195 tersebut, peneliti melakukan perbaikan di beberapa bagian dalam
Modul Tematik.
e. Uji Pelaksanaan Lapangan
Uji pelaksanaan lapangan merupakan tahap uji coba yang terakhir. Dari hasil uji pelaksanaan lapangan diperoleh rata-rata skor
penilaian untuk masing-masing aspek yakni aspek media mendapatkan rata-rata skor 4,87 yang masuk pada kriteria sangat
baik, aspek materi mendapatkan rata-rata skor 4,77 dengan kriteria sangat baik, serta aspek penggunaan mendapatkan rata-rata skor 4,83
kriteria sangat baik. Sehingga, jika ditinjau dari ketiga aspek tersebut maka diperoleh rata-rata penilaian akhir uji pelaksanaan lapangan
yakni 4,82 dengan kriteria sangat baik. Disamping itu, pada proses uji pelaksanaan lapangan tidak ditemukan kendala apapun yang
dihadapi siswa. Berdasarkan tahapan proses pengembangan dan data hasil penilaian
dari ahli materi dan ahli media, serta penilaian siswa kelas I SDN Patuk 1 Gunungkidul pada uji coba produk di lapangan, maka produk Modul Tematik
dinyatakan layak untuk digunakan sebagai penunjang bahan ajar siswa kelas I SDN Patuk 1 Gunungkidul.
196
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian pengembangan Modul Tematik sebagai penunjang bahan ajar untuk siswa kelas I SD Negeri Patuk 1 Gunungkidul telah dilaksanakan
berdasarkan sembilan tahapan R D versi Borg dan Gall, yakn; 1 penelitian pendahuluan pendahuluan dan pengumpulan informasi awal, 2 perencanaan,
3 pengembangan draf produk awal, 4 uji coba lapangan awal, 5 revisi hasil uji coba lapangan awal, 6 uji coba lapangan utama, 7 revisi hasil uji coba
lapangan utama, 8 uji pelaksanaan lapangan, dan 9 penyempurnaan produk akhir.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengembangan Modul Tematik yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa
produk Modul Tematik yang dikembangkan telah layak dan dapat digunakan sebagai penunjang bahan ajar siswa kelas I SDN Patuk 1 Gunungkidul. Hal
ini didasarkan hasil penilaian produk Modul Tematik dari ahli materi dan ahli media, serta penilaian dari hasil uji coba lapangan awal, uji coba lapangan
utama dan uji pelaksanaan lapangan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian dan pengembangan produk Modul Tematik ini memiliki beberapa kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan, antara
lain:
197 1.
Penelitian dan pengembangan produk Modul Tematik hanya dilakukan sampai tahap kesembilan yakni tahap penyempurnaan produk akhir.
2. Evaluasi produk Modul Tematik yang dilakukan hanya terbatas pada uji
kelayakan produk melalui expert judgement dan uji coba produk di lapangan, tidak sampai pada evaluasi hasil belajar siswa.
C. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan Modul Tematik, maka sebagai bentuk rekomendasi peneliti menyarankan kepada semua pihak
yang terkait agar: 1.
Bagi Pendidik a.
Mengingat pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam suatu tema, maka
pembelajaran tematik membutuhkan penggunaan bahan ajar lebih dari satu. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan pembelajaran tematik
diharapkan guru tidak hanya menggunakan satu bahan ajar saja, tetapi lebih memvariasikan penggunaan bahan ajar agar pengetahuan
siswa lebih luas dan berkembang. Setidaknya, guru menggunakan penunjang bahan ajar lainnya untuk menunjang bahan ajar utama.
b. Dalam proses pembelajaran disarankan agar guru memperhatikan
perbedaan individual siswa. Sebab, masing-masing siswa memiliki perbedaan baik dari aspek kemampuan, kecepatan belajar dan
motivasi belajar yang berbeda-beda.