85 kelompok anak usia dini. Pembagian kelompok anak usia dini menurut
Bredekamp yakni kelompok bayi hingga 2 tahun, kelompok 3 hingga 5 tahun dan kelompok 6 hingga 8 tahun.
Menurut para pakar psikologi, masa usia dini merupakan masa yang tepat untuk melakukan pendidikan. Sebab, pada masa ini anak
berada pada masa golden ages masa keemasan, dimana anak sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat baik
Trianto, 2011: 14. Montessori Yuliani, 2011: 54 menambahkan bahwa anak pada periode ini secara khusus mudah menerima berbagai stimulus
dan upaya pendidikan dari lingkungannya. Berpijak pada pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa siswa kelas I sekolah dasar di Indonesia yang umumnya berusia 6 hingga 7 tahun termasuk dalam kategori anak usia dini yang berada pada
periode transisi dari pertumbuhan pesat masa anak-anak awal ke tahap perkembangan yang lebih bertahap.
2. Perkembangan Siswa Kelas Awal
Perubahan dan perkembangan merupakan ciri khas siswa pada masa kelas awal. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa anak usia kelas I
sampai kelas III sekolah dasar mengalami perkembangan dalam berbagai aspek. Adapun perkembangan siswa kelas awal terjadi pada aspek fisik,
sosial, emosi, kognitif dan moral.
86
a. Perkembangan Jasmani Fisik dan Motorik
Siswa pada usia sekolah dasar awal memiliki karakter untuk menjelajahi hal-hal yang mampu dilakukan. Menurut Robert
E.Slavin 2011: 100 pada saat anak-anak memasuki sekolah dasar, anak memiliki kecenderungan bergerak aktif dan mengembangkan
banyak kemampuan motorik dasar yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan badan.
Pendapat tersebut dilengkapi oleh George S. Marrison 2012: 287 yang menyatakan bahwa tahun sekolah dasar awal merupakan
waktu untuk menggunakan dan menguji keterampilan motorik yang berkembang. Disamping itu, anak pada usia ini ingin dan mampu
terlibat dalam aktivitas kehidupan nyata.
b. Perkembangan Sosial
Erikson dalam Robert.E. Slavin 2011: 64-66 membagi tahapan perkembangan sosial menjadi 8 tahap yaitu; 1 kepercayaan
versus ketidakpercayaan sejak lahir-18 bulan, 2 otonomi versus keraguan 18 bulan-3 tahun, 3 inisiatif versus rasa bersalah 3-6
tahun, 4 kemegahan versus inferioritas 6-12 tahun, 5 identitas versus kebingungan peran 12-18 tahun, 6 keintiman versus
keterasingan dewasa awal, 7 daya regenerasi versus penyibukan diri dewasa pertengahan, 8 integritas versus keputusasaan dewasa
akhir.
87 Berdasarkan tahapan sosial tersebut, anak usia kelas rendah
67 hingga 89 tahun barada pada tahap keempat yakni kemegahan versus inferioritas. Yang mana pada perkembangan ini, anak
menganggap keberhasilan membawa perasaan bangga. Untuk itu, agar kemampuan sosial anak dapat berkembang dengan baik, ada
beberapa pendekatan yang dapat dilakukan yakni 1 memperkuat perilaku sosial dengan memberikan contoh seperti saling membantu
dan saling berbagi dan mengesampingkan perilaku antisosial seperti berkelahi,
2 memberikan
keteladanan, 3
menyediakan pendampingan yang meliputi upaya memperlihatkan kemampuan
sosial yang positif Robert.E. Slavin, 2011: 106.
c. Perkembangan Emosi
Emosi memainkan peran penting dalam kehidupan sehari- hari anak. Oleh sebab itu, penting bagi anak untuk mengembangkan
emosi positif dengan cara yang sehat. Menurut George S.Morrison 2012: 288-289 untuk
mendukung perkembangan emosi positif anak dapat melalui beberapa cara, diantaranya:
1 Menggunakan buku untuk membahas emosi anak;
2 Mendorong anak untuk mengungkapkan emosiperasaan mereka
3 Memberi
kesempatan anak
untuk mengungkapkan
emosiperasaan mereka tentang apapun