g.  Belajar  sering  dihadapkan  kepada  masalah  dan  kesulitan  yang  perlu dipecahkan.
h.  Hasil belajar dapat ditransferkan ke dalam situasi lain. Berdasarkan  uraian  di  atas  peneliti  menyimpulkan  bahwa  belajar
adalah  perubahan  dalam  diri  individu  setelah  menempuh  suatu  proses kegiatan.  Sedangkan,  keaktifan  belajar  adalah  seorang  peserta  didik
mengkontruksi  pengetahuan  mereka  sendiri  dituangkan  dalam  kegiatan fisik,  mental,  dan  intelektualnya  untuk  mencapai  perubahan  pada  diri
individu setelah menempuh suatu proses kegiatan.
3. Cara Mengukur Keaktifan Belajar
Cara mengukur keaktifan siswa menurut Suparno  2001: 9: a.  Keterampilan bertanya.
Bertanya  dikembangkan  untuk  kepentingan  dalam  kelas.  Bertanya menunjukkan  aktivitas  dan  bukan  suatu  produk  atau  hasil.  Menurut
Benyamin bertanya dapat dikategorikan sebagai berikut: 1  Mengingat,  pertanyaan  hanya  berupa  mengingat  atau  mengulang
kembali. 2  Menterjemahkan, pertanyaan berfungi untuk dijelaskan.
3  Menginterpretasikan,  pertanyaan  menghubungkan  fakta  dan kejadian.
4  Mengaplikasi,  pertanyaan  untuk  menyelesaikan  masalah  fakta kehidupan sehari-hari.
5  Menganalisis, pertanyaan harus dengan berfikir kreatif.
6  Mengevaluasi,  pertanyaan  membuat  pertimbangan  atas  baik  atau buruk berdasarkan pengetahuan.
b.  Keterampilan mengungkapkan pendapat. Kemampuan  mengungkapkan  pendapat  adalah  kemampuan  seseorang
mengutarakan apa yang ada di benaknya dengan kata-kata dengan cara menjelaskan. Menjelaskan merupakan memberi hubungan antara fakta
denga fakta  yang lain, dan memberikan hubungan secara induktif dan deduktif.
Sedangkan  dalam  menerapkan  metode  pembelajaran  yang  dapat mengaktifkan  siswa  menurut  Rohandi  2004:  53,  perlu  diperhatikannya
beberapa hal penting yaitu: a.  Siswa aktif dalam berbuat, bertanya, bersikap kritis terhadap apa yang
dilakukan dan dipelajarinya. b.  Siswa  berani  mengungkapkan  gagasan  dan  kreatif  terhadap
penyelesaian  suatu  persoalan  walaupun  dapat  saja  berbeda  dengan gurunya.
c.  Beri  kebebasan  siswa  untuk  berbicara,  berbicara  dalam  konteks penyampaian  gagasan  dan  proses  membangun  serta  meneguhkan
sebuah pengertian. Abu  dan  Widodo  1991:  196-197  menyatakan  untuk  melihat
terwujudnya  cara  belajar  siswa  aktif  dalam  proses  belajar  mengajar, terdapat  beberapa  indikator  cara  belajar  siswa  aktif  yang  nampak  pada
tingkah laku yang muncul dilihat dari sudut siswa yaitu:
a.  Keinginan, keberanian
menampilkan minat,
kebutuhan, dan
permasalahannya b.  Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar. c.  Penampilan  berbagai  usaha  kekreatifan  belajar  dalam  menjalani  dan
menyelesaikan kegiatan
belajar mengajar
sampai mencapai
keberhasilannya. d.  Kebebasan  atau  keleluasaan  melakukan  hal  tersebut  di  atas  tanpa
tekanan guru pihak lainnya kemandirian belajar. Berdasarkan  uraian  mengetahui  keaktifan  belajar  siswa  peneliti
menyimpulkan  dari  ketiga  teori  Suparno    2001:  9,  Rohandi  2004:  53, dan Abu dan Widodo 1991: 196-197 yaitu dengan cara mengamati:
a.  Keinginan dan keberanian memecahkan permasalahan. b.  Keinginan, keberanian, dan kesempatan untuk mendengarkan.
c.  Keinginan, keberanian, dan kesempatan untuk melihat. d.  Keinginan, keberanian, dan kesempatan untuk berbicara.
e.  Keinginan, keberanian, dan kesempatan untuk berdiskusi. f.  Keinginan dan keberanian menampilkan minat.
B. Prestasi Belajar