tidak menaruh perhatian pada mata pelajaran sejarah, maka sulitlah mereka dapat belajar dengan baik.
c. Perasaan Tertarik
Perasaan tertarik dapat menyebabkan hasil belajar lebih baik. Menurut
Crow and crow yang dikutip oleh Rohim bahwa, “minat bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong kita cenderung atau
rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan apapun bisa berupa pengalaman
yang dirangsang oleh kegiatan tersebut”.
15
Hal ini menunjukkan ada yang mengembangkan minatnya terhadap mata
pelajaran tersebut karena adanya pengaruh dari guru pengajar dan bahan ajar yang menarik. Siswa yang memiliki minat yang tinggi
terhadap salah mata pelajaran akan terdapat kecenderungan yang kuat dan tertarik untuk mempelajarinya dan menggali hal-hal yang tidak
dimengerti. Menyukai guru yang mengajarkan serta mata pelajaran yang diajarkan. Sehingga perasaan tertarik merupakan indikator yang
menunjukan minat seseorang. Hal ini diperkuat oleh pendapat Djamarah terkait dengan peran
guru dalam proses belajar, menurutnya “dalam kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha mengindari hal-hal yang monoton dan
membosankan”.
16
Artinya guru mempunyai peran penting dalam membangkitkan minat belajar para peserta didik. Guru harus
memelihara minat anak didik dalam belajar dengan memberikan kebebasan dalam situasi belajar.
d. Giat Belajar
Menurut Djamarah “belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
15
Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang
Pendidikan Agama Islam ”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 11 tidak
dipublikasikan.
16
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, Cet II, h. 169
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
17
Sehingga belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
latihan atau pengalaman. Seseorang yang giat belajar dan tekun dalam mempelajari sesuatu maka akan lebih bersungguh-sunguh dalam
mengerjakannya dan akan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Menurut Syah, “Sikap siswa yang positif terutama kepada guru
dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya sikap negatif siswa
terhadap guru dan mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan
belajar siswa tersebut”.
18
Jika siswa yang mempunyai sikap positif terhadap guru maupun mata pelajaran maka akan terus tergerak hatinya dalam belajar dengan
giat. Sehingga aktivitas yang berada di luar sekolah menjadi indikator yang dapat menunjukan keberadaan minat pada diri siswa. Siswa
dengan minat yang tinggi akan merasa bahwa pelajaran yang diberikan disekolah sangatlah terbatas waktunya, sehingga ia perlu
untuk mencari pengetahuan lain di luar jam pelajaran. Dan siswa akan merasa semangat jika mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga
terus menggali pengetahuan yang ada dilingkungan sekitarnya. e. Mengerjakan Tugas
Mengerjakan tugas yang diberikan guru merupakan salah satu indikator yang menunjukan adanya minat pada siswa. Karena tugas
yang diberikan guru bertujuan untuk memperdalam kemampuan siswa. Siswa yang memiliki minat yang tinggi akan menyadari
pentingnya mengerjakan tugas dari guru. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran maka ia akan mengerjakan tugas
dengan sungguh-sungguh dan sebaliknya jika siswa yang tidak berminat atau cuek terhadap suatu mata pelajaran maka ia
mengerjakan tugas dengan tidak maksimal karena didalam dirinya tidak ada kecenderungan suka pada mata pelajaran tersebut.
17
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, Cet III, h. 13
18
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2008, cet. 14, h. 135