Posisi dan Sikap Dalam Bernyanyi Pakaian Penyanyi

3.11 Penyanyi Katoneng-Katoneng

Katoneng-katoneng dapat dinyanyikan oleh siapa saja, tidak terkecuali pria maupun wanita, tua maupun muda, kaya atau miskin, sudah ataupun belum menikah. Namun tidak semua dapat menyanyikan lagu ini. Hal ini dapat disebabkan karena lagu katoneng-katoneng memiliki ciri khas tersendiri baik itu dilihat dari segi melodis lagu, teks lagu, penyesuaian lagu dengan musik pengiring maupun unsur pendukung yang lain yaitu unsur gerak tari di dalam penyajiaannya. Pada umumnya katoneng-katoneng dinyanyikan oleh perkolong-kolong. Perkolong-kolong adalah suatu istilah penamaan predikat kepada seseorang yang berkecimpung dalam bidang tarik suara dalam konteks nyanyian-nyanyian tradisi. Lebih jauh perkolong-kolong adalah seorang penyanyi sekaligus penari tradisional karo, yang profesional. Artinya seseorang perkolong-kolong adalah pemberi jasa bagi yang membutuhkannya, dan untuk itu dia mendapat bayaran. Seorang perkolong-kolong boleh saja seorang wanita maupun pria, tua maupun muda, sudah atau belum kawin, kaya atau miskin. Dari hasil wawancara,menurut P.Sitepu ada tiga aspek yang harus dikuasai seorang perkolong-kolong yaitu ; 1 aspek musikal ; 2 aspek tekstual dan 3 aspek gerak tari. Ketiga aspek inilah yang mendasari seseorang untuk berangkat menjadi perkolong-kolong. Apabila salah satu dari ketiga aspek tersebut tidak dikuasai, maka orang tersebut belum dapat dikatakan perkolong-kolong.

3.11.1 Posisi dan Sikap Dalam Bernyanyi

Universitas Sumatera Utara Pada umumnya sikap tubuh perkolong-kolong dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng adalah berdiri sambil menari. Dalam konteks kerja mengket rumah ini,perkolong-kolong menari bersama tegun. Gerakan tariaan ini disesuakan dengan ritmis gendang musik. Secara umum gerak tarian ini dapat dibagi kedalam dua bagian yakni, gerakan torso yaitu dimana badan dienjotkan ke bawahditurunkan dengan cara menekuk lutut setengah jongkok dan dilanjutkan dengan gerakan naik kembali ke posisi semula.Gerakan kedua yaitu gerakan tangan berfariasi sekitar di depan dada dan sedikit diatas bahu. Untuk gerakan torso mempunyai gerakan yang umum serentak dimana setiap bunyi gong maupun penganak gerakan selalu dinaikan.Sedangkan gerakan tangan walaupun sudah terpola namun selalu diberi variasi-variasi sesuai dengan kemampuan individu.Yang jelas ritmis lah yang mempengaruhi pola gerak tarian,bukan teks atau melodi pengiringnya. Menurut perkolong-kolong yaitu Norma br Tarigan, sikap menari dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng adalah suatu simbol dari rasa hormat sekaligus bermakna pemasu-masu pemberkatan. Dan yang pasti, tidak pernah dijumpai di dalam konteks upacara adat, seorang perkolong-kolong dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng dengan posisi duduk. Hal ini membuktikan bagaimana pentingnya dan vitalnya unsur gerak tari di dalam mendukung nyanyian tersebut.

3.11.2 Pakaian Penyanyi

Pakaian seorang perkolong-kolong di dalam menyanyikan katoneng-katoneng harus kelihatan rapi dan elok dipandang mata. Menurut kebiasaan sejak dahulu, seorang perkolong-kolong wanita harus memakai pakaian kebaya lengkap dengan uis Universitas Sumatera Utara nipes yang diselendangkan. Gaya rambut biasanya disanggul, dan di dalam penampilannya tidak memakai alas kaki. Pakaian perkolong-kolong pria adalah teluk belanga, memakai kain sarung disarungkan dipinggang setinggi lutut,juga tidak memakai alas kaki dalam penampilannya. Penampilan Norma br Tarigan perkolong-kolong mengenakan kebaya dan sarung, rambut disanggul , wajah dimake-up tipis serta pemerah bibir lipstik . Sewaktu menyanyi tidak memakai alas kaki. Begitu pentingnya penampilan perkolong-kolong dalam hal tata cara berpakaian, hingga seorang perkolong-kolong wanita sekarang ini menggunakan jasa salon-salon kecantikan. Hal ini cukup beralasan, sebab disamping tugas dan fungsinya sebagai media pemberi berkat dan doa-doa, perkolong-kolong sekaligus juga sebagai pemberi hiburan yang menjadikannya pusat perhatian bagi orang yang hadir di kerja itu.

3.12 Cara Belajar