6. Fly ash Cement
Semen ini terbuat dari campuran semen portland tipe I dengan bahan abu terbang berupa abu hasil pembakaran batubara. Semen jenis ini
menambah ketahanan beton terhadap pengelupasan karena pembentukkan dan pencairan yang silih berganti.
7. Portland Composite Cement PCC
PCC adalah semen yang dipakai untuk segala macam konstruksi apabila jika tidak diperlukan sifat-sifat khusus, misalnya ketahanan terhadap
sulfat, panas hidrasi, dan sebagainya.
5.1.8 Proses Produksi
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memiliki sumber bahan baku yang cukup banyak berupa daerah perbukitan disekitar lokasi pabrik yang
mengandung batu kapur, tanah liat dan silica. Ketiga komponen ini merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan
semen. Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut, perusahaan sudah melakukan penambangan pada beberapa lokasi antara lain Quarry D dan
didaerah Hambalang. Selain ketiga bahan tersebut dalam pembuatan semen digunakan juga pasir besi dan gypsum sebagai bahan baku tambahan.
a. Penambangan batu kapur
Kegiatan penambangan batu kapur melalui beberapa tahap antara lain :
-Cleaning Pembersih : Upaya pembersihan dilakukan untuk menghilangkan lapisan tanah kurang lebih 30 cm dengan menggunakan alat berat yaitu
bulldozer. Alat ini mengeruk tanah yang bergelombang hingga rata untuk dibuat akses jalan, peledakan dan pendistribusian material.
- Drilling Pengeboran : Maksud pengeboran dilakukan untuk membuat lubang tembak. Dimana lubang tersebut kedalamannya 9-13 m yang
berfungsi sebagai tempat menyimpan bahan peledak. Bahan peledak ditempatkan pada lubang dan kemudian di netralisirkan dari seluruh
karyawan di lapangan untuk menjauhi lubang dengan radius jarak aman. - Balsting Peledakan : Tujuan peledakan adalah untuk membongkar batuan
kapur yang memiliki kekerasan yang tinggi. Batuan kapur di bor 9-13 meter zona aman Ketika semua aman bahan peledak diledakkan atas perintah
operator minning atau penambangan sesuai dengan SOP yang berlaku pada pukul 12.00 hingga 13.00 WIB dengan ketentuan tidak ada karyawan atau
warga yang berada di zona peledakan. - Loading Pemuatan dan hauling Pengakuan : Memuat batu kapur hasil ke
atas alat angkut. Alat yang digunakandi quarry D sebagian besar adalah whell loader dengan kapasitas 5-10
. Loader mengangkut batuan dan memindahkan dalam dump truck yang berkapasitas 30-60 ton. Buldozer
mengeruk bahan material untuk dimasukkan ke dalam whell loader dan dibawa ke crusher untuk diolah dengan hasil ukuran standar.
- Crushing Penghancuran : Mereduksi ukuran batu menjadi suatu produk yang dapat diterima oleh raw mill. Alat crushing memecahkan bahan
material lime stone untuk dikirim ke gudang lime stone dengan alat conveyor sepanjang 5 KM di Quarry D ke gudang lime stone raw mill.
- Conveying Penerimaan : pengiriman batu kapur dari Quarry D menggunakan belt conveyor dengan kapasitas 2500 tonjam langsung
dikirim ke plant namun sebagian disimpan terlebih dahulu dalam storage Quarry D. Alat ini juga membantu mengatur dan menginspeksi kualitas
batu kapur agar fluktuasinya tidak tajam.
b. Penyimpanan Bahan Baku Untuk Limestone
-Timbunan Memanjang Longitudinal Stockpile : Dengan menggunakan metode memanjang dimana material ditimbun dengan cara menjatuhkan dari
atas, penimbun bergerak secara kontinyu sepanjang garis pusat arah memanjang timbunan. Dengan cara ini akan terjadi berlapis-lapis material
yang berbentuk atap sepanjang timbunan. Ini dimaksudkan untuk meniadakan variasi sehingga diharapka disemua penampang lintang
timbunan mempunyai komposisi yang sama. Pada penimbunan cara ini, material yang jatuh dari atas akan sliding dan bergulir turun sehingga akan
terjadi segregasi yang kadarnya tergantung dari sifat material dimana material yang kasar akan cenderung terkempul dibagian bawah timbunan.