Perkembangan Jasmani Fisik dan Motorik Perkembangan Sosial

89 didengar, diraba, dibaui dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas. b. Integratif, berarti anak usia sekolah dasar memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan dan terpadu. Anak usia sekolah dasar belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu yang menunjukan cara berpikir deduktif dari hal umum ke bagian demi bagian. c. Hierarkis, bahwa cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Oleh karena itu urutan logis, keterkaitan antar materi pelajaran, serta cakupan keluasan materi pelajaran perlu diperhatikan. Gambar 6. Karakteristik Belajar Siswa Sekolah Dasar Mengacu pada pendapat Rusman 2011 tersebut, maka ketiga karakteristik belajar siswa yakni konkret, integratif dan hierarkis akan dijadikan dasar dalam pengembangan Modul Tematik, yakni: a. Penyusunan materi dalam Modul Tematik dimulai dari materi yang mudah dipahami ke materi yang sulit, atau mulai dari yang konkrit Karakteristik belajar siswa SDMI KONKRET INTEGRATIF HIERARKIS 90 dapat dilihat, diraba, didengar, dibaui sesuai dengan karakteristik belajar konkret yang dimiliki siswa. b. Karena anak usia sekolah dasar memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan dan terpadu, maka Modul Tematik yang dikembangkan mengandung materi dari berbagai muatan pembelajaran yang terintegrasi satu sama lain. c. Materi dalam Modul Tematik juga disusun mulai dari materi yang sederhana ke materi yang kompleks, sesuai dengan kecenderungan belajar hierarki.

D. Kajian tentang Pembelajaran Tematik Integratif

1. Pengertian Pembelajaran Tematik Integratif

Rusman 2011: 254 dalam Model-Model Pembelajaran menjelaskan bahwa pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik dengan melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahami. Sejalan dengan pendapat Rusman, Mamat S.B., dkk. Andi Prastowo, 2013: 125 memaknai pembelajaran tematik sebagai pembelajaran terpadu, dengan mengelola pembelajaran yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu topik