Asal-usul Pengertiaan Cara Belajar

2. Sikap menghargai dan menghormati kepada tokoh pendahulu yang menjadi panutan dan tuntunan hidup 3. Sifat kerukunan dan kegotong-royongan yang masih terlihat lewat upacara kerja mengket rumah ini. yang sekarang sudah mulai terkikis dalam masyarakat perkotaan. 4. Bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dengan berdoa bersama dan melaksanakan makan secara bersama pada waktu upacara kerja mengket rumah dilaksanakan. 5. Menambah keagungan dan kesempurnaan upacara mendatangkan perkolong- kolong dan penggual untuk memberikan apresiasi baik dari isi syair yang dilantunkan maupun irama gendang yang mengiringi tarian. Kedua hal ini baik untuk seluruh peserta upacara yang hadir saat itu orang tua maupun kepada generasi muda.

3.8 Asal-usul

Katoneng-Katoneng Sampai sekarang,tulisan-tulisan mengenai katoneng-katoneng masih sangat sulit ditemukan. Oleh sebab itu di dalam menelusuri aspek sejarahnya, penulis mencoba mewawancari beberapa orang informan untuk dapat memberikan keterangan tentang asal-usul katoneng-katoneng tersebut. Namun demikian penulis mencoba menelusuri katoneng-katoneng dari aspek linguistik.

3.9 Pengertiaan

Katoneng-Katoneng Di dalam kerangka konsep sudah dijelaskan pengertian katoneng-katoneng ditinjau dari etimologisnya.Yang jelas katoneng-katoneng adalah salah satu jenis musik vocal tradisi masyarakat karo. Dalam penyajiannya selalu di iringi dengan Universitas Sumatera Utara gendang lima sendalanen dan di laksanakan di dalam upacara adat, seperti upacara perkawinan, upacara mengket rumah, dll. Oleh sebab itu katoneng-katoneng di sebut juga nyanyian adat. Sehubungan dengan isi teks katoneng-katoneng, yang mengandung nilai-nilai adat yang mencakup norma-norma sosial, sistim kekerabatan, sistim religi, aspek kesejarahan, maka katoneng-katoneng dapat dianggap sebagai sosial kontrol bagi penikmatpendengarnya khususnya, dan masyarakat Karo umumnya.

3.10 Fungsi dan Penggunaan

Katoneng-katoneng Menurut Alan P. Meriam dalam bukunya The Antheropology of music 1964:201 dan 223-226, istilah fungsi function dan penggunaan use musik merupakan dua gagasan yang harus satu sama lainnya. Menurut Meriam, fungsi musik menyangkut tujuan pemakaian musik dalam pandangan luas, mengapa musik tersebut digunakan demikian atau dapat dikatakan fungsi musik membicarakan pengertian yang lebih mendalam tentang arti musik. Sedangkan penggunaan musik mencakup kebiasaan memakai musik, baik sebagai aktifitas yang berdiri sendiri maupun sebagai iringan aktifitas yang lain. Universitas Sumatera Utara Dalam suatu masyarat, kebanyakan penggunaan musik dapat lebih dihayati dan disadari oleh pewaris budaya musik itu sendiri, daripada fungsi musiknya. Terkadang dapat saja fungsi dari penggunaan suatu musik tidak diakui, bahkan tidak dimengerti secara mendalam oleh anggota masyarakat. Sehingga dalam hal ini, jasa para peneliti dari luar sangat penting untuk mengungkapkan dan menguraikan fungsi dan penggunaan suatu musik. Katoneng-katoneng sebagai musik vokal, memiliki fungsi dan penggunaan yang khusus dalam kehidupan masyarakat Karo. Berikut ini adalah penguraian fungsi dan penggunaannya, yang menjelaskan makna serta efekdampak yang ditimbulkan terhadap manusia maupun masyarakat.

