dapat memperkenalkan produk dan menjelaskan berbagai keunggulannya secara jelas dan interaktif dalam menarik calon konsumennnya. Untuk memperkenalkan
KaWePe kepada calon konsumen, perusahaan aktif melakukan presentasi dan penjualan langsung kepada calon konsumen, seperti sekolah-sekolah dan
perusahaan. Prioritas alternatif strategi promosi berikutnya berturut-turut adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif 5 dan 6 dengan bobot prioritas
sama 0,081, serta alternatif 2 menjadi prioritas terakhir dengan bobot 0,036. Berdasarkan faktor bauran pemasaran lainnya, alternatif 1 menjadi
prioritas pertama dari strategi promosi yang dijalankan perusahaan dengan bobot prioritas 0,533. Faktor bauran pemasaran lainnya merupakan penentuan posisi
perusahaan dalam persaingan. KaWePe memposisikan dirinya dalam persaingan sebagai perusahaan agrowisata yang menjadikan obyek wisatanya sebagai media
media pendidikan dan pengenalan pertanian dengan produknya yang unik tetapi mendidik. Hal inilah yang membuat KaWePe berbeda dengan obyek wisata agro
yang lain, sehingga strategi promosi yang diterapkan harus dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai KaWePe. Dalam hal inilah alternatif promosi
melalui komunikasi personal dianggap sebagai alternatif terbaik. Alternatif strategi promosi lainnya adalah alternatif 4 0,182, alternatif 3 0,087, alternatif
5 dan 6 0,081, dan alternatif 2 0,036.
6.3.9. Analisis Hasil Pengolahan Vertikal
Analisis hasil pengolahan secara vertikal adalah dengan menyusun prioritas yang paling berpengaruh pada setiap elemen pada tingkat hirarki
keputusan terhadap sasaran utama atau fokus dari perusahaan. Analisis
pengolahan vertikal dilakukan pada tingkat 2,3,4 dan tingkat 5. Hasil pengolahan vertikal pada elemen-elemen segmen pasar sasaran tingkat 2 memberikan hasil
yang sama dengan pengolahan secara horisontal. Analisis vertikal pada hirarki tingkat 2 menunjukkan bahwa segmen pasar sasaran yang menjadi prioritas
pertama adalah pelajar 0,717, sedangkan prioritas berikutnya adalah perusahaan 0,195 dan kelompok aktivitas keagamaan. Penjelasan analisis hasil pengolahan
vertikal pada hirarki tingkat 2 sama dengan analisis hasil pengolahan horisontal yang telah dijelaskan sebelumnya.
Hasil pengolahan vertikal pada hirarki tingkat 3 menunjukkan prioritas diantara elemen-elemen tujuan komunikasi dalam strategi promosi perusahaan.
Prioritas pertama tujuan komunikasi adalah melahirkan atau meningkatkan kesadaran konsumen pada KaWePe atau produk KaWePe 0,228. Prioritas
berikutnya berturut-turut adalah menarik konsumen-konsumen baru 0,219 meraih peningkatan penjualan dan pangsa pasar untuk konsumen sasaran khusus
dan prospek sasaran 0,217, mendorong konsumen untuk mencoba suatu produk baru 0,196, dan melahirkan keinginan kembali untuk berkunjung 0,14.
Berdasarkan nilai bobot prioritas, tujuan utama komunikasi dari strategi promosi perusahaan adalah melahirkan atau meningkatkan kesadaran konsumen
pada KaWePe atau produk KaWePe. Sebagai obyek wisata agro yang masih tergolong baru, KaWePe berusaha untuk meraih pangsa pasar pada segmen
sasarannya. Untuk dapat meraih pangsa pasar tersebut, strategi promosi yang dijalankan KaWePe harus dapat melahirkan atau meningkatkan kesadaran
konsumen pada KaWePe atau produknya. Hal ini karena masih banyak konsumen pada segmen sasaran yang belum mengetahui tentang keberadaan KaWePe dan
produk-produk KaWePe. Dengan mengetahui tentang keberadaan KaWePe dan produk-produk KaWePe, diharap konsumen menjadi tertarik untuk berkunjung ke
KaWePe. Hasil pengolahan vertikal pada tingkat 4 menunjukkan bahwa anggaran
dana merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam penyusunan strategi promosi perusahaan adalah anggaran dana dengan bobot 0,295. Faktor berikutnya
yang berpengaruh berturut-turut adalah karakteristik produk 0,239, karakteristik pasar 0,216, pelanggan 0,104, daur hidup produk 0,051, bauran pemasaran
lainnya 0,049 dan faktor pesaing dengan bobot 0,045. Faktor anggaran menjadi faktor yang mendapat prioritas utama, karena
saat ini alokasi anggaran perusahaan diprioritaskan untuk pengembangan dan pemeliharaan fasilitas, sehingga anggaran perusahaan yang dialokasikan untuk
aktivitas promosi masih terbatas. Untuk itu, strategi promosi yang diterapkan perusahaan harus strategi yang efektif biaya. Biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk aktivitas promosi harus sebanding dengan hasil yang didapatkan, berupa kenaikan jumlah pengunjung.
