Penggual Pemusik Tradisional Karo

2.3.2 Penggual Pemusik Tradisional Karo

Penggual pemusik tradisional atau sierjabaten adalah juga bagian dari masyarakat Karo. Kehidupan pemain musik Karo penggual layaknya kehidupan masyarakat biasa pada umumnya. Ada yang hidupnya bertani, ada pula berdagang, tapi ada juga yang menggantungkan hidupnya dari hasil menggual. Menurut Waskito 1992, bagi masyarakat Karo ada dua aspek terpenting dalam kehidupan bersosialisasi masyarakat sehari-hari yaitu tiga pasar dan hubungan kekerabatan. Kehidupan bersosialisasi di tiga pasar dapat tercipta saat proses tawar menawar harga barang dan tukar menukar barang terjadi, sedangkan kehidupan bersosialisasi lewat hubungan kekerabatan dapat terjadi salah satunya di dalam dunia pergaulan kedai kopi. Kedai kopi tidak hanya sekedar tempat minum dan bersantai, tapi merupakan sarana berbagi informasi apakah lewat percakapan antar sesama maupun sarana untuk bermain catur. Mayoritas kaum pria mulai dari tingkatan dewasa maupun orang tua bahkan yang berumur 70-an masih terlihat ramai berkumpul di kedai kopi. Bagi para penggual, kedai kopi tidak hanya berfungsi sebagai tempat menghabiskan Universitas Sumatera Utara waktu luang serta ajang ’curhatan’ kehidupan non-musikal, kedai kopi mereka jadikan sebagai tempat berkumpulbertemu untuk bermain catur sekaligus membicarakan tawaran bermain musik pada acara adat maupun hiburan. Informasi tawaran bermain untuk mengisi acara juga biasanya datang dari pengunjung- pengunjung kedai kopi lainnya, seusai mengisi acara mereka juga membicarakan mengenai pembagian hasil pendapatan di kedai kopi. Selain fungsi-fungsi kedai kopi bagi penggual yang telah penulis sebutkan di atas, ada lagi fungsi kedai kopi lainnya yaitu fungsi sebagai tempat pendidikan informal. Pendidikan informal yang dimaksudkan di sini adalah kedai kopi dijadikan tempat belajarkursus oleh penggual-penggual muda usia belasan tahun yang tertarik pada musik tradisional Karo. Mereka berguru kepada penggual yang lebih senior yang sering mereka temui di kedai tersebut. Sebagai tambahan, bahwa semua hal di atas tidak akan anda temui pada setiap kedai kopi. Melainkan terjadi hanya pada beberapa kedai kopi saja, yang tentunya juga berlokasi di wilayah pemukiman dominan masyarakat Karo Sebayang, 2011:41. Dalam konteks upacara tradisi, penggual akan disebut dengan sierjabaten. Sierjabaten artinya adalah orang yang penting atau orang memiliki kedudukan. Sierjabaten akan diposisikan sebuah lokasi khusus, diberikan makanan, disediakan rokok, dan dipersilahkan duduk diatas tikar putih amak mbentar. Amak mbentar memiliki makna yakni orang-orang yang dihormati dan disegani.

2.3.3 Musik Vokal