3.10.1 Fungsi Katoneng-katoneng

Penulis mempergunakan sepuluh kategori fungsi musik yang dibuat oleh Meriam untuk membicarakan fungsi musik katoneng-katoneng. Namun tidak keseluruhan fungsi musik tersebut sesuai dengan fungsi musik katoneng-katoneng, diantaranya adalah: 1 fungsi pengungkapan emosional, 2 fungsi hiburan, 3 fungsi komunikasi, 4 fungsi perlambang, 5 fungsi yang berkaitan dengan norma- norma sosial, 6 fungsi kesinambungan kebudayaan dan 7 fungsi pengintegrasian masyarakat. Universitas Sumatera Utara 1 Fungsi Pengungkapan Emosional Fungsi katoneng-katoneng sebagai pengungkapan emosional terwakili melalui teks nyanyian. Yang menjadi kekhususan dalam tradisi musik vokal ini, bahwa pengungkapan rasa emosional itu disampaikan melalui perantara perkolong-kolong dalam arti tidak langsung disampaikan oleh yang berkepentingan dalam hal ini sukut kepada yang akan dituju. Namun demikian teks katoneng-katoneng mampu mengungkapkan rasaemosi yang beraneka ragam pada pendengarnya. Umpamanya rasa yang sangat mengharukan dan menyentuh perasaan, atau saat tertentu dapat pula menimbulkan rasa tenang dan aman pada pendengarnya. Selain itu, kebanyak teks katoneng-katoneng mengungkapkan rasa kegembiraan kepada seluruh keluarga yang berpesta, seperti yang tertera berikut ini: ...ija ibas lias perkuah ate Dibata bapa mama impal Seh kepe toto sini totokendu Masin kepe ranan ni belaskendu Nandangi kami manuk bulanndu Ibahan kami kite-kita dalanta pulung Mengketi rumah simbaru bekas biak pande namura ebahan... Terjemahannya: ...dimana atas kemurahan Tuhan Allah mama impal Terkabulah sudah doa yang engkau panjatkan Tepat seperti apa yang pernah engkau ucapkan terhadap kami manuk bulandu anak beru kami buat pesta ini, supaya kita dapat berkumpul memasuki rumah yang baru yang telah selesai dibangun oleh tukang... Universitas Sumatera Utara Terdapat pula teks yang mengungkapkan rasa kagum terhadap kebesaran Tuhan, atas tercapainya cita-cita dalam melaksanakan upacara kerja mangket rumah ini; dalam hal ini perkolong-kolong mengemukakan hal tersebut seperti yang tertera di bawah ini: ...emaka perpulungan meriah ukur enda turang senina ibas kegedangen ate kami bengkilandu ngukuri kami turang senina sialoken bagei pasu-pasu ibas Debata nari Karo mergana, gelah terjadi persadan simehuli lang pe kata penula la terjului kuakap nina Debata emaka adi litkin gulut katawari pe nggeluh kami baba bas Dibata, lakap lit si metahat nina kin Dibata man banta manusia adi pulung kam ula kam lupa sebab adi kam erpengendus man bangku aku enggo itengah-tengahndu nina Dibata emaka ban Dibata sinegu kita, sinegu-negu dalin katawari pe tetap dalanta ipasu-pasu Dibata Terjemahannya: ...didalam perkumpulan yang berbahagia ini saudaraku hati kami bengkitlandu sangat bangga melihat saudara-saudara semua kita terima berkat dari Tuhan Karo mergana, agar tercipta persaudaraan yang erat kalau sudah jodoh tak bisa ditolak begitu sabda Tuhan kalau ada kesusahan dalm hidup sehari-hari bawalah kepada Tuhan, sebap tidak ada yang mustahil Tuhan berfirman kepada manusia bila engkau berkumpul, ingatlah aku jikalau engkau berserah kepadaku aku hadir di antaramu, sabda Tuhan oleh karena itu, Tuhanlah yang memimpin kehidupan kita agar kita selalu tetap diberkatinya... 2 Fungsi Komunikasi Universitas Sumatera Utara Fungsi lain dari katoneg-katoneng adalah fungsi komunikasi dan informasi. Melalui teks dikomunikasikan pesan atau amanat, berupa toto doa, pedah-pedah nasehat, dan pengarapen dari anak beru, kalimbubu dan senina kepada sukut. Dengan kata lain setiap unsur daliken sitelu dan seluruh undangan lainnya, secara bergiliran memberikan pesan yang disampaikan melalui perkolong-kolong. Berikut ini kutipan teks katoneng-katoneng yang berisi harapan dan doa-doa.: ...sangaplah ia ngiani rumah silindungen bulan Sendiri gading kurung manik Rumah sangkep erpulung Ingan pulung tandi i rumah Karo mergana beru Ginting Emaka muat nangkih-nangkihna matawari Pulung kami seninandu Nangkih nge pagi rejeki Pulung tandi i rumah Sangap kam ertenah nandani Anak dilaki anak diberu Minter janda nari ku pudi, nindu karo mergana... Terjemahannya: ...berbahagialah ia yang menempati rumah silindungen Bulan sendi gading kurang manik Tempat berkumpul saudara-saudara Tempat penyatuan jiwa Karo mergana beru ginting Ketika matahari mulai terbit Kami berkumpul seninandu Agar kelak rejekipun berlimpah Berkumpulah jiwa di rumah Inilah rumah perkumpulan Anak-anakmu laki-laki dan perempuan Mulai saat ini dan seterusnya, kata karo mergana... Dalam teks katoneng-katoneng ditemui pula komunikasi berupa nasehat dari orang tua anggota keluarga yang