produksinya dan menghindari dari sifat musiman yang dimiliki oleh setiap jenis ikan yang menjadi bahan baku produk.
2. Mengadakan konsolidasi dan kerjasama dengan perusahaan lain. 3. Produk yang dihasilkan memiliki jaminan atas kualitasnya
4. Berusaha untuk selalu memenuhi permintaan pesanan para konsumen full fill order.
5. Untuk memasarkan produk dan memperluas pangsa pasar, perusahaan aktif dalam mengikuti berbagai pameran produk-produk perikanan Seafood Show
yang diadakan di beberapa kota di USA dan Eropa seperti Boston dan Brussel. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mengetahui perkembangan pasar,
seperti mengetahui adanya produk baru, jenis kemasan baru, persaingan harga dan informasi lainnya.
6. Menggunakan standar persyaratan mutu Hazard Analysis and Critical Control Point
HACCP.
5.4 Perspektif Keuangan
Modal terbesar yang diperoleh perusahaan adalah dari hutang bank dan pihak ketiga. Beberapa bank yang bekerja sama dengan PT DSFI Tbk adalah PT
BNI Persero Tbk, PT Bank Mandiri Persero Tbk, PT BCA Tbk, Sovereign Bank, PT BRI Persero Tbk, PT Bank ekonomi Raharja, PT Bank NISP Tbk,
BPD Irian Jaya, BPD Maluku, dan PT DBS Bank Indonesia. Sedangkan yang dimaksud pihak ketiga adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dengan perusahaan seperti adanya ikatan keluarga, perusahaan keluarga dan perusahaan yang sudah memiliki hubungan yang sangat dekat dengan PT DSFI
Tbk. Pada Lampiran 4, tercantum beberapa nama atau pihak yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan.
Perolehan laba yang meningkat umumnya merupakan tujuan utama perusahaan untuk tetap menjalankan kinerja perusahaan. Laba tersebut
disimulasikan dalam bentuk nilai uang dimana proses-proses yang tidak efisien, memboroskan waktu dan sumber lainnya dapat mengurangi perolehan laba
perusahaan. Komponen dari perolehan laba perusahaan salah satunya adalah dari
nilai penjualan hasil produksi perusahaan. Pada Lampiran 7 disajikan nilai penjualan perusahaan selama periode tahun 2000 sampai dengan Juni 2005.
Nilai penjualan ekspor PT DSFI Tbk mengalami peningkatan dari tahun 2000 hingga 2004, yakni pada tahun 2000 nilai total penjualan sebesar
Rp203.589.131.000,00 hingga 2004 menjadi Rp 311.831.998.000,00 atau meningkat sebesar 34,71. Pada pertengahan tahun 2005 nilai penjualan
mencapai Rp 181.417.909.000,00 dan jika nilai tersebut diprediksi menjadi nilai penjualan selama satu tahun maka hasilnya akan sebesar Rp 362.835.818.000,00
atau meningkat sebesar 43.89 . Nilai penjualan tersebut didominasi oleh nilai penjualan komoditi fish fillet yang mencapai 67,46 dari total penjualan.
Dominasi penjualan fish fillet disebabkan oleh banyaknya permintaan dan selera konsumen yang lebih besar terhadap komoditi fish fillet. Fish fillet juga
merupakan komoditi unggulan perusahaan ini.
5.5 Perspektif Sumber Daya Manusia