Sarana dan Fasilitas Keadaan Umum Lokasi .1 Geografi

91 Tabel 13. Perbandingan Data Pertumbuhan Di Pulau Batam Tahun 1978, 1983, 1993, 1994, 1995, 1996 dan 1997 No KETERANGAN 1978 1983 1993 1994 1995 1996 1997 1. PENDUDUK 31,800 43,000 146,214 162,477 196,080 247,588 254,745 2. TENAGA KERJA 2,240 5,500 65,103 104,844 118,149 127,408 137,101 3. PROSENTASI PERBANDINGAN JML TNG KRJ THD JML PENDUDUK 7.04 12.79 44.53 64.53 60.26 51.46 53.82 4. PERUSAHAAN 10 55 3,855 4,316 4,784 6,528 9,127 5. WISATAWAN -- 9,670 680,373 891,165 936,402 1,076,617 1,119,572 6. JALAN BERASPAL 1.4 Km 105 Km 313 Km 324.36 Km 432.2 Km 432.2 Km 484.72 Km 7. AIR MINUM 55 LtSec 160 LtSec 850 LtSec 850 LtSec 850 LtSec 850 LtSec 850 LtSec 8. LISTRIK 5 MW 18 MW 200 MW 200 MW 224.8 MW 224.8 MW 231.62 MW 9. TELEPON PABX 10 SSLU 1,470 SSLU 10,506 SSLU 14,255 SSLU 20,651 SSLU 23,604 SSLU 25,244 SSLU 10 KUNJUNGAN PESAWAT -- 7 X Week 109 X Week 123 X Week 132 X Week 143 X Week 154 X Week 11 PELABUHAN UDARA LANDASAN PACU 850 M 2,500 M 3,600 M 3,600 M 4,000 M 4,000 M 4,000 M 12 KAPASITAS SANDAR KAPAL LAUT A. SEKUPANG 3,000 DWT 10,000 DWT 10,000 DWT 10,000 DWT 10,000 DWT 10,000 DWT 10,000 DWT B. BATU AMPAR 3000 DWT 3,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT C. KABIL 5,000 DWT 5,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 35,000 DWT 13 INVESTASI A. PEMERINTAH US 116,038,220 US 253,002,747 US 742,713,521 US 859,094,428 US 1,204,963,475 US 1,427,241,003 US 1,512,738,848 57.60 50.41 16.42 17.08 20.16 23.28 23.01 B. SWASTA US 85,412,087 US 248,926,652 US 3,781,830,633 US 4,169,208,058 US 4,773,275,935 US 4,703,999,964 US 5,061,182,623 42,40 49,59 83,58 82,92 79.84 76.72 76.99 TOTAL A + B US 201,450,307 US 501,929,399 US 4,524,544,154 US 5,028,302,486 US 5,978,239,410 US 6,131,240,967 US 6,573,921,471 14 PENERIMAAN DEVISA A. PENERIMAAN DARI WISATAWAN -- US 812,375 US 249,832,960 US 320,060,700 US 353,959,956 US 406,961,226 US 423,198,216 B. EKSPOR US 330,040 US 2,605,375 US 925,810,340 US 1,388,863,340 US 2,362,027,710 US 3,033,532,360 US 4,885,074,220 TOTAL A + B US 330,040 US 3,417,750 US 1,175,643,300 US 1,708,924,040 US 2,715,987,666 US 3,440,493,586 US 5,308,272,436 15 PENERIMAAN PEMDA Rp. 1.000.000,- Apr’77 – Mar’78 Rp. 167.311.817,- Apr’82 – Mar’83 Rp. 6.950.000.000,- Apr’92 – Mar’93 Rp. 8.170.000.000,- Apr’93 – Mar’94 Rp. 13.230.000.000,- Apr’94 – Mar’95 Rp. 17.680.000.000,- Apr’95 – Mar’96 Rp. 26.440.000.000,- Apr’96 – Mar’97 A. PENERIMAAN DEVISAKAPITATHN US 10,38 US 79.48 US 8,040.56 US 10,517.94 US 13,851.43 US 13,896.04 US 20,837.59 B. PENERIMAAN DEVISATENAGA KERJATHN US 147,34 US 624.41 US 18,058.21 US 16,299.68 US 22,987.82 US 27,003.75 US 38,717.97 C. PENERIMAAN PEMDAKAPITATHN Rp. 31,- Rp. 3.891,- Rp. 47.533,- Rp. 50.284,- Rp. 67.472,- Rp. 71.409,- Rp. 103.790,- KURS : US Rp. 527,- Rp. 994,- Rp. 2.050,- Rp. 2.200,- Rp. 2.225,- Rp. 2.370,- Rp.4.650,- Sumber : Laporan Tahunan Perekonomian Pulau Batam, 1998 4.2 Kondisi Makro Ekonomi dan Investasi 4.2.1 Kondisi Makro Ekonomi Analisis yang akan dilakukan terbatas pada pertumbuhan ekonomi di Barelang Batam. Untuk keperluan analisis pertumbuhan ekonomi data yang digunakan tetap mencacu sampai dengan tahun 1998. Adapun data terbaru digunakan apabila terkait atau memperkuat statment pernyataa yang ada. Pada Interim Report I Evaluasi Master Plan Barelang yang dilakukan oleh LEMTEK UI 1998 menyatakan bahwa suatu indikator ekonomi yang paling sering digunakan untuk menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu negara adalah GDP Gross Domestik Product. Semakin tinggi GDP di suatu negara, maka dapat dikatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut semakin tinggi pula. Dan sebaliknya, jika tingkat pertumbuhan GDP suatu negara rendah, maka dapat dikatakan tingkat pertumbuhan negara tersebut rendah pula. Selain GDP, indikator lainnya yang akan dianalisis adalah investasi, ekspor dan kehadiran turis manca negara.