sudah almarhum, seperti yang tertera berikut ini: Universitas Sumatera Utara ...uga ningku geba karo mergana kam enggo tading ras nande biring ndube bage kange nina karo merganei lit erlebuh erkelangken babah sora dilah beru tarigan ras kalimbubu la erpilih: enggo labo bagei bapa turang nandena karo mergana la erpilih beru karo la erndobahen nindu nande biring, beru biring beru milala adi terindah gelah kam kerina ilebe-lebe kalimbubu ras puang singasup ndalanken kehormaten kehormaten nandangi nandendu beru pandia amin enggo pe metua batang daging ibabana ngasup nge ia nerangi ukurndu si gelap denga Bage kange kuakap nina karo mergana... Terjemahannya: ...bagaimana ku harus mengucapkan kata bapak karo mergana engkau sudah bersama ibu beru sembiring almarhum , 15 15 . Dalam konteks kerja mengket rumah ini, ayah dan ibu sukut sudah meninggal dunia. beginilah petuah dari karo mergana pesan yang disampaikan lewat almarhum suara beru tarigan perkolong-kolong bersama semua kalimbubu: jadi beginilah anakku semua karo mergana dan beru karo, kata nande beru biring, beru milala agar kalian semua terpandang di tengah-tengah kalimbubu dan puang yang menjaga nama baik ibumu beru pandia. Walaupun ia sudah tua renta tetapi masih sanggup menerangi pikiranmu yang susah begitulah kira-kira menurutku perkolong-kolong pesan karo mergana... Melalui teks katoneng-katoneng diinformasikan juga hal-hal berkaitan dengan keadaan keluarga sukut, seperti yang tertera berikut ini: ...ntah pe bage beru tarigan ras karo mergana anak sintua dilaki adikin sitik-sitik kurang pengerana karo mergana sintua labaci kita ras pulung bagei gelah nande tigan... Terjemahannya: ...begitulah beru tarigan Universitas Sumatera Utara dan karo mergana anak yang sulung meskipun kesehatannya kurang baik sedang sakit. Karo mergana anak yang sulung tak dapat berkumpul bersama- sama, begitulah nande tigan... Teks tersebut menginformasikan saudara yang tertua dari sukut yang pada saat itu tidak hadir, dikarenakan kesehatannya kurang baik. Berikut ini kutipan teks yang menerangkan marga-marga kalimbubu dari sukut: ...pulung kita taneh sukanalu simalem enda kalimbubu dibata idah kami Tarigan mergana, milala mergana, pandia mergana, ginting mergana, tarigan mergana, tambar malem kalimbubu kami marga siempat puang kalimbubu kami marga silima puang nupuang kami sila erpilih teridah ibas kesadan arih kami sukut karo mergana, karo mergana ningen sitepu sitepu mergana sitimah sada penuangen gelang sada tariken... Terjemahannya: ... kita berkumpul di kampung sukanalu yang sejuk ini kalimbubu tuhan kami yang t ampak marga tarigan, marga milala, marga pandia, marga ginting, marga tarigan, marga perangin-angin, kalimbubu si empat marga puang kalimbubu si lima marga puang nu puang kami semuanya tampak pada perkumpulan kami sukut karo mergana, karo-karo sitepu, sitepu mergana sitimah sada penuangen gelang sada tariken... 3 Fungsi Perlambang Menurut Meriam 1964:223, pada kebanyakan masyarakat musik berfungsi sebagai lambang dari hal-hal, ide-ide maupun tingkah laku, demikian pula dalam masyarakat karo, pengadaan katoneng-katoneng dalam kerja mengket rumah menjadi Universitas Sumatera Utara perlambangan keharmonisan dan persatuang keluarga dan seluruh sangkep nggeluh. Hal tersebut tergambar dalam kutipan teks berikut: ...pulung kita taneh sukanalu enda dibata enda sila terpilih ija ibas mengketi rumah simbaru rumah silindungen bulan sendi gading kurang manik enda... Kata dibata idah dalam bait tersebut secara harafiah berati tuhan yang kelihatan. Namun kata itu sebenarnya adalah simbol dari kalimbubu, dimana status kalimbubu di dalam kehidupan masyarakat karo sangat dijunjung tinggi, dimuliakan dan dihormati. Rumah silindungan sendi gading kurung manik merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan keagungan, kenyamanan rumah tersebut. Sehingga bait tersebut dapat diterjemahkan: ...kita berkumpul di kampung sukanalu ini kalimbubu semua untuk berpesta meresmikanmemasuki rumah yang baru di rumah yang sungguh nyaman, kokoh dan indah ini... Selanjutnya dapat pula digambarkan seperti teks berikut ini: ...nandangi kita manuk ambulanndu ibahan kami kite-kite dalanta pulung mengketi rumah jabu simbaru bekas biak pande namura erbahan... Universitas Sumatera Utara Secara harafiah kata manuk mbulanndu berarti ayam putihmu. Tapi sebenarnya kata atau istilah tersebut adalah simbol dari anak beru.Sehingga terjemahannya: ...kami yang engkau sayangi anak berumu kami buatlah pesta ini supaya kita berkumpul memasuki rumah yang baru yang telah selesai dibangun tukang... Selanjutnya: ...terindah ibas kesadaan arih kami sukut karo