Dengan Wali Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMPN 238 Jakarta Selatan

0 7 87

Hubungan Disiplin Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI SMPN 1 Cibarusah Bekasi

0 10 109

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta

4 16 196

Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Sejarah) SMPN 87 Jakarta Tahun Ajaran 2014/2015

0 13 203

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Hubungan Antara Cara Belajar Dan Kelengkapan Sumber Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas 2 SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

0 5 69

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Belajar Kelompok pada Mata Pelajaran IPS Kelas VI SD Negeri 35 Kampung Sawah Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 8

Pengaruh Permainan Matematika Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika

1 6 6

Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran Kelas Xi Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 1 15