a Alternatif jawaban selalu, dengan bobot nilai 4 b Alternatif jawaban sering, dengan bobot nilai 3
c Alternatif jawaban kadang-kadang dengan bobot nilai 2 d Alternatif jawaban tidak pernah dengan bobot nilai 1
3. Tabulasi, menurut Margono yaitu “usaha penyajian data terutama
pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif, biasanya menggunakan table
”.
28
Menyusun data dalam tabel merupakan tahap lanjutan dalam proses pengolahan data, dengan tabulasi ini data
lapangan akan tampak ringkas dan tersusun dalam satu tabel yang baik, sehingga dapat dengan mudah dipahami.
4. Analisis Data Selanjutnya dilakukan dengan perhitungan-perhitungan dengan
menggunakan data statistik yaitu berupa prosentase. Rumus prosentase:
P = X 100
Dimana : f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
P = angka persentase N= number of cases jumlah frekuesnibanyaknya individu.
29
Sehingga diharapkan pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulasi selesai kemudian data-data dalam
tabel tersebut akan diolah dengan bantuan excell.
28
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.192
29
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012, h. 43.
1. Analisis Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis korelasi. Analisis digunakan untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara minat belajar siswa variabel X dengan hasil belajar pada pelajaran IPS-Sejarah variabel Y, maka peneliti
menggunakan rumus Product Moment sebagai berikut:
30
r
xy
=
∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑
∑ ∑
Keterangan: r
xy
= koefisien korelasi n
= banyaknya subyek ∑x
= jumlah nilai setiap butir soal ∑y
= jumlah nilai total ∑xy
= jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
Selanjutnya dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment r
xy
, pada umumnya dipergunakan pedoman sebagai berikut:
31
30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 255
31
Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 1997, Ed. 1, Cet 8, h. 180
Tabel 3.6 Angka Indeks Korelasi product moment
Sumber: Anas Sudiyono: Pengantar Statistik Pendidikan
Interval Koefisien Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara variabel X dan veriabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat lemah
atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap Tidak ada korelasi antara
variabel X dan Variabel Y 0,20
– 0,40 Antara variabel X dan veriabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah. 0,40
– 0,70 Antara variabel X dan veriabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup. 0,70
– 0,90 Antara variabel X dan veriabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi. 0,90
– 1,00 Antara variabel X dan veriabel Y terdapat
korelasi yang Sangat kuat atau sangat tinggi.
Setelah mengetahui koefisien korelasi tahap berikutnya memberikan interpretasi terhadap hasil analisis data tersebut dengan cara sebagai
berikut: a. Memberikan Interpretasi secara sederhana dengan jalan berkonsultasi
pada nilai “r” product moment. Hal ini dilakukan guna menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan
membandingkan besarnya “r” product moment r
hitung
dengan “r” yang
tercantum pada r
tabel
, pada taraf signifikansi 5, namun terlebih
dahulu mencari derajat bebasnya db atau degree of freedom df dengan rumus sebagai berikut:
32
df=N-2 Keterangan :
Df : degree of freedom N : jumlah subjek penelitian sampel
2 : angka konstan karena menggunakan 2 arah
Apabila r
hitung
lebih besar dari pada r
tabel
, maka penelitian ini akan memperoleh korelasi, yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Akan
tetapi sebaliknya, jika dalam penelitian ini r
hitung
lebih kecil dari pada r
tabel
, maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga tidak terdapat korelasi antar variabel.
b. Menentukan keberatian dari koefisien korelasi uji t Uji koefisien korelasi digunakan untuk menentukan apakah ada
hubungan antara variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:
33
t =
√ √
Ha : Ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah SMPN 87 Jakarta.
Ho : Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah SMPN 87 Jakarta.
Kemudian nilai t
hitung
tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t
tabel
pada taraf signifikansi 5. Dengan kriteria pengujian jika signifikansi ≥ 0,05 maka Ha diterima sebaliknya jika signifikansi ≤
0,05 Ho ditolak.
32
Anas Sudiyono, Pengantar Statistika Pendidikan, Jakarta: Grafindo Persada, 1997, Ed. 1, Cet 8, h. 181
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 259
c. Mencari Kontribusi Variabel X dengan Y Mencari kontribusi variabel X dengan Y untuk mengetahui
seberapa persentase minat belajar mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah dengan menggunkan rumus sebagai
berikut:
34
KD = r² x 100
J. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Sejarah SMPN 87 Jakarta
adalah: 1. H
: ρ = 0; Tidak ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS-Sejarah SMPN 87 Jakarta.
2. H
a
: ρ ≠ 0; ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS-Sejarah SMPN 87 Jakarta.[
34
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis Data Penelitian, Bandung: Refika Aditama, 2010, h. 122