mergana, karo mergana ningen sitepu sitepu mergana sitimah sada penuangen gelang sada tariken... Kata sitimah sada penuangen gelang sada tariken adalah meupakan suatu simbol yang menyatakan kesatuan dan persatuan. Secara harafiah kata tersebut dapat diartikan timah satu cetakan dan gelang satu rangkai tak dapat dipisahkan. Sehingga terjemahannya: ...tampak pada perkumpulan kami sukut karo mergana, karo-karo sitepu yang satu asal leluhur rukun dan harmonis Katoneng-katoneng juga merupakan lambang dari suatu upacara adat, artinya jika lagu katoneng-katoneng digunakan maka orang akan segera mengetahui bahwa upacara yang diadakan adalah upacara yang bersifat gembira, agung dan mulia, seperti teks yang tertera berikut ini: Universitas Sumatera Utara ...tapi meriah dage kerja simetunggung simeparas enda ngena ate manusia terlebih-lebih ngena ate dibata... Terjemahannya: ...tapi biarlah pesta yang agung mulia ini dapat kita manusia nikmati begitu juga sesuai denga kehendah Tuhan 4 Fungsi Hiburan Berkaitan dengan fungsi seni untuk hiburan, Merriam membicangkannya seperti yang diperturunkan berikut ini. Music provides an entertainment function in all societies. It needs only to be pointed out that a distinction must be probably be drawn between “pure” entertainment, which seems to be a particular feature of music in Western society, and entertainment combined with other functions. The latter may well be a more prevalent feature of nonliterate societies Merriam, 1964:223. Salah satu fungsi katoneng-katoneng dalam upacara kerja mengket rumah adalah sebagai sarana hiburan. Artinya dalam pelaksanaan upacara kerja mengket rumah tersebut kehadiran perkolong-kolong dalam menyanyikan katoneng-katoneng akan sangat menghibur seluruh sangkep nggeluh yang hadir pada saat itu. Sebab upacara kerja mengket rumah adalah salah satu jenis upacara suka cita yang ada pada masyarakat Karo. Hal ini jelas terlihat dari ekspresi wajah maupun dari ucapan ujaran yang spontan dari setiap tegun yang menari akibat reaksi dari kata-kata teks yang dinyanyikan perkolong-kolong. Demikian pula dalam hal menari, setiap tegun yang melakukan tarian komunal terutama dalam gendang odak-odak dan patam- Universitas Sumatera Utara patam, mereka menunjukkan kebolehannya. 16 5 Fungsi Kesinambungan Kebudayaan Jika dilihat pada teks katoneng- katoneng berikut ini, Bagem dage kalimbubu merga siempat Puang merga silima Asak manjar-manjar anak berunduei Itaruhken gelah ia ku bas jabuna Adi lit lagu terteren em ban kaka penggual penarune Maka erlancarna perlandek Terjemahan Demikianlah kalimbubu siempat marga Puang silima marga Desak pelan-pelan anak berumu dalam hal menari Hantarlah ia ketempatnya Jika ada lagu yang lebih cepat Mainkanlah segera abang penggual penarune pemusik Supaya acara menari ini lebih lancar dan meriah Dari bagian akhir teks katoneng-katoneng terlihat jelas bagaimana perkolong- kolong mengingatkan penggual,penarune pemusik untuk mengganti lagu dalam hal ini gendang yang lain yang lebih cepat. Maksud perkolong-kolong agar suasana lebih meriah dan gembira dengan tujuan agar seluruh sangkep nggeluh terhibur. Pada kerja mengket rumah ini, kehadiran katoneng-katoneng bersama musik pengiring, secara nyata merupakan perwujudan ras gembira sukut dan seluruh sangkep nggeluh, karena telah berhasil mewujudkan kinginannya. 16 . Gendang Odak-odak dan Gendang Patam-patam dalam upacara kerja mengket rumah biasanya dimainkan setelah Gendang Simalungun rayat. Dilihat dari segi tempo, maka Gendang Simalungur rayat memiliki tempo ± 60-66 MM, sedangkan tempo Gendang Odak-odak ± 90 – 98 MM dan Gendang Patam-patam ± 98 – 105 MM. Dengan demikian tempo gendang dari Gendang Simalungun rayat ke tempo Gendang Odak-odak makin naik cepat, begitu juga tempo dari Gendang Odak-odak ke Gendang Patam-patam makin naik cepat. Sehingga gerakan tarianpun semakin cepat dan dinamis. Universitas Sumatera Utara Masyarakat karo sangat terikat dan patuh terhadap adat istiadat yang telah diwariskan nenek moyangnya. Mereka memiliki sistem sosial yang disebut sangkep nggeluh dimana semua tata tingkah laku masyarakat diatur dan dikendalikan sosial kontrol oleh sistem tersebut. Berkaitang dengan masalah tersebut, di dalam katoneng-katoneng terdapat kata-kata yang menjelaskan tata tingkah laku antara unsur sangkep nggeluh tersebut. Berikut ini kutipan teks yang menerangkan tentang tata tingkah laku anak beru terhadap kalimbubu: ...emaka kalimbubu tatap kami kerina anak berunduei, ilebe-lebendu ampa-ampa anginndu meterei enggom kap kerina metunggung meparas lalit kekurangenna... Terjemahannya: ...wahai kalimbubu, pandanglah kami semua anak