Mekanisme terjadinya inflamasi Inflamasi
Tabel III. Mediator yang berperan dalam reaksi inflamasi Reaksi Inflamsi
Mediator
Vasodilatasi Histamin, Prostaglandin
Peningkatan permeabilitas vaskular Histamin, Serotonin, C3a dan C5a
membebaskan vasoaktif amin dari sel mast, dan sel lainnya, Leukotrien
C4, D4, E4
Kemotaksis, peningkatan leukosit TNF, IL-1, Kemokin, C3a, C5a,
Leukotrien B4 Panas
IL-1, TNF, Prostaglandin Nyeri
Prostaglandin, Bradikinin Kerusakan jaringan
Enzim Lysosomal dari leukosit, reactive oxygen
Kumar et al., 2014. Mediator inflamasi amin histamine, 5-HT akan segera muncul dan
dilepas, lipid prostgladin, leukotrien, dan PAF yang muncul beberapa menit dan protein sitokin seperti interleukin dan TNF yang membutuhkan lebih dari 30
menit untuk keluar Supriyatna dkk., 2015. Vasoactive amines, terdiri dari histamin dan serotonin merupakan molekul yang disimpan dan dihasilkan dari sel
mast. Histamin dan serotonin, mediator pertama yang akan dilepaskan saat terjadinya inflamasi akut. Pelepasan histamin oleh sel mast salah satunya dapat
terjadi karena adanya rangsangan cedera fisik seperti trauma atau panas. Namun histamin tidak memberikan efek pada proses terjadinya inflamasi akut. Histamin
akan banyak berperan terhadap reaksi hipersensitivitas, seperti rhinitis alergi dan urticaria Rang, Dale, Ritter, Moore, 2003.
Eicosanoid dihasilkan de novo dari fosfolipid. Eicosanoid merupakan
modulator dari reaksi inflamasi. Apabila membran sel mengalami kerusakan karena adanya rangsangan kimiawi, fisik, maupun mekanis maka enzim
fosfolipase akan diaktifkan untuk mengubah fosfolipid menjadi asam arakidonat Rang et al., 2003.
Sumber utama dari eicosanoid adalah asam arakidonat atau arachidonic acid
5,8,11,14-eicosatetraenoic acid merupakan 20-karbon asam lemak tak jenuh yang mengandung empat ikatan ganda Rang et al., 2003. Produk
metabolime dari asam arakidonat akan mengakibatkan adanya proses biologi seperti inflamasi dan hemostasis. Metabolit asam arakidonat disebut eicosanoid
yang akan memediasi hampir pada setiap proses terjadinya inflamasi Kumar et al.,
2007. Peran asam arakidonat dalam proses terjadinya inflamasi yang dapat dimetabolisme melalui dua jalur yaitu :
1. Jalur cyclooxygenase Asam lemak cyclooxygenase yang terbagi menjadi dua bentuk yaitu
COX-1 dan COX-2. Enzim tersebut yang akan mengubah asam arakidonat menjadi prostaglandin dan tromboksan Rang et al., 2003. Produk yang
dihasilkan melalui jalur cyclooxygenase berupa Prostaglandin E2 PGE2, PGD2, PGF2α, PGI2 prostacyclin, dan tromboksan A2 TXA2. PGD2 merupakan
metabolit utama yang dihasilkan melalui jalur cyclooxygenase, bersama dengan PGE2 dan PGF2α di sel mast, adanya metabolit tersebut mengakibatkan
terjadinya vasodilatasi dan mempotensiasi pembentukan udem karena adanya peningkatan permeabilitas vaskular. Pada saat proses terjadinya inflamasi akut
PGE2 dan PGI2 akan dihasilkan oleh jaringan lokal dan pembuluh darah, selain itu juga sel mast akan melepaskan PGD2. Pada inflamasi kronis, sel monosit atau
makrofag akan melepaskan PGE2 dan tromboksan A2 TXA2 Rang et al., 2003.
2. Jalur Lipoxygenases Lipoxygenases
yang akan berperan pada sintesis leukotrien, lipoxins, dan komponen lainnya. 5-Lipoxygenase merupakan enzim metabolit asam arakidonat
yang dominan di neutrofil. Lipooksigenase bekerja pada asam arakidonat untuk membentuk 5-hydroperoxy derivat dari asam arakidonat, 5-HPETE 5-
hydroperoxyeicosatetraenoic acid yang kurang stabil dan direduksi menjadi 5-
HETE 5-hydroxyeicosatetraenoic acid sebagai kemotaksis neutrofil atau diubah menjadi golongan leukotrien Rang et al., 2003.
Produk dari 5-HPETE disebut leukotriene A
4
LTA
4
membentuk LTB
4
atau LTC
4
cysteinyl-leukotrienes. LTB
4
diproduksi oleh neutrofil dan makrofag yang merupakan agen kemotaktik untuk neutrofil. LTC
4
, LTD
4
dan LTE
4
diproduksi oleh sel mast yang mengakibatkan vasokonstriksi, bronkopasma, dan peningkatan permeabilitas vaskular. Lipoxins yang merupakan hasil dari jalur
lipoksigenase akan berperan dalam penghambatan inflamasi. Setelah leukosit masuk jaringan akan mengubah lipoxygenase turunan dari asam arakidonat
menjadi lipoxin, yang menghambat kemotaksis neutofil dan adhesi endoelium, sehingga berfungsi sebagai antagonis endogen leukotrien. Selain itu trombosit
juga diaktifkan, namun tidak dapat mensintesis lipoxin A
4
dan B
4
LXA
4
dan LXB
4
, tetapi trombosit dapat membentuk metabolit dari intermediet LTA
4
dari neutrofil, dengan jalur biosintesis transelular. Mekanisme tersebut mengakibatkan
metabolit-metabolit asam arakidonat melewati satu sel ke sel yang lain, yang terlibat dalam tahap inflamasi Kumar et al., 2007. Mekanisme terjadinya
inflamasi dapat dilihat pada Gambar 5.
LTC
4
cysteinyl-leukotrienes akan mengakibatkan adanya kontraksi pada otot bronkial, dan terjadinya vasodilatasi pada pembuluh namun jantung akan
mengalami vasokonstriksi. LTB
4
dapat ditemukan eksudat inflamasi dan meruapakan mediator yang terdapat pada beberapa tipe inflamasi, seperti
rheumatoid arthritis, psoriasis inflamasi kronis yang terjadi pada kulit dan ulcerative colitis.
LTC
4
merupakan mediator penting terjadinya asma Rang et al., 2003.
Gambar 5. Metabolit asam arakidonat dan perannya dalam proses inflamasi serta target dari beberapa obat antiinflamasi Kumar
et al., 2014.