Komponen dan Struktur Modul

27 Berdasarkan penjelasan komponen-komponen dan struktur modul dari beberapa sumber di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa modul mempunyai tiga komponen inti yakni pendahuluan, isi dan penutup. Ketiga komponen tersebut juga merupakan komponen penyusun Modul Tematik yang akan dikembangkan. Secara rinci, penjelasan masing-masing komponen adalah sebagai berikut: 1 Pendahuluan a Halaman judul; adalah identitas awal yang mewakili isi Modul Tematik. Halaman judul terdiri dari judul modul, nama pengarang, sasaran, tema, dll. b Identitas kepemilikan; terdiri dari nama pemilik, sekolah, kelas dan hobi. Identitas kepemilikan menyatakan kepemilikan modul. c Pengenalan tokoh; halaman yang menyajikan informasi tentang tokohkarakter yang terdapat dalam Modul Tematik. d Kata pengantar; merupakan pengenalan singkat tentang Modul Tematik secara garis besar. e Pendahuluan; pembukaan modul yang berisi pemaparan singkat tentang tujuan dan manfaat Modul Tematik bagi pembaca, ruang lingkup isi modul, serta berisi ajakan untuk mempelajari modul. f Petunjuk penggunaan Modul Tematik; merupakan pedoman bagi pengguna dan pendamping yang berisikan informasi- 28 informasi yang dapat dijadikan acuan dalam penggunaan modul. g Daftar isi; memuat informasi tentang topik-topik yang terdapat dalam Modul Tematik dan dilengkapi dengan nomor halaman untuk mempermudah pembaca dalam mencari serta mengetahui posisihalaman topik yang dituju. h Kompetensi Inti; memuat kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa setelah belajar menggunakan Modul Tematik. 2 Isi Pembahasan Kegiatan Belajar a Pendahuluan; merupakan pembukaan dalam kegiatan pembelajaran berupa halaman pengenalan topik per kegiatan pembelajaran dan tujuan instruksional yang memuat kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk satu kesatuan kegiatan belajar. Tujuan instruksional dirumuskan dalam kompetensi dasar. b Uraian materi; berisi uraian pengetahuankonsepprinsip tentang kompetensi yang sedang dipelajari. Uraian materi dilengkapi contoh, ilustrasi dan diselingi dengan permainan yang bersifat latihan. Selain itu, dalam uraian materi juga diselipkan informasi tambahan yang dianggap perlu diketahui oleh pembacasiswa. 29 c Tugas dan latihan evaluasi formatif; merupakan latihan yang diberikan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang dipelajari. d Refleksi; bagian pembahasan yang berfungsi sebagai penguat reinforcement dan alat untuk me-recall ulang ingatan tentang materi yang sudah dipelajari. Refleksi berbentuk pertanyaan sederhana dan tidak membutuhkan pemikiran yang berat dari pembaca. e Rangkuman; merupakan inti dari uraian materi yang disarikan dalam beberapa kalimat pendek dan jelas. f Evaluasi sumatif; kumpulan tugas, latihan dan tes tentang isi Modul Tematik secara keseluruhan dalam satu kegiatan pembelajaran. Evaluasi sumatif bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi per kegiatan pembelajaran. 3 Penutup a Glosarium; adalah daftar kata-kata yang memuat penjelasan tambahan tentang arti istilah-istilah yang sulit dipahami oleh pembaca. Misalnya kata serapan bahasa asing atau kata-kata yang jarang dipakai. Glosarium disusun secara alfabetis. 30 b Daftar pustaka; merupakan kumpulan sumber-sumber informasi atau referensi yang digunakan dalam penyusunan dan penulisan Modul Tematik. c Biografi penulis; merupakan riwayat hidup penulis, seperti identitas penulis. d Kunci jawaban evaluasi sumatif; berisi semua jawaban dari pertanyaan yang terdapat dalam evaluasi sumatif. Adapun struktur atau kerangka Modul Tematik yang akan dikembangkan mengacu pada struktur modul yang telah dipaparkan sebelumnya. Susunan struktur Modul Tematik ini menyesuaikan dengan komponen-komponen dalam modul. Kerangka atau struktur Modul Tematik dapat diamati pada gambar 1: Gambar 1. Struktur Modul Tematik 31