berumu di hadapanmu sebagai perisaimu dalam bahaya kiranya sempurnalah sudah tiada kekurangan... Selanjutnya: ...bagepe man persadaan si enggo latih rikutken anak beru kami erbahen metunggung dahin enda... Terjemahannya: ...begitu juga kepada saudara sekalian yang telah bersusah payah bersama anak beru kami untuk mensukseskan pesta ini... Universitas Sumatera Utara Berikut ini kutipan teks yang menerangkan kedudukan kalimbubu sebagai unsur yang paling dihormati dan dianggap dibata indah tuhan yang tampak: ...kalimbubu dibata indah kami tarigan mergana, milala mergana, pandia mergana, gainting mergana, tambar malem... Terjemahannya: ...kalimbubu tuhan kami yang tampak marga tarigan, marga milala, marga pandia, marga ginting, marga parangin- angin... Selanjutnya: ...emaka isungkun kami katandu kam kalimbubu ras puang ipenggurui kami kam rasa lalap maka ulah terindah kami la beluh... Terjemahannya: Sebap itu kami selalu bertanya kepadamu kalimbubu kami dan puang kamulah yang menjadi panutan kami agar kami anak berundu tak tampak bodoh... Berdasarkan fakta teks tersebut, maka jelaslah bahwa katoneng-katoneng berfungsi untuk melestarikan sistim sosial daliken sitelu sebagai unsur kebudayaan yang paling penting dalam tradisi masyarakat karo. 6 Fungsi Pengintegrasian Masyarakat Universitas Sumatera Utara Merriam menjelaskannya sebagai berikut; Music, then, provides a rallying point around which the members of society gather to engage in activities which require the cooperation and coordination of the group. Not all music is thus performed, of course, but every society has occasions signalled by music which draw its members together and reminds them of their unity Merriam, 1964:227. Dengan demikian salah satu fungsi musik adalah sebagai sarana media untuk berkumpul para anggota masyarakatnya. Musik seperti ini biasanya mengajak para warga masyarakatnya untuk turut serta beraktivitas. Dalam konteks itu, mereka saling berkerjasama dan berkoordinasi di dalam kelompok komunal. Merriam tidak menyatakan bahwa semua musik berfungsi sebagai kontribusi untuk integrasi, akan tetapi kebanyakan kelompok masyarakat mempunyai musik seperti yang digambarkannya itu. Melalui musik ini para anggotanya masyarakatnya diajak untuk menikmati bersama acara yang dipertunjukan, dan mengingatkan akan pentingnya mereka sebagai satu kesatuan kelompok. Konsep yang dikemukakan Merriam tersebut sangat tepat dalam menggambarkan salah satu fungsi yang ada pada nyanyian katoneng-katoneng dalam konteks upacara kerja mengket rumah. Hal ini dapat dilihat dari teks katoneng-katoneng yang dinyanyikan perkolong-kolong, Dage kalimbubu kami enterem dibata idah kami la pilihi kami bas warina si sekale, wari si muli wari sisalang sai Pulung kita taneh Sukanalu simalam enda, Kalimbubu dibata idah kami Tarigan mergana, Milala mergana, Pandia mergana Ginting mergana, Tambar malem Universitas Sumatera Utara kalimbubu kami merga si empat, puang kalimbubu kami merga silima puang nupuang kami Ia erpilih Terinda ibas kesadan arih kami sukut Karo mergana, Karo mergana, Karo mergana ningen Sitepu Sitepu mergana sitimah sada penuangen gelang sada teriken Ija bas lias, kuah ate Dibata Bapa mama impal, Seh kepe toto sini toto kendu Masin kepe ranan nibelaskenndu Nandangi kami manuk mbulandu Ibahan kami kite-kite dalanta pulung mengketi rumah jabu simbaru bekas biak pende nara erbahan enggo adi bagei kami percakapen arih ibas tengah jabu kami, kalimbubu kami merga siempat puang kalimbubu kami merga silima ilebuh kami anak beru kami sebab e nge aleng-aleng kami siperlebe-lebe kami ngerana kami Karo mergana emaka isungkun kami katandu kam kalimbubu ras puang, ipenggurui kami kam lalap rasa lalap maka ula teridah kami Ia beluh mama, mami , impal, silih nina turangku Terjemahannya, Wahai kalimbubu kami semua yang kami muliakan dan hormati dengan tidak pandang bulu pada hari yang baik hari yang tenang dan cerah ini kita berkumpul di kampung Sukanalu yang sejuk ini kalimbubu yang sangat kami hormati marga Tarigan, marga Milala, marga Pandia, marga Ginting, marga Perangin-angin Universitas Sumatera Utara kalimbubu kami siempat marga puang kalimbubu kami silima warga puang nupuang kami semuanya tampaklah pada kesatuan kumpulan sukut marga Karo-karo marga Karo-karo Sitepu marga Sitepu timah satu cetakan gelang satu ikatan dimana atas kemurahan Tuhan Allah mama impal Terkabul sudah doa yang kau panjatakan Tepat seperti yang pernah kau ucapkan Kepada kami anak beru Kami buat acara supaya kami dapat berkumpul Memasuki rumah yang baru Yang selesai dibangun tukang Kalau menurut pembicaraan kami Ditengah keluarga kami , kalimbubu