Sistem Mata Pencaharian Hidup Ekonomi

4. Sistem kepercayaan atau Religiagama 5. Sistem organisasi socialsocial 6. Kesenian 7. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

2.2.1 Sistem Mata Pencaharian Hidup Ekonomi

Sistem mata pencaharian hidup ekonomi tradisional meiputi, bercocok tanam, berburu dan meramu, beternak, menangkap ikan. Mata pencaharian masyarakat biasanya berhubungan dengan kondisi wilayah tempat tinggal serta ketersediaan yang terkandung di alamnya.Pada masyarakat Karo jelas terlihat bagaimana sistem bercocok tanam musiman seperti padi, jagung maupun sayur- sayuran yang menggunakan penanggalan kalender tradisional maupun menurut sistem yang dipakai sekarang. Adanya perdagangan pasar tradisional maupun modern membuat adanya interaksi antara penjual dan pembeli transaksi, hal ini juga akan menambah tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Lahan persawahan dan ladang yang luas membutuhkan serapan tenaga untuk mengerjakannya, maka aron sebagai buruh tani akan mendapat upah dari jasanya. Dengan demikian ada dua sektor besar yang digolongkan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Karo yakni: 1 Sektor Pertanian Sektor ini mencakup tanaman pangan dan holtikultura buah-buahan, sayur mayur, bunga-bungaan, dan biji-bijian. Berikut adalah luas wilayah Tanah Karo Universitas Sumatera Utara yang digunakan sebagai penunjang sektor pertanian. Keseluruhan luas wilayah adalah 212,725, dan terdiri dari: Lahan sawah 12,328 Ha, Lahan kering 93,391 Ha meliputi wilayah pekarangan, kebun campuran, perladangan, dan perkebunan, Kawasan hutan 76,835 Ha meliputi wilayah hutan lindung dan suaka alam, Padang rumput 4,254 Ha, Rawa yang tidak ditanami 0, 399 Ha, Tidak diusahakan 7,418 Ha, dan Lain-lain 18,150. Pada sektor ini masyarakat Karo sebagian besar terlibat dalam organisasi KT2KS Kelompok Tani Tanah Karo Simalem sumber: karokab.go.id 2 Sektor Pariwisata Selain bekerja dalam sektor pertanian, sebagian dari masyarakat Karo bermata pencaharian dalam sektor pariwisata. Bidang-bidang pekerjaan mereka termasuk di dalamnya adalah para pengelola jalan lintas gunung, pemandian air panas, objek wisata danau, air terjun, rumah tradisional, museum seni, dan sebagainya.

2.2.2 Ilmu Pengetahuan atau Teknologi