Komunikasi Personal Strategi Promosi Kebun Wisata Pasirmukti di Masa Yang Akan Datang

6.4.1. Komunikasi Personal

Media komunikasi personal yang selama ini telah dijalankan, yaitu melalui penjualan langsung, layanan pelanggan customer service, dan promosi dari mulut ke mulut word of mouth. Media penjualan langsung melalui presentasi langsung harus tetap dilaksanakan, tetapi yang perlu diperhatkan adalah audiens sasaran dan materi presentasi langsung. Presentasi langsung yang dilakukan ke sekolah-sekolah sebaiknya dilakukan bukan hanya pada sekolah umum, tetapi juga diperluas pada sekolah-sekolah yang memiliki kurikulum khusus, seperti sekolah internasional, sekolah terpadu, atau sekolah alam. Hal ini dilakukan karena pada sekolah-sekolah dengan kurikulum khusus memiliki metode pembelajaran yang sedikit berbeda dengan sekolah umum, dimana proses belajar tidak hanya dilakukan di dalam ruangan atau atau dengan materi pelajaran regular, tetapi diperkaya dengan materi dan proses belajar yang lain. Metode penjualan langsung yang dilakukan sebaiknya tidak hanya dilakukan dengan presentasi langsung untuk menawarkan produk-produk KaWePe, tetapi juga dengan berdiskusi untuk menggali masukan dan keinginan konsumen pada KaWePe. Hal ini bisa dilakukan pada konsumen yang pernah berkunjung dan mengikuti paket wisata di KaWePe. Dengan demikian diharapkan hubungan antara KaWePe dengan pelanggan menjadi lebih erat dan terjaga, dan perusahaan dapat mengevaluasi kinerja dalam pelayanan maupun produknya. Presentasi langsung juga dapat dilakukan dengan alat bantu audiovisual, seperti menggunakan CD yang berisi gambaran profil perusahaan yang ditampilkan secara menarik. Media layanan pelanggan customer service dapat dioptimalkan dengan mensosialisasikan nomor kontak telpon perusahaan dan alamat kantor perwakilan di Jakarta, atau alamat email perusahaan. Sosialisasi dapat dilakukan melalui media promosi yang lain. Media layanan pelanggan diharapkan dapat menjadi media komunikasi yang efektif KaWePe dengan konsumennya. Media promosi dari mulut ke mulut word of mouth, merupakan media promosi yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan secara langsung. Akan tetapi, perusahaan dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya promosi dari mulut ke mulut. Ada 4 hal yang harus ilakukan perusahaan. Pertama, perusahaan menciptakan suatu produk yang unik dan menarik. Produk yang unik dan menarik akan merangsang orang untuk membicarakan produk tersebut. Saat ini produk-produk KaWePe seperti paket wisata Agropintar merupakan produk yang unik dan tidak ditemui di tempat wisata lain. Hal ini harus dipertahankan, sehingga kedepannya inovasi produk yang dilakukan KaWePe harus mempertahankan keunikannya tetapi menarik bagi konsumen. Hal kedua yang harus dilakukan perusahaan adalah perusahaan harus mampu membuat pelanggannya bahagia. Bahagia dalam hal ini maksudnya bahwa KaWePe harus dapat membuat setiap pengunjung merasa nyaman ketika berkunjung. Oleh karena itu kenyamanan pengunjung harus menjadi perhatian utama dari KaWePe, seperti kebersihan lokasi, kenyamanan fasilitas pendukung seperti toilet dan tempat parkir, serta keramahan pemandu dan petugas pelayanan yang lain. Hal ketiga yang harus dilakukan KaWePe agar terjadi promosi dari mulut ke mulut adalah KaWePe harus mendapat kepercayaan dan rasa hormat dari pelanggannya. Hal ini terkait dengan bagaimana KaWePe memperlakukan pelanggan atau konsumennya, serta kualitas pelayanan yang diberikan. KaWePe harus memperlakukan konsumen sebagai aset perusahaan yang harus dijaga dan diperlakukan sebaik-baiknya. Untuk itu hal sekecil apapun harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kekecewaan atau keluhan dari konsumen. Demikian juga dalam hal kualitas pelayanan yang diberikan, konsumen harus benar-benar diperlakukan seperti raja yang harus dilayani sebaik-baiknya. Dengan demikian, konsumen akan memberikan kepercayaan dan memberikan rasa hormat pada KaWePe karena telah memperlakukan dan mendapat pelayanan dengan baik. Hal terakhir yang harus dilakukan KaWePe adalah membuat orang lain mudah untuk membicarakan produknya. Selain unik, produk juga harus mengandung unsur yang mudah diingat oleh konsumen, seperti nama produk, atau logonya.

6.4.2. Hubungan masyarakat dan publisitas.