3.2 DEFINISI ISTILAH
1.Identifikasi Bahaya Identifikasi bahaya merupakan langkah awal dalam mengembangkan
manajemen risiko K3. Identifikasi bahaya adalah upaya sistematis untuk mengetahui adanya bahaya dalam aktivitas organisasi. Identifikasi risiko merupakan landasan
dari manajemen risiko.tanpa melakukan identifikasi bahaya tidak mungkin melakukan pengelolaan risiko dengan baik. Menurut Stuart Hawthron cara sederhana
adalah dengan melakukan pengamatan. Melalui pengamatan maka kita sebenarnya telah melakukan suatu identifkasi bahaya.
Cara Ukur : Wawancara dan observasi
Alat Ukur : Tabel HIRARC Hazard Identification Risk Assessment And Risk
Control , alat recording, kamera. Hasil Ukur
: Diketahuinya potensi-potensi bahaya apa saja yang dapat terjadi pada pekerja yang bekerja pada alat suspension preheater bagian
produksi di plant 6 dan 11 PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. 2. Penilaian Risiko
Setelah semua risiko dapat teridentifikasi, dilakukan penilaian risiko melalui analisa dan evaluasi risiko.Analisa risiko dimaksudkan untuk menentukan besarnya
suatu risiko dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya dan besar akibat yang ditimbulkannya. Berdasarkan hasil analisa dapat ditentukan peringkat risiko
sehingga dapat dilakuakan pemilahan risiko yang memiliki dampak besar terhadap perusahaan dan risiko yang ringan atau dapat diabaikan.
Cara Ukur : Observasi
Alat Ukur : Tabel HIRARC Hazard Identification Risk Assessment And Risk
Control dan tabel kategori penilaian risiko. Hasil Ukur : Diketahuinya besar suatu risiko dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya dan besar akibat yang ditimbulkannya pada yang bekerja pada alat suspension preheater bagian produksi
di plant 6 dan 11 PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk 3. Pengendalian Risiko
Kendali kontrol terhadap bahaya dilingkungan kerja adalah tindakan- tindakan yang diambil untuk meminimalisir atau mengeliminasi risiko kecelakaan
kerja melalui eliminasi, subsitusi, engineering control, warning system,administrative control, alat pelindung diri.
Pengendalan risiko di unit kerja: a. Jika risiko tidak dapat dihilangkan atau dikurangi dapat menggunakan alat
pelindung diri atau pengaman; b. Jika terdapat potensi bahaya yang berdampak ke lingkungan masyarakat harus
diupayakan memenuhi peraturan perundangan dan atau standar yang berlaku, c. Apabila belum dapat mengendalikan risiko, dapat dialihkan kepada pihak yang
kompeten. Cara Ukur
: Wawancara Alat Ukur
: Tabel HIRARC Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control dan tabel penentuan prioritas upaya pengendalian risiko.
Hasil Ukur : Diketahuinya cara mengendalikan potensi bahaya yang ada di pekerjaan alat suspension preheater bagian produksi di plant 6 dan
11 PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Alat Ukur
: Tabel HIRARC Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control , alat recording, kamera.
Hasil Ukur : Diketahuinya potensi-potensi bahaya apa saja yang dapat terjadi
pada pekerja yang bekerja pada alat suspension preheater bagian produksi di plant 6 dan 11 PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.