siswa secara menyeluruh mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Tujuan observasi ini adalah untuk memperoleh data tentang keaktifan
siswa selama mengikuti pembelajaran IPS.
c. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer sebagai pengajupemberi
pertanyaan dan yang diwawancarai interviewee sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu Suwandi, 2008: 127. Penelitian ini
menggunakan wawancara terhadap guru. Wawancara terhadap guru dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan belajar siswa SD
dan keberhasilan penerapan metode role play dalam pembelajaran IPS.
2. Analisis Data
Data yang dikumpulkan berupa data keaktifan dan prestasi belajar. Keaktifan diukur dengan lembar observasi dan prestasi belajar diukur
dengan tes selanjutnya dinyatakan dengan skor hasil tes. Berikut ini merupakan penjabaran kondisi awal dan target keberhasilan.
a. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan keaktifan belajar siswa dan keberhasilan prestasi belajar siswa. KKM
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IV SD Negeri Daratan adalah 68.
Tabel 14. Target kriteria keberhasilan prestasi belajar
Peubah Indikator
Kriteria Keberhasilan Kondisi
Awal Siklus I
Siklus II
Keaktifan Persentase jumlah
siswa yang aktif 28,65
70 80
Prestasi belajar
1. Nilai rata-rata
kelas 68,91
70 80
2. Persentase jumlah siswa
mencapai KKM
53,125 70
80
Target akhir penelitian tindakan kelas ini sebagaimana tertera pada tabel di atas. Adapun cara untuk pencapaian target tersebut
yaitu sejak awal didesain dalam dua siklus dengan alasan bahwa
penelitian dihentikan apabila target sudah tercapai dalam dua siklus dan akan dilanjutkan ke siklus berikutnya apabila target belum
tercapai dalam dua siklus.
b. Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
Kriteria keberhasilan pada setiap variabel pada penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan cara dan ketentuan yang akan
dijabarkan sebagai berikut : 1 Keaktifan Belajar
Data mengenai
keaktifan belajar
siswa diperoleh
berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti saat pembelajaran berlangsung. Hasil observasi yang berupa banyaknya siswa yang
terlibat akan diperkuat dengan hasil wawancara terhadap guru setelah kegiatan pembelajaran terlaksana. Analisis data
keaktifan belajar siswa dapat ditempuh dengan cara
membandingkan keadaan awal keaktifan siswa dengan keadaan setelah siklus I dan membandingkan keadaan siklus I dengan
siklus II. Peningkatan keaktifan belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
a Menghitung turus banyaknya siswa untuk setiap indikator lembar observasi.
b Menghitung persentase jumlah siswa untuk setiap indikator,
dengan rumus:
persentase jumlah siswa yang aktif untuk setiap indikator = jumlah siswa yang akttif dalam pembelajaran x 100
jumlah seluruh siswa di kelas
c Menghitung persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif,
dengan rumus: Persentase rata-rata siswa aktif = jumlah persentase siswa aktif per indikator
20
d Mengkategorikan persentase rata-rata jumlah siswa aktif dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan kurang.
Peneliti akan menggunakan tabel kriteria keaktifan untuk menggolongkan tingkat keaktifan siswa. Dibawah ini
merupakan tabel kriteria keaktifan siswa yang akan
digunakan Masidjo, Ign. 1995 : 157:
Tabel 15. Kriteria keaktifan siswa No Skor rata-rata
Keaktifan Siswa 1
81 - 100 Sangat aktif
2 66 - 80
Aktif 3
56 -65 Cukup Aktif
4 45 - 55
Kurang Aktif 5
Dibawah 46 Tidak Aktif
e Langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan tingkat keaktifan siswa, apakah terjadi peningkatan dari keadaan awal
hingga siklus II. Jika mengalami peningkatan harus dihitung seberapa besar peningkatannya, begitu sebaliknya jika terjadi
penurunan. f Menganalisis frekuensi keaktifan siswa pada setiap indikator
keaktifan. g Membandingkan tingkat keaktifan siswa pada akhir siklus
dengan kondisi awal untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan prestasi atau tidak.
h Menghitung kenaikan keaktifan siswa antar siklus apakah terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak.
2 Prestasi Belajar Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan langkah
langkah sebagai berikut: a Perhitungan jumlah skor setiap siswa.
Pedoman Skoring = Skor 1 = jika jawaban benar Skor 0 = jika jawaban salah
b Perhitungan nilai siswa, dengan rumus: i. Nilai Kognitif :
Nilai Kognitif =
ii. Nilai Afektif : Nilai Afektif =
iii. Nilai Psikomotorik : Nilai Psikomotorik =
c Perhitungan nilai final per siklus dengan rumus
d Perhitungan Nilai Rata-rata
Keterangan : = jumlah yang diperoleh seluruh siswa
n = jumlah seluruh siswa e Perhitungan persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan
rumus: Nilai Akhir = nilai kognitif x7 + nilai afektif x 1,5 + nilai psikomotorik x 1,5
10
Nilai rata-rata N
=
Persentase = jumlah siswa yang mencapai KKM x 100 jumlah seluruh siswa
f Membandingkan perbandingan tingkat prestasi pada akhir siklus dengan kondisi awal untuk menyimpulkan apakah terjadi
peningkatan prestasi atau tidak. Selanjutnya melakukan perhitungan kenaikan prestasi belajar siswa antar siklus apakah
terjadi peningkatan secara signifikan atau tidak.
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Penentuan pokok bahasan pada proses pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini didasarkan pada
masalah yang sering dihadapi siswa SD pada saat ini. Pada siklus I ini, penelitian dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Persiapan-
persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut:
1 Menyusun jadwal kegiatan pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas.
2 Melakukan observasi masalah yang sering muncul pada siswa SD.
3 Mempersiapkan materi
yang akan
diajarkan yaitu
perkembangan teknologi menggunakan metode role play. 4 Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus I
dan diajukan pada guru kelas dan dosen. 5 Menyusun naskah role play.
6 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. 7 Mempersiapkan
alat peraga
yang diperlukan
dalam pembelajaran
berupa gambar
dan properti
drama.