Lokasi Perusahaan Latar belakang dan Sejarah

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Lokasi Perusahaan

Kebun Wisata Pasirmukti KaWePe yang berlokasi di Jalan Raya Tajur Pasirmukti km.4 Citeureup, terletak diantara tiga desa, yaitu Tajur, Pasirmukti, dan Gunungsari. Secara administratif, KaWePe termasuk dalam wilayah Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. KaWePe merupakan kebun wisata agro yang termasuk dalam kategori agrowisata ruang terbuka buatan. Lokasinya yang berada dalam kawasan Desa Wisata Industri Citeureup yang memadukan program wisata dengan program pengembangan industri kecil, menjadikan KaWePe sebagai obyek wisata agro yang menarik dan unik untuk dikunjungi. Selain menjadi andalan Citeureup, KaWePe juga sudah menjadi salah satu obyek wisata unggulan baru di Kabupaten Bogor. KaWePe mengembangkan suatu konsep nilai baru dalam pariwisata, yaitu berwisata yang tidak sekedar untuk bergembira. tetapi juga memiliki nilai pendidikan dan pengetahuan pertanian. Letak KaWePe yang berada di samping Sungai Cileungsi semakin menambah suasana kealamiahan obyek. KaWePe memiliki luas kebun seluruhnya 50 ha, tetapi yang dijadikan sebagai sarana obyek wisata bagi pengunjung adalah seluas 15 ha.

5.2. Latar belakang dan Sejarah

Kebun wisata Pasirmukti sebenarnya berawal dari sebuah hobi pemiliknya yaitu Ny. Emily Turangan-Senduk atau yang dikenal dengan panggilan Ibu Lily. Beliau merupakan lulusan Fakultas Pertanian UGM yang memiliki hobi berkebun khususnya tanaman anggrek, karena itu KaWePe ini sering disebut sebagai kebun hobi. Karena kecintaannya pada dunia tanaman, pada tahun 1979 Ibu Lily mulai mengembangkan hobi berkebun dan menanam anggrek pada lahan seluas 3.500 m 2 di Desa Pasirmukti. Secara bertahap, lewat berbagai uji coba menanam aneka tanaman buah lahan yang berkapur tersebut diolah menjadi area perkebunan buah. Hobi anggrek yang ditekuni dan dilakukan di lahan tersebut kemudian terus berkembang dan semakin lama di ditambah dengan jenis tanaman yang lain. Perluasan lahan dengan membeli dari masyarakat sekitar dilakukan secara bertahap dan jenis tanaman pun semakin beraneka ragam, seperti rambutan, jambu, tabulampot, dan lain-lain. Semula kebun yang sudah mulai luas ini hanya dinikmati keluarga dan teman-teman saja. Melihat perkembangan tersebut dan dengan kepedulian yang cukup besar terhadap pertanian Indonesia, kemudian tercetus pemikiran untuk mengembangkan kebun tersebut agar dapat dikunjungi juga oleh masyarakat umum. Tahun 19971998 kondisi perekonomian di kawasan Asia termasuk Indonesia mengalami keterpurukan. Dalam kondisi terpuruk tersebut sektor pertanian terbukti merupakan sektor yang paling stabil dan paling dapat bertahan dalam menghadapi situasi krisis. Tetapi di sisi lain sektor pertanian ternyata belum menjadi tulang punggung penopang perekonomian Indonesia, padahal sejak lama Indonesia diidentikkan dengan negara agraris. Menyadari hal tersebut Ibu Lily termotivasi untuk membuat sektor pertanian kembali populer di “kandang” sendiri. Karena itulah tercetus pemikiran dari beliau untuk menjadikan “kebun hobi”nya sebagai tempat memperkenalkan dunia pertanian khususnya pada generasi muda dalam bentuk obyek wisata agro atau agrowisata. Ibu Lily berpendapat bahwa dengan kondisi perekonomian bangsa yang sedang terpuruk saat itu, sudah saatnya sektor bangkit dan menjadi tulang punggung pembangunan perekonomian bangsa. Dan menurut beliau obyek agrowisata yang didirikan merupakan salah satu bentuk kontribusi nyatanya bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Pada bulan April tahun 2001 kebun mulai dibuka untuk umum dan diperkenalkan kepada masyarakat sekitar terlebih dahulu. Dan pada tanggal 2 April 2003 secara resmi Kebun Wisata Pasirmukti didirikan dengan menyandang status sebagai perusahaan berbadan hukum. Meskipun berada diantara tiga desa, tetapi nama Pasirmukti yang dipilih karena dalam bahasa setempat Pasirmukti berarti “tanah yang sejahtera”. Hal ini mengandung harapan agar perusahaan yang baru didirikan tersebut membawa kesejahteraan bukan hanya bagi pemiliknya, tetapi juga bagi pengunjung, karyawan, masyarakat sekitar, serta bangsa dan negara. Setelah resmi didirikan, pembangunan fasilitas-fasilitas penunjang rekreasi terus dilakukan, seperti restoran, penginapan, dan fasilitas lainnya. Meskipun menyandang status sebagai perusahaan yang sudah memiliki badan hukum, KaWePe tidak hanya berorientasi pada keuntungan komersil perusahaan, tetapi juga mempertimbangkan tujuan awal pendiriannya sebagai media pendidikan dan pengenalan pertanian bagi generasi muda. Hal ini salah satunya dibuktikan dengan membuat fasilitas kolam lumpur yang menjadi ciri khas dan salah satu produk unggulan KaWePe. Kolam lumpur ini dibuat berdasarkan filosofi sebagai tempat bermain dan belajar untuk anak, dimana anak-anak sedini mungkin diajak untuk menyentuh kembali tanah pertanian dan alam secara langsung. Selain penambahan fasilitas, koleksi tanaman dan buah-buahan pun ditambah, khususnya jenis buah tropika. Dari aneka jenis buah-buahan yang ditanam, KaWePe menetapkan buah Jeruk Kasturi sebagai mascot kebun pada tanggal 29 April 2005. Dipilihnya jeruk Kasturi karena tanaman jeruk ini cukup mudah tumbuh di tanah yang kurang subur dan berkapur seperti di kawasan Pasirmukti, tidak diperlukan perawatan yang sulit, serta sering berbuah dengan bunga yang harum. Jeruk Kasturi belum begitu populer di Indonesia karena rasanya yang sangat asam, kecuali di kampung halaman Ibu Lily di Manado, Sulawesi Utara yang dalam bahasa setempat dikenal dengan nama buah “Lemong Cui”. Padahal, jeruk yang ukurannya kecil dan mengandung banyak air itu sangat terkenal di Eropa, bahkan menjadi pilihan untuk welcome drink di istana kepresidenan Amerika Serikat, Gedung Putih.

5.3. Visi dan Misi Perusahaan