Pengertian Metode Role Play

a. Faktor internal, meliputi: bakat, kecerdasan, minat, motivasi, usia, jenis kelamin, pengalaman, kapasitas mental, kondisi kesehatan jasmani, dan kondisi kesehatan rohani. b. Faktor eksternal, meliputi: kualitas guru dalam penguasaan materi, Fasilitas mengajar, Lingkungan yang mendukung, dan stimulasi belajar. c. Faktor pendekatan belajar, meliputi: strategi dan metode belajar. Dalam penelitian ini, faktor yang akan dilihat adalah faktor pendekatan belajar, di mana metode dapat meningkatkan prestasi belajar. Peningkatan prestasi belajar akan diukur dengan dengan cara mengamati: a. rata-rata nilai ulangan, b. persentase jumlah siswa yang mencapai nilai KKM.

C. Metode Role Play

1. Pengertian Metode Role Play

Metode role play dalam kata lain adalah bermain peran. Role play atau bermain peran menurut Sanjaya 2006: 159 adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang. Main peran disebut juga main simbolis, pura-pura, make believe, fantasi, imajinasi, atau main drama, sangat penting untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak pada usia tiga sampai enam tahun Vygotsky dan Erikson dalam Mutiah 2010, 115. Mutiah mengemukakan bahwa main peran digolongkan menjadi 2: d. Makro. Anak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu. Saat anak memiliki pengalaman sehari-hari dengan main peran makro tema sekitar kehidupan nyata, mereka belajar banyak keterampilan praakademis seperti: mendengarkan, tetap dalam tugas, menyelesaikan masalah, dan bermain kerjasama dengan yang lain. e. Mikro. Anak memegang atau menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil untuk menyusun adegan. Saat anak main peran mikro, mereka belajar untuk menghubungkan dan mengambil sudut pandang dari orang lain. Max 1980:1 menyatakan bahwa role play adalah satu bentuk permainan pendidikan education games yang dipakai untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku, dan nilai, dengan tujuan menghayati perasaan, sudut pandangan, dan cara berfikir prang lain membayangkan diri sendiri dalam keadaan orang lain. Clark dalam Max 1980:1 menyatakan bahwa role play adalah suatu usaha untuk memperjelas suatu masalah atau memecahkannya dalam dramatisasi yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Zaini 2008:98 menyatakan bahwa role play adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Sedangkan Supardi 2011:206 menyatakan bahwa metode role play adalah salah satu bentuk dari metode simulasi, yaitu metode mengajar dengan menirukan suatu perbuatan atau kegiatan. Peniruan ini bersifat pura-pura, namun dapat memperjelas materi pelajaran yang dilakukan. Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa metode role play adalah suatu metode pembelajaran bentuk dari permainan pendidikan yang di dalamnya terjadi permainan peran yang berpusat pada anak secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran guna memperoleh pemahaman materi yang telah dipelajari.

2. Karakteristik Metode Role Play