Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Selain menggunakan metode wawancara terhadap informan juga dilakukan penyebaran angket dan dokumentasi untuk memastikan kondisi yang sebenarnya. 3. Observasi Menurut Misbahuddin observasi adalah “cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung kelapangan terhadap objek yang diteliti populasi atau sampel”. 15 Observasi dilakukan guna mengadakan secara langsung terhadap objek penelitian, tentang hal- hal yang dilakukan dalam observasi mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi dan mengamati kegiatan belajar. Peneliti menggunakan observasi partisipatif guna mendapatkan gambaran terhadap minat belajar. Menurut Sugiyono “observasi partisipatif peneliti terlibat dengan kegiatan yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian ”. 16 Penguji validitas instrumen lembar observasi ini menggunakan pengujian validitas konstruk. Dalam hal ini instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonstruksikan dengan para ahli. Dalam penelitian ini ahli yang dimaksud adalah dosen pembimbing skripsi dan guru pamong penelitian. 4. Metode Dokumentasi Menurut Sukmadinata dokumentasi merupakan “suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen- dokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik ”. 17 Dalam penelitian ini mengunakan dokumen berupa dokumen internal sekolah yang terdiri dari data tentang jumlah siswa, nama siswa, nilai siswa, denah lokasi, struktur organisasi sekolah, sejarah 15 Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, h. 27 16 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: alfabeta, 2009, h. 310 17 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, 2007, hal. 221-222 sekolah, visi dan misi SMPN 87 Jakarta. Data ini digunakan sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian ini.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. 18 Instrumen penelitian ini menggunakan angket, observasi dan wawancara untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Sejarah. Untuk hasil belajar siswa peneliti mengambil nilai-nilai pada mata pelajaran sejarah. Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup yaitu jenis angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Angket tertutup ini menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial ”. 19 Skala ini menggunakan empat alternatif jawaban yang bersifat positif dengan skor 4,3,2,1 dan negatif dengan skor 1,2,3,4. Sehingga responden hanya memberikan tanda checklist pada jawaban. Langkah-langkah penyusunan angket pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengkajian variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini berdasarkan literatur yang relevan. 2. Menentukan variabel dan sub variabel yang diteliti dalam penelitian ini. 3. Menjabarkan indikator-indikator yang sesuai dengan variabel dan sub varibel yang telah ditetapkan. 4. Menyusun daftar pernyataan penelitian dengan alternatif jawaban yang harus dipilih responden. 5. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban. 18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: alfabeta, 2009, h. 148 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 134 Instrumen penelitian ini menggunakan angket, observasi, serta wawancara untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dengan hasil belajar pada mata pelajaran IPS-Sejarah. Berikut kisi-kisi Instumen angket dari variabel minat belajar siswa: Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Angket Minat Belajar Siswa Variabel Sub Variabel Indikator No Soal Jumlah Minat terhadap Mata pelajaran IPS- Sejarah Perasaan Senang Senang dengan pelajaran sejarah 1, 2, 3, 4 4 Tidak ada paksaan dalam belajar 5 1 Merasa betah selama dikelas 6 1 Guru yang menyenangkan 7, 8, 9 3 Berinteraksi dalam proses pembelajaran 10 1 Perhatian Mendengarkan dan memperhatikan saat guru menjelaskan 11, 12, 13 3 Memahami materi yang disampaikan 14 1 Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran 15 1 Ketertari kan Bahan pelajaran yang menarik 16 1 Keingintahuan tentang Sejarah 17 1 Bertanya tentang hal yang tidak Dimengerti 18 1 Berperan aktif dalam pembelajaran IPS 19, 20, 21 3 Berani berpendapat 22 1 Selain menggunakan instrumen angket dalam penelitian untuk menguatkan hasil penelitian tentang minat, maka peneliti menggunakan instrumen wawancara. Wawancara dilakukan berdasarkan kriteria dengan membandingkan hasil belajar yang memiliki hasil belajar yang tinggi dan hasil belajar yang rendah. Pedoman wawancara jenis ini hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Giat Belajar Tetap belajar walau tidak ada ujian 23, 24 2 Mengulangi materi dirumah 25 1 Membaca buku IPS secara rutin 26 1 Mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru 27, 28 2 Belajar walaupun tidak ada guru 29, 30 2 Tekun mempelajari sejarah 31, 32, 33 3 Mengerj akan Tugas IPS- Sejarah Merasa senang jika diberi pekerjaan rumah 34 1 Mengerjakan tugas dengan baik 35, 36 2 Jumlah butir Soal 36 Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Siswa Minat Belajar Siswa No Indikator Sub Indikator Nomor Soal Jumlah 1 Perasaan Senang - Perasaan ketika mempelajari sejarah 1 1 2 Perhatian - Memperhatikan ketika guru menerangkan 2 1 3 Ketertarikan - Mempelajari hal-hal yang belum diketahui 3 1 4 Giat dalam belajar - Giat dalam mempelajari Sejarah 4 1 5 Mengerjakan tugas - Mengerjakan tugas dengan baik. 5 1 Jumlah Soal 5

G. Definisi Konseptual dan Operasional 1. Definisi Konseptual

Dari variabel yang telah ditentukan yakni minat belajar siswa terhadap hasil belajar. Minat merupakan kecenderungan individu untuk memusatkan perhatian rasa untuk lebih suka dan lebih tertarik kepada suatu objek tertentu. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa dari aktivitas belajarnya dalam hal kemampuan baik dari perilaku, pengetahuan dan pemahaman yang bermanfaat setelah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.

2. Definisi Operasional

a. Variabel bebasnya X adalah minat belajar siswa yaitu perasaan senang, perhatian, ketertarikan, giat belajar, dan mengerjakan tugas pada pelajaran IPS-Sejarah.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Hubungan Antara Komunikasi Orang Tua Dengan Wali Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa Di SMPN 238 Jakarta Selatan

0 7 87

Hubungan Disiplin Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI SMPN 1 Cibarusah Bekasi

0 10 109

Pengaruh Model Pembelajaran Blended Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas 8 Di SMP Negeri 37 Jakarta

4 16 196

Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Sejarah) SMPN 87 Jakarta Tahun Ajaran 2014/2015

0 13 203

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Hubungan Antara Cara Belajar Dan Kelengkapan Sumber Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas 2 SD Negeri 1 Labuhan Ratu Tahun Ajaran 2014/2015

0 5 69

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Belajar Kelompok pada Mata Pelajaran IPS Kelas VI SD Negeri 35 Kampung Sawah Kecamatan Koto XI Tarusan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 8

Pengaruh Permainan Matematika Terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika

1 6 6

Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran Kelas Xi Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 1 15