e. Prosedur Pengembangan Modul

Dalam proses pengembangan bahan ajar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, sebab faktor-faktor tersebut ikut mempengaruhi kualitas dari bahan ajar yang dikembangkan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas bahan ajar antara lain Tian Belawati, 2003: 2.3-2.13: 1 Kecermatan Isi Kecermatan isi adalah kesahihankebenaran dan kesesuaian dari isi bahan ajar secara keilmuan, berdasarkan sistem nilai, serta falsafah hidup yang dianut oleh suatu masyarakat atau bangsa. 2 Ketepatan Cakupan Ketepatan cakupan berhubungan dengan keluasan dan kedalaman isi atau materi, serta keutuhan konsep berdasarkan bidang ilmu. Ketepatan cakupan meliputi seberapa banyak atau luas topik yang akan disajikan dalam bahan ajar, seberapa dalam topik tersebut harus dibahas dan bagaimana keutuhan konsep secara keseluruhan. Kedalaman dan keluasan isi bahan ajar saling terkait satu sama dan menentukan apakah kadar bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan siswa. 3 Ketercernaan Bahan Ajar Bahan ajar harus memiliki tingkat ketercernaan yang tinggi. Artinya isi bahan ajar dapat dipahami dan dimengerti 32 oleh siswa dengan mudah. Ada enam hal yang mendukung tingkat ketercernaan yakni pemaparan yang logis, penyajian materi secara runtut, contoh dan ilustrasi yang memudahkan pemahaman, alat bantu yang memudahkan, format yang konsisten, penjelasan tentang relevansi dan manfaat bahan ajar. 4 Penggunaan Bahasa Penggunaan bahasa menjadi salah satu faktor yang paling penting. Penggunaan bahasa meliputi pemilihan ragam bahasa, pemilihan kata, penggunaan kalimat efektif, penyusunan paragraf yang bermakna. Penggunaan bahasa juga menentukan keterbacaan bahan ajar yang dikembangkan. 5 Pengemasan Perwajahan atau pengemasan meliputi perancangan dan penataan letak informasi dalam setiap bagian dari bahan ajar. Perwajahanpengemasan juga meliputi penyediaan alat bantu belajar yang terdiri dari tiga kategori yaitu alat bantu belajar pada bagian pendahuluan, alat bantu belajar pada uraian informasi per topik dan alat bantu pada bagian akhir. Namun, tidak semua alat bantu harus ada dalam bahan ajar. 6 Kelengkapan Komponen Idealnya bahan ajar merupakan paket multikomponen. Paket bahan ajar memiliki tiga komponen inti yakni komponen utama, komponen pelengkap dan komponen evaluasi hasil 33 belajar. Komponen utama berisi informasi yang akan disajikan, komponen pelengkap terdiri dari bacaan, peta materi, materi pengayaan, dsb. Sedangkan komponen evaluasi terdiri dari alat evaluasi belajar baik formatif atau sumatif soal latihan. Selain itu, dalam penyusunan bahan ajar hendaknya memperhatikan beberapa prinsip belajar. Prinsip belajar ini dapat dijadikan pedoman dalam menghasilkan bahan ajar yang lebih efektif. Adapun prinsip-prinsip belajar yang dapat diterapkan dalam Modul Tematik adalah sebagai berikut: 1 Perhatian dan Motivasi Menurut Dimyati 2006: 42 perhatian dan motivasi memiliki peranan yang cukup penting dalam kegiatan belajar. Selain perhatian dan motivasi, C. Asri Budiningsih 2003: 119 menambahkan bahwa kesiapan juga memiliki peranan penting dalam pembelajaran. Jika dalam kegiatan pembelajaran siswa memiliki kesiapan yang tinggi maka hasil belajar akan lebih baik. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Disamping itu sebagai suatu alat, motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Semakin tinggi motivasi siswa untuk belajar, semakin tinggi pula proses dan hasil belajarnya. 34 Mengacu pada prinsip perhatian, kesiapan dan motivasi tersebut, maka implikasinya dalam pengembangan Modul Tematik ini adalah dengan penggunaan alat pemusat perhatian seperti warna, ilustrasigambar dan teks. Selain itu, menampilkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai berbentuk kompetensi yang harus dikuasai siswa. Dengan begitu, siswa merasa siap dan termotivasi dalam mempelajari materi. 2 Keaktifan Proses pembelajaran merupakan aktivitas pada diri siswa. Proses pembelajaran memerlukan adanya latihan-latihan yang mampu melibatkan siswa secara aktif. Partisipasi aktif dapat diwujudkan dalam bentuk aktifitas, kegiatan, atau proses mental, emosional maupun fisik. Dalam pengembangan Modul Tematik, prinsip keaktifan diwujudkan dalam bentuk pemberian latihan-latihan dan kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa mempraktikan secara langsung. Sehingga, siswa dapat berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. 3 Perulangan Perulangan informasi atau pesan pembelajaran berguna untuk meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari. Tidak adanya perulangan akan mengakibatkan