Perhitungan potensi relatif daya antiinflamasi Analisis hasil secara statistika

sehingga motede tersebut dapat mengurangi unsur subjektivitas pengamatan terhadap histogram maupun plot Dahlan, 2008. Hasil analisis data secara statistika pada uji pendahuluan penelitian ini menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis pada penelitian ini dengan jenis data komparatif, numerik dan tidak berpasangan lebih dari dua kelompok maka analisis dapat dilanjutkan dengan menggunakan uji parametik yaitu One-way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95 untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok data tidak berpasangan lebih dari dua kelompok. Kemudian dilanjutkan dengan uji post hoc LSD untuk melihat perbedaan masing-masing antar kelompok bermakna p 0,05 atau tidak bermakna p 0,05, pemilihan alternatif manapun pada uji post hoc menunjukkan hasil yang relatif sama Dahlan, 2008. Sedangkan pengujian hasil analisis data pada kelompok perlakuan penelitian ini, menunjukkan hasil data yang tidak terdistribusi normal p 0,05 maka gunakan uji non-parametrik yaitu Kruskal-Wallis dengan post hoc Mann- Whitney. Apabila pada uji Kruskal-wallis menghasilkan nilai p 0,05 artinya menunjukkan “paling tidak terdapat dua kelompok yang mempunyai rerata yang berbeda bermakna”. Selanjutnya untuk mengetahui kelompok manakah yang mempunyai perbedaan, dapat dilanjutkan dengan analisis post-hoc. Post-hoc pada uji Kruskal-Wallis adalah uji Mann-Whitnney. Pada uji Mann-Whitnney jika nilai p 0,05 artinya terdapat perbedaan bermakna antar dua kelompok yang dibandingkan tersebut, sebaliknya jika nilai p 0,05 maka menunjukkan bahwa dua kelompok tersebut berbeda tidak bermakna Dahlan, 2008.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Gambar 11. Flowchart ruang lingkup penelitian Keterangan : = Peneliti fokus pada pengujian efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. yang diberikan secara peroral pada mencit terinduksi karagenin 1 Penelitian ini merupakan penelitian payung, yang dilakukan berkelompok untuk mengetahui efek hepatoprotektif, antiinflamasi, dan analgesik pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Peneliti hanya fokus pada pengaruh pemberian fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. secara peroral terhadap aktivitasnya dalam penghambatan inflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1 sebagai senyawa iritan Gambar 11, dengan dosis pemberian fraksi sebesar 47,95; 95,9; dan 191,8 mgkgBB. Dosis Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air daun Macaranga tanarius L. dosis 137 mgkgBB Hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida Antiinflamasi pada mencit terinduksi karagenin 1 Analgesik pada mencit terinduksi asam asetat 1

H. Uji Fitokimia Fraksi Etanol-Heksan Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius L. Pendekatan skrining fitokimia digunakan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, seperti alkaloid, antrakinon, flavonoid, kumarin, saponin steroid dan triterpenoid, tannin polifenolat, minyak atsiri terpenoid, dan sebagainya. Skrining fitokimia secara kualititatif merupakan tahap pendahuluan dalam suatu penelitian fitokimia yang bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang golongan senyawa yang terkandung pada tanaman yang sedang diteliti. Metode skrining fitokimia dilakukan dengan melihat perubahan warna pada reaksi pengujian dengan menggunakan suatu pereaksi warna Kristianti, Aminah, Tanjung, dan Kurniadi, 2008. Berikut skrining fitokimia yang dilakukan pada penelitian ini: 1. Uji Alkaloid Sebanyak 3 mL larutan fraksi ditambahkan dengan 1 mL HCl 2 N dan 6 mL aquadest. Kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 2 menit, didinginkan dan disaring. Sebanyak 3 tetes filtrat dipindahkan pada kaca arloji, hasilnya diperiksa adanya senyawa alkaloid dengan menambahkan pereaksi Mayer dan Dragendroff, masing-masing sebanyak 2 tetes. Adanya alkaloid ditandai dengan terbentuknya endapan putih dengan pereaksi Mayer dan endapan merah dengan pereaksi Dragendorff DepKes RI, 2000.