Pengertian Pembelajaran Tematik Integratif

93

2. Karakteristik Pembelajaran Tematik Integratif

Sebagai salah satu jenismodel pembelajaran, pembelajaran tematik integratif memiliki karateristik atau ciri khas yang membedakannya dengan pembelajaran lainnya. Sukayati Andi Prastowo, 2013: 149 menjelaskan sebagai suatu proses, pembelajaran tematik memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya: a. Pembelajaran berpusat pada siswa b. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada pembentukan pemahaman dan kebermaknaan c. Belajar melalui pengalaman d. Lebih memperhatikan proses daripada hasil e. Sarat dengan muatan keterkaitan Sementara itu, Kemdikbud 2012: 198-199 mengungkapkan beberapa karakteristik pembelajaran tematik, antara lain: a berpusat pada anak, b memberikan pengalaman langsung pada anak, c pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas atau menyatu dalam satu pemahaman dalam kegiatan, d menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran saling terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya, e bersifat fleksibel, f hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. 94 Beberapa karakteristik pembelajaran tematik di atas, terangkum dalam empat point karakter yang diuraikan oleh Depdikbud Trianto, 2011: 165-166, yakni: a. Holistik; dimana segala fenomena yang dibahas dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari berbagai bidang kajian sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. b. Bermakna; yang berarti pengkajian suatu fenomena dari berbagai aspek akan membentuk keterkaitan dan hubungan antar konsep, sehingga akan menambah kebermaknaan konsep yang dipelajari. c. Autentik; yang mana pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan pembelajaran secara langsung. d. Aktif; bahwa pembelajaran termatik menekankan keaktifan siswa dalam pembelajaran, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berpedoman pada pandangan-pandangan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa secara umum pembelajaran tematik integratif bercirikan: a. Integrated learning; dimana proses pembelajaran dikelola melalui pengintegrasian beberapa materi bahasan dan kompetensi dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga dapat membentuk pemahaman secara menyeluruh sekaligus menciptakan kebermaknaan konsep pelajaran. 95 b. Student centered learning; bahwa pembelajaran tematik lebih berpusat pada siswa dengan mempertimbangkan minat, kebutuhan dan perbedaan karakter dalam pelaksanaan pembelajarannya. Serta, menekankan kreativitas dan keaktifan siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal. c. Tematik; penggunaan tema dalam proses pembelajaran yang berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan keterkaitan antar materi bidang studi. d. Autentik; yang mana proses pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajarinya melalui kegiatan pembelajaran secara langsung. Sehingga, memberikan pengalaman langsung dan bermakna bagi siswa. e. Komprehensif; pembelajaran tematik mencakup keseluruhan ranah kompetensi pengetahuan, spiritual, sosial, keterampilan. f. Fleksibel; artinya pembelajaran tematik dapat mengakomodasi keragaman peserta didik.

3. Implikasi Pembelajaran Tematik Integratif

Rusman 2011 dan Trianto 2011 menjelaskan bahwa penggunaan model pembelajaran tematik integratif membawa implikasi pada berbagai aspek yakni aspek guru, siswa, bahan ajar, sarana prasarana penunjang belajar, sumber belajar dan media. 96 a. Aspek Pendidik Sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap berhasilnya pelaksanaan pembelajaran tematik integratif, guru dituntut untuk dapat memahami pembelajaran tematik baik secara konseptual maupun secara praktikal. Disamping itu, guru harus kreatif dan memiliki jiwa inovatif Rusman, 2011: 281. Berbeda dengan pembelajaran konvensional, pembelajaran tematik membutuhkan kecekatan dan kecakapan guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran. Sehingga, dalam pembelajaran tematik beban guru menjadi lebih berat dan lebih banyak dibandingkan dengan pelaksanaan pembelajaran konvensional Trianto, 2011: 174. b. Aspek Peserta Didik Beban guru yang semakin meningkat akan berimplikasi pula terhadap beban anak didik. Kesiapan menerima pembelajaran yang mengharuskan adanya keterkaitan antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya merupakan hal mutlak yang harus dipahami oleh siswa dalam membangun pengetahuan yang lebih bermakna. c. Aspek Bahan Ajar Dari aspek bahan ajar, Trianto 2011: 179 mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik integratif memerlukan bahan ajar yang lebih lengkap dan komprehensif dibandingkan dengan pembelajaran monolitik. Hal ini disebabkan karena pembelajaran tematik integratif