kami Siempat marga puang kalimbubu kami silima warga Kami bermusyawarah dengan anak beru kami Karena dialah perantaan kami , utusan kami Pembicaraan kami , marga Karo-karo Oleh sebab itu kami selalu bertanya kepadamu Kalimbubu dan puang Kami selalu belajar darimu Supaya kami tidak bodoh Mama , mami , impal silih turangku Dari rangkaian teks yang dinyanyikan perkolong-kolong jelas sekali terlihat bahwa bagaimana fungsi musik sebagai pengintegrasian sosial dalam hal ini katoneng-katoneng sebagai perekat antara sangkep nggeluh. Demikian pula kehadiran gendang sebagai pengiring katoneng-katoneng yang sekaligus mengiringi tarian, akan memperlihatkan kesatuan dan persatuan antar sangkep nggeluh. Hal ini dapat dilihat dari komposisi dan bentuk gerakan tari yang saling memberikan makna. Dengan demikian jika fungsi musik sebagai pengintegrasian sosial terjadi dalam Universitas Sumatera Utara lingkup yang lebih luas, maka akan terlihat kebersamaan dan saling membutuhkan antar sesama manusia di dunia ini, dan sebagai makhluk sosial. 17 7 Fungsi yang Berkaitan Dengan Norma-norma Sosial Seperti yang telah diketahui, bahwa nyanyian katoneng-katoneng dalam upacara kerja mangket rumah berguna mengiringi aktifitas perlandek menari. Landek ditampilkan pada saat acara perlandek, dimana setiap tegun rombongan secara bergiliran melakukan aktifitas tersebut, sesuai dengan urutan acara yang telah disusun. Acara Perlandek yang diiringi gendang lima sendalanen merupakan suatu kegiatan, dimana semua anggota masyarakatnya dapat menyatu dalam gerak, nada dan irama. Dengan demikian aktifitas tersebut akan menghasilkan suasana yang menyatu, selaras dan dapat dirasakan oleh setiap warga masyarakat. Oleh karenanya katoneng-katoneng berfungsi menjaga dan membina eksistensi dan kerukunan masyarakatnya. 17 Contoh lain fungsi seni yang memberikan sumbangan untuk integrasi masyarakat adalah tarian yang terdapat pada masyarakat Andaman, yang dideskripsikan Radcliffe-Brown seperti berikut: The Andamanese dance with its accompanying song may therefore be described as an activity in which, by virtue of the effect of rhythm and melody, all the members of a community are able harmoniously to cooperate and act in unity ... The pleasure that the dancer feel irradiates itself over everything arouns him and he is filled with geniality and good-will towards his companions. The sharing with others of an intense pleasure, or rather the sharing in a collective expression of pleasure, must ever incline us to such expansive feelings. ... In this way the dance produces a condition in which the unity, harmony and concord of the community are at a maximum, and in which they are intensely felt by every member. It is also produce this condition. I would maintain, that is the primary social function of the dance. The well- being, or indeed the existence, of the society depends on the unity and harmony that obtain in it, and the dance, by making that unity intensely felt, is a menas of maintaning it. For the dance affords an opportunity for the direct action of the community upon the individual, and we have seen that it exercises in the individual those sentiments by which the social harmony is maintained Radcliffe- Brown, 1948:249-252. Universitas Sumatera Utara Teks katoneng-katoneng memiliki fungsi yang berkaitan dengan norma- norma sosial, terutama yang mengandung nasehat dan yang berkaitan terhadap peraturan adat. Juga terdapat teks yang berisi pujian untuk orang yang diteladani dalam keluarga sukut, seperti pada kutipan berikut ini: ...kalimbubu ras puang singasup ndalanken kehormatan nandangi nandendu beru pandia amin pe nggo metua batang daging ibabanangesup nge ia nerangi ukurndu si gelap denga... Terjemahannya: ...kalimbubu dan puang yang menjaga nama baik kita menjaga nama baik ibumu beru pandia walaupun ia sudah tua renta tetapi masih sanggup menerangi pikiranmu yang masih gelap susah.. Demikian pula pada teks berikut ini terlihat bagaimana anak beru memposisikan dirinya kelompoknya, terhadap kalimbubu sebagai pihak yang selalu dijunjung tinggi dan dihormati dalam segala aspek kehidupan, terutama dalam pelaksanaan upacara mengket rumah ini, kalimbubu adalah tempat bertanya . Hal ini jelas sekali menyangkut peraturan dan hukum kekerabatan masyarakat Karo. emaka isungkun kami katandu kam kalimbubu ras puang, ipenggurui kami kam lalap rasa lalap maka ula teridah kami Ia beluh mama, mami , impal, silih nina turangku Terjemahannya Universitas Sumatera Utara Oleh sebab itu kami selalu bertanya kepadamu Kalimbubu dan puang Kami selalu belajar darimu Supaya kami tidak bodoh Mama , mami , impal silih turangku