Hasil pengolahan vertikal pada tingkat 5 menunjukkan prioritas alternatif strategi promosi yang dapat dijalankan perusahaan. Prioritas pertama alternatif
strategi promosi yang dapat dijalankan perusahaan adalah alternatif 1, yaitu menitikberatkan pada media komunikasi personal. Prioritas berikutnya adalah
alternatif 4 0,164, alternatif 3 0,113, alternatif 5 0,076, alternatif 6 0,075 dan alternatif 2 0,04.
Media komunikasi personal merupakan strategi yang efektif biaya, sehingga sesuai dengan kondisi anggaran dana yang terbatas. Produk KaWePe
merupakan produk yang bersifat unik dengan segmen pasar tertentu sehingga keunikan dan keunggulan produk tersebut harus mampu disampaikan kepada
audiens sasaran secara jelas melalui media promosinya. Melalui media promosi komunikasi personal KaWePe dapat menjelaskan keunikan dan keunggulan
produknya secara interaktif, sehingga konsumen mendapatkan informasi yang jelas mengenai keunikan dan keunggulan produk tersebut. Media komunikasi
personal yang dapat digunakan KaWePe adalah melalui presentasi langsung yang menarik, layanan pelanggan yang interaktif, serta menciptakan kondisi yang dapat
menyebabkan adanya proses cerita dari mulut ke mulut Rasio inkonsistensi keseluruhan untuk pengolahan vertikal ini sebesar
0,04. Nilai tersebut telah memenuhi syarat konsistensi. Nilai tersebut juga menunjukkan bahwa mutu informasi yang diberikan terhadap penilaian pemilihan
strategi promosi KaWePe cukup baik dan menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi.
Tingkat 1
Tingkat 2 Segmen
pasar sasaran
Tingkat 3 Tujuan
komunikasi Tingkat 4
Faktor
Tingkat 5 Alternatif
Rasio Inkonsistensi Keseluruhan : 0,04
Gambar 12. Hasil Pengolahan Vertikal Model Hirarki Keputusan Pemilihan Strategi Promosi yang Tepat
6.4. Strategi Promosi Kebun Wisata Pasirmukti di Masa Yang Akan Datang
Strategi promosi KaWePe di masa yang akan dating dibuat berdasarkan visi dan misi KaWePe sebagai obyek wisata agro yang menjadi media pengenalan
dan pendidikan pertanian. Strategi promosi KaWePe dilaksanakan dengan prioritas sesuai dengan hasil AHP, yaitu komunikasi personal, humas dan
publisitas, promosi penjualan, bahan-bahan instruksi, desain korporat, dan periklanan. Beberapa komponen bauran promosi yang telah dilaksanakan tetap
diteruskan, dengan menambahkan beberapa komponen lain yang selama ini belum dilaksanakan. Adapun penjelasan dari strategi promosi tersebut adalah sebagai
berikut.
ANALISIS PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI YANG TEPAT
Pelajar 0,696
Perusahaan 0,210
Kelompok aktivitas keagamaan 0,094
Tujuan 1 0,228
Tujuan 2 0,217
Tujuan 3 0,140
Tujuan 4 0,196
Tujuan 5 0,219
Fak.4 0,104
Fak.3 0,239
Fak.2 0,216
Fak.1 0,295
Fak. 5 0,045
Fak.6 0,051
Fak. 7
0,049
Alt.1 0,531
Alt.2 0,04
Alt.3 0,113
Alt.4 0,164
Alt.5 0,076
Alt.6 0,075