Manfaat Penelitian Hipotesis Penelitian
7 Menyusun Pedoman konservasi habitat pesisir yang vital seperti mangrove,
terumbu karang dan sebagainya. 8
Deskripsi tentang struktur dan mekanisme organisasi.
Untuk jelasnya lihat pada Tabel 1. dan Tabel 2. di bawah ini. Tabel 1. Kelompok Sektor-sektor Pembangunan
Sektor Pemukiman Sektor Prasarana
Wilayah SEKTOR PRASARANA KERAS
Hard infra structure sector Sektor Perhubungan
Sektor Pendidikan Sektor Kesehatan
Sektor Ketenaga Kerjaan Sektor Agama
Sektor Hukum SEKTOR
PRASARANA SEKTOR PRASARANA LUNAK
Soft infra structure sector Sektor Kelembagaan dll.
Sektor Pertanian Sektor Kehutanan
Sektor Perikanan Sektor Pariwisata
Pertambangan dan Energi SEKTOR
PEMBANGUNAN
SEKTOR PRODUKTIF
Industri Sumber : Dahuri 2003a.
Tabel 2. Alternatif Rencana Pembangunan
Perencanaan Strategi Prioritas Pembangunan
Strategi pembangunan
seimbang Berbagai jenis sektor dibangun secara bersamaan sekaligus
RENCANA PEMBANGUNAN
Strategi pembangunan tidak
seimbang Hanya 1 atau 2 sektor yang mendapatkan prioritas
pembangunan
Sumber : Dahuri 2003a.
Untuk menjadikan pengelolaan kawasan pesisir agar tetap berkelanjutan, diperlukan suatu rencana spasial yang matang. Sekali tata ruang ditetapkan
rencana akan berjalan dengan dampak positif dan negatifnya. Kawasan pesisir mempunyai berbagai macam sumberdaya, dapat dipastikan akan melibatkan
berbagai kegiatan yang akan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut. Dahuri 2003a, menyatakan bahwa pembangunan bidang kelautan
Indonesia tidak mungkin dilaksanakan secara seragam untuk setiap wilayah laut dan pulau. Dibutuhkan semacam zonasi perwilayahan pembangunan yang
disusun berdasarkan kondisi fisik alam, potensi pembangunan sumberdaya alam, jasa lingkungan yang tersedia dan kondisi sosial budaya masyarakatnya.
1 Perwilayahan zonation Persyaratan perencanaan spasial pada daerah pesisir spatial planning of
the coastal zone untuk mencapai sustainable dan efficient development, adalah adanya 3 macam zoning utama Dahuri, 2003a, yakni :
• Zoning Pembangunan atau DevelopmentUtilization zone. Zoning pembangunan ini merupakan zona pemanfaatan serbaneka multiple
development zone, yang karena karakter biofisiknya dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pembangunan. Zoning Pembangunan adalah
spatial unitkawasan pada daerah pantai untuk kegiatan yang berpotensi membahayakan lingkungan.
• Zoning Konservasi. Zoning Konservasi adalah spatial unitarea pada daerah pantai untuk kegiatan yang berpotensi untuk memelihara dan
memanfaatkan sumberdaya alam terbaharukan. Zona Konservasi merupakan wilayah dimana diperbolehkan berlangsung kegiatan
pembangunan, tetapi dengan laju atau pada tingkat yang sangat terbatas.
• Zoning Preservasi. Zoning Preservasi adalah spatial unitarea pada daerah pantai yang membutuhkan perlindungan khusus. Zona
Preservasi merupakan lokasi dalam Wilayah Pesisir dan Lautan yang mengandung sumberdaya alam flora, fauna dan mikroba.
2 Komposisi Zoning Komposisi ideal untuk Zoning Pembangunan, Zoning Preservasi, Zoning
Konservasi menurut Odum 1976; Clark 1992 dan Dahuri 2002, dalam
suatu Wilayah Pesisir dan Lautan dapat dilihat pada Tabel 3. di bawah ini: Tabel 3. Komposisi Zoning yang Ideal
No Jenis Zoning
Prosentase Luas Zoning Terhadap Luas Lahan
1 Zoning Pembangunan
60 2 Zoning
Konservasi 20
3 Zoning Preservasi
20 Total
100