heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mgkgBB memiliki efek penghambatan inflamasi.
Apabila dibandingkan dengan kontrol positif diklofenak yang memiliki nilai purata AUC sebesar 312,39 ± 5,72 mm.menit dan persen penghambatan
inflamasi 56,86 , yang kemudian dianalisis dengan Mann-Whitney test didapatkan nilai probabilitas p 0,05 menunjukkan adanya perbedaan bermakna
antar kedua kelompok. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa fraksi etanol- heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mgkgBB
memiliki potensi penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok perlakuan kalium diklofenak sebagai obat antiinflamasi NSAID.
d. Perbandingan efek antiinflamasi antar kelompok perlakuan fraksi etanol-
heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.
Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius
L. dosis 47,95 mgkgBB menghasilkan nilai purata AUC sebesar 589,34 ± 4,78 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi 18,62 .
Apabila dibandingkan dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mgkgBB dengan nilai purata
AUC sebesar 548,97 ± 5,62 mm.menit dan persen penghambatan 24,19 , kemuadin dianalisis dengan menggunakan Mann-Whitney test, hasil analisis
statistika tersebut didapatkan nilai probabilitas p 0,05 yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan
ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada dosis 47,95 mgkgBB dengan dosis pemberian 95,9 mgkgBB. Berdasarkan persen penghambatan
inflamasi dan hasil analisis secara statistika, efek antiinflamasi fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mgkgBB memiliki
potensi penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L.
pada dosis 95,9 mgkgBB. Kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun
Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mgkgBB dengan nilai purata AUC sebesar
548,97 ± 5,62 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi 24,19 dibandingkan dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air
daun Macaranga tanarius L. dosis 191,8 mgkgBB yang memiliki nilai purata AUC 438,53 ± 1,41 mm.menit dan persen penghambatan inflamasi sebesar
39,57, kemudian hasilnya dianalisis dengan Mann-Whitney test. Hasil analisis statistika didapatkan nilai probabilitas p 0,05 menunjukkan adanya perbedaan
bermakna antar kedua kelompok perlakuan tersebut. Berdasarkan persen penghambatan inflamasi dan hasil analisis secara statistika menunjukkan bahwa
fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. dosis 95,9 mgkgBB memiliki efek penghambatan inflamasi lebih rendah dibandingkan
dengan kelompok perlakuan fraksi etanol-heksan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius
L. pada dosis 191,8 mgkgBB. Pada kelompok perlakuan pemberian fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-
air daun Macaranga tanarius L. dosis 47,95 mgkgBB yang merupakan dosis terendah memiliki nilai purata AUC 589,34 ± 4,78 mm.menit dan persen
penghambatan inflamasi 18,62 . Kelompok perlakuan pemberian fraksi heksan-