Tujuan Penelitian Optimalisasi pemanfaatan lahan sebagai upaya pembangunan berkelanjutan Pulau Batam
lingkungan yang disebut sebagai perencanaan wilayah berkelanjutan. Berkaitan dengan hal tersebut maka perencanaan pengelolaan wilayah pesisir hendaknya
meliputi hal-hal sebagai berikut : 1 Penetapan batas wilayah pulau dan pesisir sebagai suatu satuan
pengelolaan. Satuan pengelolaan ini merupakan suatu unit pengelolaan terintegrasi
untuk wilayah pesisir termasuk kawasan hulu hingga kawasan hilir Daerah Aliran Sungai DAS yang ada pada wilayah tersebut. Tujuannya adalah
agar pengelolaan sumberdaya alam yang ada yaitu hutan, tanah, air dan sebagainya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
2 Inventarisasi dan pemetaan mengenai :
- Karakteristik biofisik potensi pembangunan sumberdaya alam dan
jasa-jasa lingkungan. -
Karakteristik dan dinamika sosiokultural masyarakat. - Aspek
kelembagaan. 3 Penyusunan Peta Tata Ruang: Berdasarkan data-data pada butir 2, dan
kaidah-kaidah pembangunan berkelanjutan disusun peta tata ruang yang terdiri dari: a Kawasan preservasi; b Kawasan konservasi; dan c
Kawasan pembangunan. 4 Penentuan jenis kegiatan pembangunan: Di dalam Kawasan
Pembangunan ini diatur penempatan atau Tata Ruang untuk berbagai macam kegiatan atau Sektor Pembangunan secara sinergis dan saling
menguatkan, yaitu antara lain adalah Perikanan, Kehutanan, Pariwisata, Perhubungan, Industri Maritim, dan lain-lain.
5 Menyusun rencana investasi dan pembangunan berdasar peta tata ruang,
meliputi penentuan jenis kegiatan pembangunan beserta tingkat intensitasnya untuk lima tahun sampai dengan 25 tahun ke depan.
Banyaknya macam sektor pembangunan yang ada membutuhkan prioritas pembangunan secara sinergis dan sesuai dengan dimensi waktu. Sektor-
sektor pembangunan dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, sedangkan Rencana Pembangunan terdiri dari dua alternatif.
6 Menyusun Pedoman pengelolaan pencemaran dan pemeliharaan kualitas perairan laut.
7 Menyusun Pedoman konservasi habitat pesisir yang vital seperti mangrove,
terumbu karang dan sebagainya. 8
Deskripsi tentang struktur dan mekanisme organisasi.
Untuk jelasnya lihat pada Tabel 1. dan Tabel 2. di bawah ini. Tabel 1. Kelompok Sektor-sektor Pembangunan
Sektor Pemukiman Sektor Prasarana
Wilayah SEKTOR PRASARANA KERAS
Hard infra structure sector Sektor Perhubungan
Sektor Pendidikan Sektor Kesehatan
Sektor Ketenaga Kerjaan Sektor Agama
Sektor Hukum SEKTOR
PRASARANA SEKTOR PRASARANA LUNAK
Soft infra structure sector Sektor Kelembagaan dll.
Sektor Pertanian Sektor Kehutanan
Sektor Perikanan Sektor Pariwisata
Pertambangan dan Energi SEKTOR
PEMBANGUNAN
SEKTOR PRODUKTIF
Industri Sumber : Dahuri 2003a.
Tabel 2. Alternatif Rencana Pembangunan
Perencanaan Strategi Prioritas Pembangunan
Strategi pembangunan
seimbang Berbagai jenis sektor dibangun secara bersamaan sekaligus
RENCANA PEMBANGUNAN
Strategi pembangunan tidak
seimbang Hanya 1 atau 2 sektor yang mendapatkan prioritas
pembangunan
Sumber : Dahuri 2003a.
Untuk menjadikan pengelolaan kawasan pesisir agar tetap berkelanjutan, diperlukan suatu rencana spasial yang matang. Sekali tata ruang ditetapkan
rencana akan berjalan dengan dampak positif dan negatifnya. Kawasan pesisir mempunyai berbagai macam sumberdaya, dapat dipastikan akan melibatkan
berbagai kegiatan yang akan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut. Dahuri 2003a, menyatakan bahwa pembangunan bidang kelautan
Indonesia tidak mungkin dilaksanakan secara seragam untuk setiap wilayah laut dan pulau. Dibutuhkan semacam zonasi perwilayahan pembangunan yang