Data primer Pengumpulan Data

seksama dengan didukung oleh analisis pemanfaatan lahan yang komprehensif dengan menggunakan SIG Sistem Informasi Geografi. Selanjutnya masukan data untuk analisis SIG ini dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti RTRW, RUTR maupun RDTR, untuk kemudian disajikan dalam format peta dan basis data digital. Peta-peta ini merupakan tema-tema tertentu misalnya penggunaan tanah, batas administrasi, penyebaran penduduk, kemiringan lahan dan lainnya. Tema-tema tersebut dalam SIG selanjutnya disajikan di dalam lapis layer informasi yang berbeda. Metode selanjutnya dilakukan dengan cara memberikan pembobotan terhadap data lapangan, sehingga diperoleh hasil analisis data yang diinginkan. Hasilnya dapat digunakan dalam pengambilan keputusan dengan melakukan optimasi interpretasi daerah potensial yang dapat dikembangkan untuk penggunaaan lahan industri, pariwisata, perumahan, jasa dan pertanian yang sesuai dengan daya dukung lahan tersebut. Prinsip-prinsip pemanfaatan ruang wilayah pesisir untuk berbagai kegiatan pada dasarnya harus dilakukan dengan pertimbangan antara kepentingan sosial ekonomi dan secara ruang sehingga kawasan yang diperuntukan bagi kawasan konservasi ataupun budidaya industri, pariwisata, jasa, perumahan dan pertanian sesuai dengan kondisi biofisik wilayah tersebut agar ekosistemnya tetap terjamin. Analisis pemanfaatan lahan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis pemanfaatan lahan untuk kawasan industri, jasa, perumahan, pariwisata dan perumahan. Secara umum terdapat 6 enam tahapan analisis yang dilakukan yaitu : 1 Menganalisis master plan di Pulau Batam; 2 Menganalisis distribusi dan pengalokasian lahan di wilayah Pulau Batam; 3 Menganalisis pengalokasian lahan dibandingkan dengan master plan yang ada; 4 Menganalisis lahan yang dialokasikan dengan pelaksanaan pembangunan di lapangan; 5 Menganalisis Sarana dan Prasarana yang direncanakan dibanding dengan kondisi akhir di lapangan 1998; dan 6 Menganalisis perletakan sarana dan prasarana. Pemanfaatan lahan sekarang mengacu pada bagaimana kenyataanya suatu kawasan digunakan. Penentuan katagori pemanfaatan lahan didasarkan pada jenis penggunaan yang dominan pada kawasan tersebut. Jenis-jenis kegiatan yang memiliki kesamaan karakteristik, digolongkan kedalam satu