4.2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi AseanRegional

Pertumbuhan negara ASEAN sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Pulau Batam, khususnya negara Singapura dan Malaysia. Semakin tinggi pertumbuhan di ASEAN, maka dapat diharapkan akan semakin mengangkat pertumbuhan ekonomi Batam. Pada kurun wakti 1993 – 1997 pertumbuhan ekonomi 7 negara ASEAN secara umum terus meningkat. Pertumbuhan mangalami penurunan pada tahun 1996. Pada tahun 1997 akibat krisis ekonomi, hanya Brunai Darussalam yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Singapura masuh dapat mempertahankan tingkat pertumbuhannya, sedang 5 negara ASEAN lainnya secara umum mengalami penurunan yang cukup drastis. Bahkan negara Thailand mengalami pertumbuhan negatif. Tiga negara yang paling kena pengaruh krisis tersebut adalah Indonesia, Korea dan Thailand. Nilai mata uang dari ketiga negara tersebut terus mengalami penurunan. Arus modal asing dari luar melamban dan arus kredit masuk hampir berhenti. Sebagai akibat kenaikan tingkat suku bunga, kredit macet makin meningkat dan usaha ekonomi menjadi macet. Dampaknya kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 1997 hanya tumbuh dengan angka 4,7 dan tidak sedikit perusahaan yang mengalami krisis bahkan menuju pada ambang kebangkrutan. Diprediksi pada tahun 1998 pertumbuhan ekonomi Indonesia mendekati nol, bahkan bisa menjadi negatif -1,5. Sebagai gambaran, hasil prediksi ESCAP pertumbuhan ekonomi di kawasan negara Asia Pasifik berkisar antar -3 sampai dengan +8, dengan dua diantaranya mengalami pertumbuhan GDP negatif yaitu Indonesia dan Thailand. Adanya krisis moneter yang terjadi di kawasan ASEAN sedikit banyak telah ikut mempengaruhi perkembangan perekonomian di kawasan SIJOR. Data yang telah dipublikasikan ESCAP pada tahun 1998 menunjukkan bahwa pertumbuhan GDP untuk ketiga negara tersebut pada tahun 1997 adalah untuk Indonesia RiauBatam 4,7, Malaysia 8 dan Singapura 7. Untuk daerah Riau sendiri pertumbuhan PDRB mengalami peningkatan 5,46. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi di Riau Batam sangat dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian di Singapura karena sebagian besar ekspor dari Batam masih melalui Singapura.

4.2.1.2 Pertumbuhan Ekonomi Barelang Batam

PDRB Batam sebagian besar ditunjang oleh sektor Industri pengolahan dimana pada tahun 1996 sektor ini telah berkontribusi sebesar 66,14. Sektor perdagangan, hotel dan restoran menempati posisi kedua. Dari sini dapat terlihat bahwa peran industri, ekspor impor untuk keluar masuknya bahan baku barang produksi menjadi bagian sangat penting dan akan mempengaruhi sektor lain seperti perdagangan, perhotelan, restoran dan lain-lain. Perkembangan Batam sebagai kawasan industri dan berhasil tumbuh dengan pesat disebabkan letak yang strategis, aksesibilitasnya yang mudah dan kedekatan dengan Singapura. Berikut diuraikan hasil analisis terhadap beberapa indikator ekonomi Pulau Batam, yang meliputi PDRB, investasi,ekspor dan impor serta kunjungan wisatawan mancanegara wisman. 1 PDRB Pertumbuhan PDRB Batam pada tahun 1997 tercatat 12,52, berarti mengalami penurunan dibanding pertumbuhan tahun 1996 yang mencapai