V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Keadaan Umum PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk
5.1.1 Sejarah Pendirian dan Perkembangan PT Dharma Samudera
Fishing Industries Tbk
PT Dharma Samudera Fishing Industries adalah perusahaan pengolahan hasil perikanan, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 1973, dengan
Akta Pendirian No.3 yang dibuat dihadapan Tan Thong Kie, Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. Y.A.5419 tanggal 6 Februari 1974, serta didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta dengan No.441 tanggal 13 Februari 1974 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara RI No.18 tanggal 1 Maret 1974. PT Dharma Samudera Fishing Industries berdiri pada tahun 1969 dengan
nama CV Dharma Mulia, merupakan perusahaan keluarga, bergerak dalam bidang usaha pengolahan produk perikanan. Perusahaan ini didirikan oleh 3 tiga
bersaudara yaitu Ridwan Sutjiamidjaya, Irawan Sutjiamidjaya, dan Herman Sutjiamidjaya serta jabatan direktur utamanya dipegang oleh Irawan
Sutjiamidjaya. Pada tahun 1969 perusahaan tersebut belum mempunyai gedung yang lengkap, tetapi hanya sarana dan prasarana yang cukup untuk mengolah
udang saja. Pada tahun 1972 dengan adanya undang-undang tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri PMDN, CV Dharma Mulia membangun gedung dengan sarana dan prasarana yang memadai. Kegiatan di bidang perikanan mulai mapan sejak
tahun 1973, dengan produk utamanya adalah udang beku dan produk lainnya seperti : paha kodok, sotong dan cumi-cumi. Negara tujuan ekspor dari produk
yang dihasilkan adalah Amerika, Jepang dan Uni Eropa. Pada tahun 1982, keluarga Sutjiamidjaya membuka usaha pengolahan ikan
di Kendari dengan nama PT Dharma Samudera. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1984 pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-
undangan tentang pelarangan pengoperasian penangkapan udang dengan menggunakan alat tangkap Trawl atau Pukat Harimau, untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Berlakunya peraturan tersebut, menyebabkan pasokan hasil
tangkapan menurun sementara permintaan terhadap udang tinggi sehingga menyebabkan harga bahan baku dipasaran melonjak drastis. Keadaan demikian
akhirnya berimplikasi pada kerugian perusahaan, hingga pada tahun 1985 perusahaan menghentikan kegiatan usahanya, dan menyewakan gedung serta
peralatan milik perusahaan kepada perusahaan lain. Dalam keadaan berhenti sementara usahanya, perusahaan mulai
mengadakan tindakan riset pasar untuk mencari produk yang berpotensi di pasar Internasional. Dengan cara mempelajari alur proses produksi dan peluang pasar
yang potensial perusahaan mulai berusaha memasarkan ikan seperti : cakalang, tuna dan kakap. Pada tahun 1988 perusahaan mulai bangkit kembali dengan
adanya permintaan baru dari Mitsubishi Corporation Jepang untuk mensuplai tuna beku dan kakap beku. Sejak itu perusahaan mulai lagi aktif berproduksi dengan
melakukan diversifikasi produk yang didominasi oleh ikan Kakap Merah beku. Tanggal 24 Oktober 1993 CV Dharma Mulia Jakarta berubah nama
menjadi PT Dharma Samudera Fishing Industries DSFI dengan kegiatan usaha yang ditekankan pada tiga komoditi ekspor yaitu : kakap beku, tuna steak dan
lobster beku. PT DSFI mencapai kejayaan pada tahun 1996. Pada tahun tersebut perusahaan sebagai produsen fillet Kakap Merah beku, dengan pemasaran produk
60 untuk pasar Jepang dan 40 sisanya untuk pasar Amerika, Uni Eropa dan Asia. Namun pada sekitar tahun 1998 resesi ekonomi melanda Jepang, pemasaran
produk PT Dharma Samudera Fishing Industries berubah menjadi 70 untuk pasar Amerika, 20 untuk pasar Jepang dan sisanya 10 untuk pasar Eropa dan
Asia. Kegiatan usaha perusahaan adalah di bidang perikanan laut, meliputi
mengambil, mengolah, menjual serta menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan hasil perikanan laut. Untuk pabrik perusahaan yang berlokasi di
Jakarta, perusahaan telah bekerja sama dengan lebih dari 200 kapal armada nasional untuk penangkapan ikan besar dan ikan tuna yang daerah operasionalnya
mulai dari Sabang sampai Merauke. Untuk menyerap hasil tangkapan ikan tersebut, perusahaan mendirikan pos-pos pembelian di sepanjang pulau Jawa dan
pulau Sumatra mulai dari pelabuhan ikan di Muara Baru, Muara Angke, Eretan,
Batang, Juana, Brodong, Gresik, Probolinggo, Cilacap, Pelabuhan Ratu, Lampung, Bengkulu dan Padang.
Sejalan dengan perkembangan bisnis perikanan, pada tanggal 1 Februari 2000 perusahaan dinyatakan go public sebagian saham perusahaan dimiliki oleh
masyarakat umum dengan komoditi andalan fillet Kakap Merah beku dan diversifikasi produk beku lainnya, serta produk olahan added value. PT DSFI
setelah dinyatakan go public berubah menjadi PT Dharma Samudera Fishing Industries Terbuka PT DSFI Tbk.
Saat ini, PT DSFI Tbk merupakan salah satu perusahaan pengolahan yang terbesar di Indonesia untuk produk-produk frozen fish dimana untuk pangsa ekspor
frozen fish fillet di tahun 1998, perusahaan mempunyai pangsa pasar sebesar 69,9
dan untuk lobster frozen sebesar 71,43 . Sedangkan untuk produk fish fillet Kakap Merah, perusahaan menguasai 70 pangsa pasar di Amerika dan 50
pangsa pasar di Jepang.
5.1.2 Lokasi PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk