21. Bentuk U: Frasa 64 – 65 Teks:
bagem dage kalimbubu merga siempat puang merga silima Asak manjar-anjar anak berundu ei,
Itaruhken gelah ia ku bas jabuna Adi lit lagu terteren em ban kaka penggual penarune
Maka erlancarna perlandek
5.3.4 Wilayah Nada
Untuk menentukan wilayah nada pada lagu, dilihat berdasarkan pada ambitus suara yang terdapat pada lagu yaitu dengan memperhatikan rentang jarak
antara nada yang terendah dengan nada yang tertinggi dalam satu komposisi.
Di dalam transkripsi melodi katoneng-katoneng pada dasarnya hanya terdiri dari lima nada pentatonis yakni nada E, F, A, B, C. Berdasarkan tangga nada
Universitas Sumatera Utara
tersebut maka dapat ditentukan wilayah nadanya. Nada terendah pada dan nada tertinggi adalah nada C. Berdasarkan pendapat dari Alexander J. Ellis 1850, yang
menggunakan sistem cent dalam penghitungan nada, maka wilayah nada dari katoneng-katoneng mempunyai jarak 800 cent dengan interval 4 laras sext minor.
5.3.5. Kantur
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan Malm 1964:8, kantur adalah garis melodi dari sebuah lagu. Kantur merupakan pendeskripsian garis alur melodi
yang disajikan dalam dua bidang garis tegak lurus. Secara umum, pola kantur dapat dibedakan menjadi 7 macam, yaitu :
1. Ascending, adalah garis melodi yang bentuknya naik
2. Descending, adalah garis melodi yang bentuknya turun dari yang tinggi
ke yang rendah 3.
Pendulous, adalah garis melodi yang bentuknya melengkung 4.
Conjunct, adalah garis melodi yang bentuknya melompat dari satu nada ke nada yang lainnya secara melangkah
5. Disjunct, yaitu garis melodi yang bentuknya melompat dari satu nada ke
nada yang lainnya, dengan menggunakan interval di atas sekunder
Universitas Sumatera Utara
6. Terraced, adalah garis melodi yang bentuknya sejajar dari nada yang
rendah ke nada yang tinggi, membentuk seperti anak tangga 7.
Statis, adalah garis melodi yang bentuknya tetap yaitu bergerak dalam ruang lingkup yang terbatas
Berikut ini lampiran data kantur melodi frasa-frasa katoneng-katoneng.
Tabel: 5.3 Kantur Kantur
F r a s a
Ascending As 2
Descending Des 5, 11, 12, 21, 24, 29, 32, 41, 52, 53, 56, 60, 62, 64
Pendulous Ellips 1, 6, 8, 9, 16, 19, 23, 26, 27, 30, 31, 34, 35, 37, 39, 40,
43, 46, 47, 51, 61, 63
Des – As - Des 3, 15, 17, 22, 42, 50, 55, 57
As – Des – As - Des 4, 7, 10, 13, 14, 18, 20, 25, 28, 33, 36, 38, 44, 45, 48,
49, 54, 58, 59, 65
Berdasarkan tabel kantur, maka dapat dilihat bahwa frasa-frasa melodi katoneng-katoneng terdiri dari lima jenis kantur garis melodi yaitu; Ascending,
Descending, Pendulous Ellips, gabungan dari kantur Ascending- Descending- Ascending- Descending dan sebaliknya gabungan kantur Descending- Ascending-
Descending.
Universitas Sumatera Utara
Dari 65 frasa-frasa melodi katoneng-katoneng , maka 22 frasa kanturnya berbentuk Pendulous Ellips, kemudian 20 frasa berbentuk As- Des- As- Des,
selanjutnya 14 frasa berbentuk Descending, kemudian 8 frasa berbentuk Des- As- Des dan 2 frasa berbentuk Ascending.
5.4 Hubungan Melodi dengan Teks