Analisis hasil pengolahan horisontal pada hirarki tingkat 5

ditawarkannya. Selain karakteristik produk, faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam memenuhi tujuan menarik konsumen-konsumen baru berturut-turut adalah faktor anggaran dana 0,216, pelanggan 0,215 karakteristik pasar 0,171, serta faktor pesaing, daur hidup produk, dan bauran pemasaran lainnya yang masing- masing memiliki bobot yang sama, yaitu 0,04.

6.3.8. Analisis hasil pengolahan horisontal pada hirarki tingkat 5

Analisis hasil pengolahan horisontal pada hirarki tingkat 5 bertujuan untuk menentukan prioritas alternatif strategi promosi perusahaan berdasarkan faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi perusahaan. Hasil pengolahan horisontal pada hirarki tingkat 5 ditampilkan pada tabel 12 Tabel 12. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horisontal Antar Elemen Pada Tingkat 5 Elemen Alternatif Strategi Promosi Faktor Alternatif 1 2 3 4 5 6 RI Faktor 1 0.533 0.036 0.087 0.182 0.081 0.081 0,03 Faktor 2 0.533 0.036 0.087 0.182 0.081 0.081 0,04 Faktor 3 0.533 0.036 0.087 0.182 0.081 0.081 0,04 Faktor 4 0.541 0.038 0.239 0.067 0.057 0.057 0,05 Faktor 5 0.543 0.118 0.182 0.065 0.049 0.044 0,03 Faktor 6 0.483 0.039 0.197 0.17 0.059 0.052 0,03 Faktor 7 0.533 0.036 0.087 0.182 0.081 0.081 0,04 Keterangan : Faktor 1 : Anggaran Faktor 2 : Karakteristik pasar Faktor 3 : Karakteristik produk Faktor 4 : Pelanggan Faktor 5 : Pesaing Faktor 6 : Daur hidup produk Faktor 7 : Bauran pemasaran lainnya Alternatif 1 : Menitikberatkan aktivitas promosi pada media komunikasi personal. Alternatif 2 :Meningkatkan aktivitas promosi melalui media periklanan Alternatif 3 :Meningkatkan aktivitas promosi penjualan Alternatif 4 : Menitikberatkan pada hubungan masyarakat dan publisitas Alternatif 5 : Memperbanyak jumlah maupun jenis bahan-bahan instruksi Alternatif 6 : Menitikberatkan pada media desain korporat Berdasarkan hasil analisis pengolahan horisontal pada tingkat 5, Alternatif 1 yaitu menitikberatkan aktivitas promosi pada media komunikasi personal, menjadi prioritas pertama untuk semua elemen faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi perusahaan. Dengan mempertimbangkan faktor anggaran, alternatif 1 menjadi prioritas pertama strategi promosi dengan bobot 0,533. Karena keterbatasan anggaran promosi yang dimiliki, strategi promosi yang diterapkan KaWePe harus efektif biaya. Dalam media promosi komunikasi personal, diantara media yang efektif biaya adalah penjualan personal dan cerita dari mulut ke mulut. Penjualan personal merupakan aktivitas promosi utama yang dijalankan KaWePe dengan cara melakukan presentasi langsung ke sekolah-sekolah, perusahaan, atau kelompok aktivitas keagamaan. Dalam penjualan personal yang dilakukan KaWePe, wiraniaga KaWePe langsung melakukan interaksi dengan pihak pembuat keputusan pembelian, seperti kepala sekolah, atau manajemen perusahaan. Penjualan personal yang dilakukan KaWePe termasuk efektif biaya, karena berinteraksi langsung dengan pihak pembuat keputusan pembelian yang mempengaruhi keputusan pembelian banyak orang. Hal ini dikarenakan pengunjung yang datang ke KaWePe sebagian besar datang secara berkelompok atau rombongan, sehingga untuk mempengaruhi keputusan pembelian seluruh anggota kelompok, wiraniaga KaWePe cukup melakukan interaksi langsung dengan ketua kelompok atau orang lain yang mengambil keputusan pembelian. Sedangkan dalam media cerita dari mulut ke mulut word of mouth. Promosi melalui cerita dari mulut ke mulut tidak membutuhkan biaya khusus. Perusahaan cukup menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses tersebut. Prioritas berikutnya untuk alternatif strategi promosi dengan mempertimbangkan faktor anggaran adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif 6 dan alternatif 7 yang memiliki bobot prioritas sama, yaitu 0,081, serta alternatif 2 yang menjadi alternatif terakhir dengan bobot 0,036. Alternatif 1 menjadi prioritas pertama strategi promosi berdasarkan faktor karakteristik pasar dengan bobot 0, 533. Pasar sasaran KaWePe secara geografis berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh, KaWePe dapat memanfaatkan media komunikasi personal dengan melakukan penjualan pribadi personal selling. Kantor pemasaran KaWePe yang berada di Jakarta juga membantu aktivitas penjualan pribadi yang dilakukan KaWePe, selain juga aktivitas layanan pelanggan. Dari sisi konsentrasi pasar, KaWePe mengkonsentrasikan diri pada tiga segmen pasar sasaran, yaitu pelajar, perusahaan, dan kelompok aktivitas keagamaan. Ketiga segmen pasar sasaran ini mempunyai kebutuhan wisata masing-masing, sehingga strategi promosi yang diterapkan harus bersifat interaktif agar dapat mengkomunikasikan keunggulan produk wisata KaWePe sesuai dengan kebutuhannya. Dalam hal ini, media komunikasi personal menjadi alternatif terbaik dari strategi promosi yang diterapkan perusahaan. Prioritas berikutnya untuk alternatif strategi promosi dengan