3.10.2 Penggunaan Katoneng-katoneng

Dalam tradisi masyarakat karo, katoneng-katoneng bersama musik pengiringnya yaitu gendang lima sendalanen ditampilkan dalam kerja adat yang bersifat gembira seperti upacara kerja mengket rumah, upacara kerja erdemu bayu, dan lain-lain. Penggunaan gendang lima sendalanen dan katoneng-katoneng dalam suatu upacara kerja mengket rumah adalah menunjukan tingkatan maupun klasifikasi suatu kerja. Di samping itu, gendang bersama katoneng-katoneng digunakan untuk mengiringi aktifitas lain di dalam upacara tersebut, yaitu aktifitas perlandek tarian adat. Mengacu kepada isi teks katoneng-katoneng yang dinyanyikan perkolong- kolong, maka jelas katoneng-katoneng merupakan sarana untuk memberikan pasu- pasu berkat, pedah-pedah nasehat, dan toto doa serta pengarapen harapan. Masih berkaitan dengan teks, bahwa katoneng-katoneng dapat menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan silsilah kekerabatan dan keberadaan sukut beserta seluruh sangkep nggeluh. Juga dapat menjelaskan tentang jenis upacara serta pelaksanaanya. Katoneng-katoneng juga memberikan kegunaan didaktik antara lain, ajaran tentang adat istiadat, pandangan dan pedoman hidup masyarakat. Universitas Sumatera Utara

3.11 Penyanyi Katoneng-Katoneng

Katoneng-katoneng dapat dinyanyikan oleh siapa saja, tidak terkecuali pria maupun wanita, tua maupun muda, kaya atau miskin, sudah ataupun belum menikah. Namun tidak semua dapat menyanyikan lagu ini. Hal ini dapat disebabkan karena lagu katoneng-katoneng memiliki ciri khas tersendiri baik itu dilihat dari segi melodis lagu, teks lagu, penyesuaian lagu dengan musik pengiring maupun unsur pendukung yang lain yaitu unsur gerak tari di dalam penyajiaannya. Pada umumnya katoneng-katoneng dinyanyikan oleh perkolong-kolong. Perkolong-kolong adalah suatu istilah penamaan predikat kepada seseorang yang berkecimpung dalam bidang tarik suara dalam konteks nyanyian-nyanyian tradisi. Lebih jauh perkolong-kolong adalah seorang penyanyi sekaligus penari tradisional karo, yang profesional. Artinya seseorang perkolong-kolong adalah pemberi jasa bagi yang membutuhkannya, dan untuk itu dia mendapat bayaran. Seorang perkolong-kolong boleh saja seorang wanita maupun pria, tua maupun muda, sudah atau belum kawin, kaya atau miskin. Dari hasil wawancara,menurut P.Sitepu ada tiga aspek yang harus dikuasai seorang perkolong-kolong yaitu ; 1 aspek musikal ; 2 aspek tekstual dan 3 aspek gerak tari. Ketiga aspek inilah yang mendasari seseorang untuk berangkat menjadi perkolong-kolong. Apabila salah satu dari ketiga aspek tersebut tidak dikuasai, maka orang tersebut belum dapat dikatakan perkolong-kolong.

