Perencanaan Pelaksanaan Siklus II

5 Pelaksana penelitian sebaiknya lebih mengenal karakteristik siswa.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Penentuan pokok bahasan pada proses pembelajaran yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini didasarkan pada masalah yang sering dihadapi siswa SD pada saat ini. Materi siklus II sama dengan siklus I yaitu perkembangan teknologi, namun berbeda pada indikator lebih pada penerapan. Pada tahap perencanaan tidak berbeda jauh dari siklus sebelumnya, hanya saja pada siklus II ini pelaksanaan tindakan berdasarkan pada refleksi siklus I. Pada siklus II ini mengalami beberapa perbaikan tindakan meliputi naskah role play, konsep role play, jumlah kelompok, dan peran guru. Pada siklus II ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut: 1 Menyusun jadwal pelaksanaan pembelajaran. 2 Melakukan perbaikan tindakan berdasarkan refleksi siklus I 3 Mempersiapkan materi yang akan diajarkan yaitu perkembangan teknologi menggunakan metode role play. 4 Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP siklus II dan diajukan pada guru kelas dan dosen. 5 Menyusun naskah role play. 6 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS. 7 Mempersiapkan alat peraga yang diperlukan dalam pembelajaran berupa gambar dan properti drama. 8 Menyusun soal evaluasi.

