Model perbaikan Six Sigma didasarkan pada siklus orisinil PDCA atau Plan-Do-Check-Act
. Menurut Brue 2002, model perbaikan tersebut merupakan alat yang dapat menemukan beberapa faktor vital yang mempengaruhi hasil
proses. • Define mendefinisi, menetapkan tujuan-tujuan proyek dan apa yang harus
diserahkan kepada konsumen internal dan eksternal. • Measure mengukur, mengidentifikasi satu atau lebih ciri khas produk atau
jasa, memetakan proses, mengevaluasi sistem pengukuran, dan menaksir kemampuan baseline dasar atau standar perbandingan.
• Analyze menganalisis, menganalisis dan mengurangi variabel dengan analisa dan hipotesis grafik yang menguji dan mengidentifikasi beberapa faktor vital
untuk proses perbaikan. • Improve memperbaiki, menemukan hubungan-hubungan variabel diantara
beberapa faktor vital, menetapkan toleransi pengoperasian, dan mengesahkan pengukuran.
• Control mengendalikan, menentukan kemampuan untuk mengendalikan beberapa faktor vital dan menerapkan sistem pengendalian proses.
2.10 Jalur ke Peta Perjalanan Six Sigma
Menurut Pande et al. 2002, jalur ke peta perjalanan Six Sigma merupakan titik awal yang mungkin berkaitan dengan sasaran untuk usaha Six
Sigma sebagai jalur menuju peta perjalanan seperti yang tertera pada Gambar 1.
Bahkan perusahaan dapat mengambil lebih dari satu jalur pada satu waktu asalkan perusahaan tidak menyebar sumber daya dan energi terlalu sedikit. Beberapa
kategori jalur ke peta perjalanan Six Sigma adalah : • Jalur transformasi bisnis
Merupakan jalur teratas bagi mereka yang memiliki kebutuhan, visi, dan kesabaran untuk melancarkan Six Sigma sebagai sebuah inisiatif perubahan
berskala penuh. Pada permulaan, yang akan lebih mungkin untuk dikerjakan dan sebuah latihan pembelajaran yang cukup layak adalah berkonsentrasi pada
pengembangan sebuah peta dari beberapa proses inti lebih baik dari mencoba mengidentifikasi dan menentukan semua proses sekaligus.
• Jalur perbaikan strategis Merupakan jalur yang menawarkan pilihan paling banyak. Usaha perbaikan
strategis dapat dibatasi pada satu atau dua proyek perbaikan pilot kunci, atau menggunakan seluruh tim atau pelatihan-pelatihan yang diarahkan pada
kelemahan-kelemahan startegis. Dalam usaha tersebut, dapat juga ditentukan tahap untuk sebuah inisiatif transformasi bisnis yang lebih ambisius atau hanya
melibatkan kampanye perbaikan yang terfokus yang sudah ada, dalam konteks yang tidak berjangka panjang.
• Jalur pemecahan masalah Dengan urgensi hasil menggerakkan hampir setiap start-up Six Sigma, maka
sebagian besar organisasi memilih untuk pertama-tama melompat ke jalur pemecahan masalah. Sekalipun biasanya merupakan cara tercepat untuk
mendapatkan hasil, tetapi mengerjakannya hanya pemecahan masalah dapat juga menjadi jalan pintas paling berisiko pada cara Six Sigma. Bahaya tersebut
muncul dalam dua kategori yaitu : 1. Memilih proyek yang buruk, tanpa proses atau data pelanggan, para
pemimpin bisnis memilih proyek-proyeknya semata-mata berdasarkan perkiraan dan asumsi-asumsi. Hal ini berarti perusahaan dapat dengan baik
mengakhiri isu-isu yang mengganggu, tetapi tidak sungguh-sungguh kritis bagi bisnis atau para pelanggan. Demikian juga merupakan godaan yang
lazim untuk meluncurkan terlalu banyak proyek yang diluncurkan secara simultan.
2. Membatasi keuntungan, metode pemecahan masalah dalam langkah perbaikan proses dan perancangan perancangan ulang proses sangat luar
biasa jika digerakkan dengan fokus yang lebih luas dan perspektif jangka panjang.
Tujuan dari unsur ketiga tersebut di atas adalah menguji timing dan kesiapan bisnis untuk masuk ke dalam usaha yang berbasiskan Six Sigma yang
potensial untuk dilakukan. Selain itu faktor-faktor penilaian prognosis masa depan dan kinerja saat ini merupakan kasus kuat untuk mengawali Six Sigma, maka
perusahaan akan siap menghadapi berbagai tantangan.
Jika perusahaan berada diantara organisasi Six Sigma, maka sabuk terbaik adalah mencoba menyeimbangkan dorongan untuk hasil segera dengan perhatian
terhadap tujuan-tujuan jangka panjang seperti yang tertera pada Tabel 3 dan Gambar 1
Tabel 3. Tiga Level Sasaran Six Sigma
Sasaran Deskripsi
Transformasi Bisnis
Perubahan utama bagaimana organisasi berjalan perubahan kultur, seperti :
• Menciptakan sifat yang berfokus pada pelanggan. • Membangun fleksibilitas yang besar.
• Melepaskan struktur lama atau cara menjalankan
bisnis lama.
Perbaikan Strategis
Menargetkan strategi kunci, kelemahan dan peluang operasional, seperti :
• Memacu pengembangan produk. • Mempertinggi efisiensi rantai suplai.
• Membangun kemampuan e-commerce.
Pemecahan Masalah
Memperbaiki area spesifik, biaya tinggi, pekerjaan ulang dan penundaan, seperti :
• Memperpendek waktu proses aplikasi. • Mereduksi bagian yang kekurangan.
• Menurunkan volume pengembalian.
Sumber : Pande et al. 2002
2.11 Peran-Peran dalam Organisasi Six Sigma