3.11.1 Posisi dan Sikap Dalam Bernyanyi

Universitas Sumatera Utara Pada umumnya sikap tubuh perkolong-kolong dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng adalah berdiri sambil menari. Dalam konteks kerja mengket rumah ini,perkolong-kolong menari bersama tegun. Gerakan tariaan ini disesuakan dengan ritmis gendang musik. Secara umum gerak tarian ini dapat dibagi kedalam dua bagian yakni, gerakan torso yaitu dimana badan dienjotkan ke bawahditurunkan dengan cara menekuk lutut setengah jongkok dan dilanjutkan dengan gerakan naik kembali ke posisi semula.Gerakan kedua yaitu gerakan tangan berfariasi sekitar di depan dada dan sedikit diatas bahu. Untuk gerakan torso mempunyai gerakan yang umum serentak dimana setiap bunyi gong maupun penganak gerakan selalu dinaikan.Sedangkan gerakan tangan walaupun sudah terpola namun selalu diberi variasi-variasi sesuai dengan kemampuan individu.Yang jelas ritmis lah yang mempengaruhi pola gerak tarian,bukan teks atau melodi pengiringnya. Menurut perkolong-kolong yaitu Norma br Tarigan, sikap menari dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng adalah suatu simbol dari rasa hormat sekaligus bermakna pemasu-masu pemberkatan. Dan yang pasti, tidak pernah dijumpai di dalam konteks upacara adat, seorang perkolong-kolong dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng dengan posisi duduk. Hal ini membuktikan bagaimana pentingnya dan vitalnya unsur gerak tari di dalam mendukung nyanyian tersebut.

3.11.2 Pakaian Penyanyi

Pakaian seorang perkolong-kolong di dalam menyanyikan katoneng-katoneng harus kelihatan rapi dan elok dipandang mata. Menurut kebiasaan sejak dahulu, seorang perkolong-kolong wanita harus memakai pakaian kebaya lengkap dengan uis Universitas Sumatera Utara nipes yang diselendangkan. Gaya rambut biasanya disanggul, dan di dalam penampilannya tidak memakai alas kaki. Pakaian perkolong-kolong pria adalah teluk belanga, memakai kain sarung disarungkan dipinggang setinggi lutut,juga tidak memakai alas kaki dalam penampilannya. Penampilan Norma br Tarigan perkolong-kolong mengenakan kebaya dan sarung, rambut disanggul , wajah dimake-up tipis serta pemerah bibir lipstik . Sewaktu menyanyi tidak memakai alas kaki. Begitu pentingnya penampilan perkolong-kolong dalam hal tata cara berpakaian, hingga seorang perkolong-kolong wanita sekarang ini menggunakan jasa salon-salon kecantikan. Hal ini cukup beralasan, sebab disamping tugas dan fungsinya sebagai media pemberi berkat dan doa-doa, perkolong-kolong sekaligus juga sebagai pemberi hiburan yang menjadikannya pusat perhatian bagi orang yang hadir di kerja itu.

3.12 Cara Belajar

Berdasarkan penelitian terhadap beberapa orang perkolong-kolong menyatakan bahwa di dalam mengetahui lagu katoneng-katoneng mereka pelajari sendiri dengan jalan seringnya mendengarkan lagu katoneng-katoneng tersebut melalui upacara-upacara adat. Kadang kala ada juga dijumpai seorang calon perkolong-kolong belajar lagu katoneng-katoneng dari perkolong-kolong seniornya. Carateknik atau metode yang dipakai dalam mempelajari lagu katoneng-katoneng tersebut biasanya dengan imitatif peniruan bunyi, dimana calon perkolong-kolong Universitas Sumatera Utara menirukan lagu katoneng-katoneng yang dinyanyiakan oleh perkolong-kolong seniornya tradisi oral. Oleh karena dari sifat dari teks katoneng-katoneng yang tidak baku, selalu berubah-ubah sesuai dengan konteks upacara dan siapa yang melaksanakan upacara, maka seorang perkolong-kolong dalam mempelajari lagu katoneng-katoneng tidak cukup hanya belajar secara oral, tetapi harus pula memahami dan menguasai gaya bahasa. Perkolong-kolong harus pula menguasai tarian. Khususnya dalam konteks upaca adat, maka seorang perkolong-kolong di dalam menyanyikan lagu katoneng-katoneng dilakukan dengan gerakan tarian adat. Dari uraian tersebut, penulis mengambil suatu kesimpulan bahwa dalam tradisi belajar lagu katoneng-katoneng dilaksanakan dengan cara oral-informal. Artinya dalam proses belajar lagu katoneng-katoneng tersebut dilaksanakan dengan sembarangan tempat, sembarangan waktu tidak terikat kepada suatu aturan-aturan seperti di dalam institusi. Universitas Sumatera Utara BAB IV KAJIAN SEMIOTIK

4.1 Teori Semiotik