mempertimbangkan faktor karakteristik pasar adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif 6 dan alternatif 7 yang memiliki bobot prioritas sama, yaitu 0,081, serta alternatif 2 yang menjadi alternatif terakhir dengan bobot 0,036. Dengan mempertimbangkan faktor karakteristik produk, Alternatif 1 menjadi prioritas pertama strategi promosi perusahaan dengan bobot prioritas 0,533. Produk utama KaWePe merupakan produk jasa pariwisata yang memiliki sifat inseparibility, dimana produsen dan konsumen berada pada saat yang bersamaan dalam proses produksi dan konsumsi. Hal ini menyebabkan adanya keterlibatan tinggi konsumen dalam proses mengambil manfaat produk, dan diperlukan penjelasan khusus mengenai bagaimana mengambil manfaat dari produk tersebut. Penjelasan khusus akan lebih baik diterima konsumen jika disampaikan melalui media yang interaktif, seperti komunikasi personal. Setelah alternatif 1, Prioritas berikutnya untuk alternatif strategi promosi dengan mempertimbangkan karakteristik produk adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif 6 dan alternatif 7 yang memiliki bobot prioritas sama, yaitu 0,081, serta alternatif 2 yang menjadi alternatif terakhir dengan bobot 0,036. Alternatif 1 menjadi prioritas pertama strategi promosi berdasarkan faktor pelanggan dengan bobot 0,541. Strategi promosi yang diterapkan untuk pelanggan harus bersifat interaktif, agar dapat menjaga hubungan yang baik antara perusahaan dan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga harus mampu memahami kebutuhan dan melayani pelanggan dengan baik. Media komunikasi personal yang dapat digunakan untuk melakukan tersebut adalah layanan pelanggan customer service. KaWePe menyediakan fasilitas layanan pelanggan melalui media telfon dan email. Prioritas alternatif strategi promosi selain alternatif 1 berturut-turut adalah alternatif 3 dengan bobot prioritas 0,239 , alternatif 4 0,067, alternatif 5 dan alternatif 6 dengan bobot prioritas sama 0,057 serta alternatif 2 menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,047. Pada faktor pesaing, alternatif 1 menjadi prioritas pertama strategi promosi dengan bobot 0,543. Sebagai obyek wisata agro, KaWePe memiliki keunikan yang tidak dimiliki yang pesaingnya. Keunikan tersebut harus mampu disampaikan secara jelas kepada konsumen agar mereka tertarik untuk berkunjung ke KaWePe. Bagi KaWePe, media yang paling baik digunakan untuk menjelaskan keunikan produk mereka adalah melalui presentasi langsung yang didukung dengan media komunikasi personal yang lain. Selain itu, keunikan KaWePe merupak suatu hal yang menarik dan memungkinkan terjadinya aktivitas promosi melalui media dari mulut ke mulut word of mouth. Prioritas alternatif strategi promosi selain komunikasi personal berturut-turut adalah alternatif 3 0,182, alternatif 2 0,118, alternatif 4 0,065, alternatif 5 0,049, serta alternatif 6 yang menjadi prioritas terakhir dengan bobot prioritas 0,044. Alternatif 1 menjadi prioritas pertama dengan bobot prioritas 0,483 untuk memilih alternatif strategi promosi yang tepat dengan mempertimbangkan faktor daur hidup produk. Dilihat dari daur hidup produk, KaWePe masih berada pada tahap perkenalan. Pada tahap perkenalan ini, strategi promosi melalui media komunikasi personal dianggap sebagai cara yang paling efektif, khususnya melalui presentasi dan penjualan langsung. Presentasi dan penjualan langsung dipandang sebagai media paling efektif, karena melalui media tersebut KaWePe dapat memperkenalkan produk dan menjelaskan berbagai keunggulannya secara jelas dan interaktif dalam menarik calon konsumennnya. Untuk memperkenalkan KaWePe kepada calon konsumen, perusahaan aktif melakukan presentasi dan penjualan langsung kepada calon konsumen, seperti sekolah-sekolah dan perusahaan. Prioritas alternatif strategi promosi berikutnya berturut-turut adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif 5 dan 6 dengan bobot prioritas sama 0,081, serta alternatif 2 menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,036. Berdasarkan faktor bauran pemasaran lainnya, alternatif 1 menjadi prioritas pertama dari strategi promosi yang dijalankan perusahaan dengan bobot prioritas 0,533. Faktor bauran pemasaran lainnya merupakan penentuan posisi perusahaan dalam persaingan. KaWePe memposisikan dirinya dalam persaingan sebagai perusahaan agrowisata yang menjadikan obyek wisatanya sebagai media media pendidikan dan pengenalan pertanian dengan produknya yang unik tetapi mendidik. Hal inilah yang membuat KaWePe berbeda dengan obyek wisata agro yang lain, sehingga strategi promosi yang diterapkan harus dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai KaWePe. Dalam hal inilah alternatif promosi melalui komunikasi personal dianggap sebagai alternatif terbaik. Alternatif strategi promosi lainnya adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif 5 dan 6 0,081, dan alternatif 2 0,036.

6.3.9. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal