perusahaan merasa sudah cukup senang pada perhitungan tersebut, maka sebaiknya perusahaan mempertimbangkan level tiga sigma dari perspektif yang
lain. Konsep Six Sigma ini sebelumnya telah dicoba didesain pada salah satu
perusahaan umum prasarana perikanan dengan komoditinya yaitu es balok. Menurut Dilana 2005, konsep Six Sigma dapat diterapkan dan diimplementasikan
dalam konteks peningkatan kualitas dan kuantitas produksi, dalam hal ini komoditi yang dimaksud adalah es balok. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
perusahaan berada pada level 2,58 sigma dan hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kualifikasi rata-rata industri yang berada di Indonesia.
Pemborosan es balok yang terjadi adalah sebesar 130.795 es balok dan bila dikonversikan kedalam nilai nominal rupiah dengan harga dari es balok sebesar
Rp5.000,00 per balok, maka pemborosan yang sebenarnya dapat dihemat perusahaan adalah sebesar Rp 653.795.000,00 dalam jangka waktu delapan bulan.
2.9 Model Perbaikan
Langkah-langkah yang mendasari beberapa model perbaikan yang diterapkan pada proses sejak gerakan kualitas dimulai diperkenalkan oleh W.
Edwards Deming. Langkah-langkah tersebut menggambarkan logika dasar dari perbaikan proses berbasis data. Langkah-langkah tersebut adalah :
• Plan. Meninjau berbagai isu dan kesenjangan yang ada pada kinerja saat ini. Mengumpulkan data mengenai masalah-masalah kunci. Mengidentifikasi dan
menyelesaikan akar penyebab masalah. Memikirkan solusi-solusi yang mungkin dan merencanakan sebuah implementasi uji coba terhadap solusi
yang paling potensial. • Do. Menguji coba solusi yang telah direncanakan.
• Check. Mengukur hasil-hasil uji coba untuk mengetahui apakah hasil yang
dimaksudkan sedang dicapai. Jika muncul masalah, perhatikan penghalang- penghalang yang mengganggu usaha-usaha perbaikan perusahaan.
• Act. Mendasarkan solusi uji coba dan evaluasi, memperbaiki dan memperluasmeningkatkan solusi untuk membuatnya permanen, dan
menggabungkan pendekatan baru bilamana mungkin untuk diterapkan.
Model perbaikan Six Sigma didasarkan pada siklus orisinil PDCA atau Plan-Do-Check-Act
. Menurut Brue 2002, model perbaikan tersebut merupakan alat yang dapat menemukan beberapa faktor vital yang mempengaruhi hasil
proses. • Define mendefinisi, menetapkan tujuan-tujuan proyek dan apa yang harus
diserahkan kepada konsumen internal dan eksternal. • Measure mengukur, mengidentifikasi satu atau lebih ciri khas produk atau
jasa, memetakan proses, mengevaluasi sistem pengukuran, dan menaksir kemampuan baseline dasar atau standar perbandingan.
• Analyze menganalisis, menganalisis dan mengurangi variabel dengan analisa dan hipotesis grafik yang menguji dan mengidentifikasi beberapa faktor vital
untuk proses perbaikan. • Improve memperbaiki, menemukan hubungan-hubungan variabel diantara
beberapa faktor vital, menetapkan toleransi pengoperasian, dan mengesahkan pengukuran.
• Control mengendalikan, menentukan kemampuan untuk mengendalikan beberapa faktor vital dan menerapkan sistem pengendalian proses.
2.10 Jalur ke Peta Perjalanan Six Sigma