b. Pelaksanaan

1 Pertemuan 1 siklus II Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 19 April 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran atau 2x35 menit. Setelah bel berbunyi seperti biasa siswa masuk ke dalam kelas dan siap mengikuti pelajaran. Semua siswa masuk kelas tepat waktu. Tindakan pertama seperti biasa yaitu guru membuka pelajaran dan berdoa. Guru mempresensi siswa satu persatu sambil memberikan nomor dada untuk dikenakan setiap siswa. Guru melakukan apersepsi sekaligus memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “Nenek Moyangku”. Apersepsi digunakan guru untuk membangun pengetahuan awal yang dimiliki siswa, yaitu dengan memberikan pertanyaan mengenai perkembangan teknologi yang dihubungkan dengan lagu untuk dapat membedakan teknologi masa lalu dan masa sekarang, dengan hal tersebut juga membuat guru lebih mengenal siswa langkah perencanaan dan persiapan role play pertama. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran langkah perencanaan dan persiapan role play kedua. Guru melanjutkan kegiatan eksplorasi yang bertujuan menggali kemampuan siswa, hal ini ditunjukkan pada saat guru menunjukkan gambar dan memberikan pertanyaan mengenai perbedaan gambar kapal pesiar, kapal layar, mesin penggiling, dan lesung. Hal ini juga menunjukkan guru telah mengumpulkan sumber lain langkah perencanaan dan persiapan role play ketiga. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 5 siswa, setiap kelompok mendapatkan naskah role play yang telah dipersiapkan guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggabungkan dari berbagai sumber. Siswa membuat rencana memainkan drama meliputi mendiskusikan teks drama, mengubah naskah sesuai bahasa siswa, membagi peran, dan merencanakan waktu yang baik serta mempertimbangkan hambatan langkah perencanaan dan persiapan role play keempat. Lalu perwakilan kelompok membacakan rencana memainkan drama serta diberi tambahan dari guru aturan pembelajaran role play langkah perencanaan dan persiapan role play kelima dan menetapkan siswa yang bermain role play pada pertemuan berikutnya yaitu 1 kelompok permainan drama, berbeda dengan siklus I yang melakukan 2 kelompok permainan drama langkah perencanaan dan persiapan role play keenam. Siswa bertanya apa yang belum diketahui siswa dan guru memberikan jawaban yang benar. Siswa bersama dengan guru merangkum materi pembelajaran serta menyimpulkan apa yang telah dipelajari. Setelah itu siswa merefleksikan perasaannya secara lisan. Guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya dengan meminta siswa mempersiapkan role play yang akan ditampilkan pada pertemuan selanjutnya. Dalam pelaksanaan pertemuan pertama ini guru menerapkan tujuh langkah-langkah dalam metode role play yaitu mengenal siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, mengumpulakan sumber lain, membuat rencana memainkan drama, aturan pembelajaran role play dan menetapkan siswa yang bermain drama. 2 Pertemuan 2 siklus II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 26 April 2013 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran atau 2x35 menit. Seperti biasa setelah bel berbunyi siswa masuk ke dalam kelas dan siap mengikuti pelajaran. Kemudian guru membuka pelajaran dan berdoa. Guru mempresensi siswa satu persatu sambil memberikan nomor dada untuk dikenakan setiap siswa. Guru menyampaikan tujuan pelajaran yaitu memainkan drama yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan motivasi yaitu dengan menggunakan yel-yel. Siswa berkumpul dalam kelompok sesuai dengan peran yang sudah dtetapkan langkah interaksi role play pertama. Guru memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang akan dicapai langkah interaksi role play kedua. Siswa yang bertugas sebagai pengamat diberikan kertas sebagai lembar kerja siswa LKS langkah interaksi role play ketiga. Setelah itu guru memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk mempersiapkan melakonkan skenario langkah interaksi role play keempat. Siswa yang bertugas sebagai pemain drama berkumpul dengan kelompok pemain drama dan mempersiapkan drama yang akan ditampilkan. Setelah persiapan dirasa cukup, siswa melakonkan skenario dalam drama langkah interaksi role play kelima. Siswa yang bertugas sebagai pengamat duduk sambil memperhatikan dan mengamati skenario yang sedang diperagakan langkah interaksi role play keenam. Kelompok pengamat mengerjakan kegiatan belajar I dalam LKS yaitu mengomentari permainan role play. Setelah permainan role play selesai, kelompok pengamat memberikan komentar dan pertanyaan kepada kelompok pemain. Kelompok pemain memberikan tanggapan atas komentar dan pertanyaan yang diberikan oleh kelompok pengamat. Siswa diberikan penguatan oleh guru mengenai kegiatan yang telah dilakukan. Guru membawa peserta didik keluar dari peran yang dimainkannya langkah refleksi dan evaluasi role play pertama. Kelompok pemain kembali ke kelompok awal. Siswa mendiskusikan kegiatan belajar II dalam LKS. Setelah selesai mengerjakan, setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya langkah refleksi dan evaluasi role play kedua dan saling memberi tanggapan serta pertanyaan mengenai hasil diskusi kelompok lain langkah refleksi dan evaluasi role play ketiga. Siswa bertanya apa yang belum diketahui siswa dan guru memberikan jawaban yang benar. Siswa yang mau bertanya atau memberi tanggapan mendapatkan bintang penghargaan. Siswa bersama dengan guru merangkum materi pembelajaran dan kesimpulan secara umum langkah refleksi dan evaluasi role play keempat. Guru memberi soal evaluasi langkah refleksi dan evaluasi role play kelima yang digunakan sebagai alat ukur ketercapaian indikator tentang materi perkembangan teknologi dengan metode role play kepada siswa. Soal berjumlah 20 butir. Peneliti membuat soal pada siklus II dengan kesulitan yang lebih mudah dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa secara individu merefleksikan perasaan dan pengalaman belajar pada lembar refleksi langkah refleksi dan evaluasi role play keenam. Setelah itu, guru menyampaikan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Dalam pelaksanaan pertemuan kedua ini guru menerapkan sebelas langkah-langkah dalam metode role play yaitu siswa berkumpul sesuai kelompok sesuai dengan peran, memberikan penjelasan mengenai kompetensi, para siswa yang sudah ditunjuk mempersiapkan melakonkan skenario, melakonkan skenario dalam drama, kelompok lain duduk sambil memperhatikan dan mengamati skenario yang sedang diperagakan, guru membawa peserta didik keluar dari peran, menyampaikan hasil diskusinya, memberi tanggapan serta pertanyaan, merangkum materi pembelajaran dan kesimpulan secara umum, memberi soal evaluasi, dan merefleksikan perasaan dan pengalaman. Hasil pelaksanaan pada siklus II menunjukan bahwa keaktifan sebesar 91,4 dan menunjukkan kategori sangat aktif. Sedangkan prestasi belajar untuk rata-rata kelas sebesar 84,35 dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 100.

c. Observasi