Hasil Identifikasi Bahaya SP PT.Indocement Tunggal Prakarsa

“…kebisingan dari alat sama suhu panas, karena kita kalau diluar aja kan kerasa panas dari cyclonenya… Apalagi suhu dalamnya tuh bisa habis kalo sampe kena material panasnya…” Pekerja B “…Banyak sumber bahaya yang ada di SP sana, salah satunya ya panas yang dihasilkan… Pekerja C “…Pertama, kena benda panas atau terpapar oleh benda panas contohnya dari cyclone, cube itu panas semua sekitar 200 derajat. Semua sistim ada di SP dan radiasi nya kena panas aja. Nah kalau tersentuh bisa cidera. Terus tersembur material panas kondisi normal bisa terkena karena pressure… HSE A “…Kalau kita bicara SP, itu paling panas, kebisingan, debu ya itu aja…” HSE B “…Di area suspension preheater ya itu panas yang dihasilkan dari mesinnya, debu yang berterbangan karena memang kita di pabrik semen. Kemudian …kebisingan dari mesin-mesinnya…” HSE C “…Yang jelas panas, panas langsung di cassing dan panas dari material panas kalo glogging biasanya produksi yang ngerjain kan nyembur gitu. Di wilayah-wilayah cyclone pak. Mungkin ada bahan pengerasan trus kesumbat bisa nyembur pas dibuka tutupnya. Kadang kan semburan- semburan api tapi bukan api murni…” Informan Tehnik A “…Yang utama panas, rata-rata panas kan bisa melepuh tuh jika terpapar panas…” Informan Tehnik B “…Sumber panas atau kebocoran panas biasanya yang ada di SP… Informan Tehnik C Selain material panas, sumber bahaya lainnya berperan penting dalam mengakibatkan kecelakaan bagi pekerja SP diantaranya adalah bahaya dari ketinggian di SP karena tinggi lantai suspension preheater di plant 611 adalah 8 lantai. Jadi kemungkinan pekerja untuk terjatuh selalu ada. Kemudian kebisingan dari alat, ruangan terbatas, pencahayaan yang kurang, kondisi lingkungan yang berdebu, kebocoran gas, konsleting lift, konduksi panas, serta radiasi panas merupakan sumber bahaya yang terdapat di SP. Beberapa sumber bahaya di sebutkan dalam hal wawancara dengan informan, namun belum menyebutkan semua sumber bahaya yang telah peneliti lakukan. Berikut hasil wawancara dengan informan : “… alat di kiln itu cukup tinggi paparan suaranya ya bisa juga kebisingan, …” Karyawan A “…Bekerja diketinggian bisa juga terjatuh dari ketinggian tapi sampai saat ini yang saya tau sih nggak ada temen saya yang terjatuh dari ketinggian gitu…”Karyawan B “…Kejatuhan dari ketinggian juga bisa, bising, kemudian berdebu di area kerjanya..”HSE A “…debu yang ada cukup tinggi membuat semua pekerja wajib memakai maske…”HSE B “…Ketinggian cukup berbahaya jika bekerja tidak hati-hati, juga alat-alat dari mesin yang berputar…”Informan tehnik A “…debu yang ada di SP sangat memungkinkan membuat lingkungan serta pekerja terpapar…”Informan tehnik B • Jenis Bahaya di Suspension Preheater Pada lingkungan kerja suspension preheater terdapat 3 jenis bahaya diantaranya adalah bahaya fisik, bahaya mekanis, dan bahaya listrik. Bahaya fisik terdapat pada pekerjaan yang efek bahayanya berdampak kepada pekerja baik secara langsung misal : tersembur material panas atau berdaya jangka waktu misal : gangguan pendengaran akibat kebisingan. Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mekanis atau benda-benda yang dikerjakan oleh pekerja misal : tangan terjepit blower. Dan bahaya listrik yang dapat megakibatkan berbagai bahaya seperti kebakaran, sengatan listrik dan hubungan arus pendek. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan utama bahwa jenis bahaya yang ada di SP adalah bahaya Fisik, dan listrik namun belum menyebutkan adanya bahaya listrik. Berikut hasil wawancara dengan pekerja di SP. “…Ya kalo kita melihat jenis bahaya kan beda ya sama yang tadi tu sumber bahaya, menurut saya ya jenis bahaya di SP itu bahaya dari material panas itu fisik ya karena kalo terjadi nanti kena ke tubuh langsung. Terus ada lagi bahaya dari mesin SP nya…” Pekerja A “…Mesin yang bekerja terus dek selama 24 jam bisa berakibat bahaya karena tidak pernah berhenti kecuali pas maintenance….nah dari mesin itu bisa jadi bahaya…” Pekerja B Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan HSE plant 611 jenis bahaya beberapa karyawan HSE menyebutkan dengan baik dan jelas. Berikut hasil wawancara dengan karyawan HSE plant 611. “…Jenis bahaya di SP itu mulai dari bahaya fisik yang terdapat dari clogging, coating karena semua itu ada hubungannya dengan material panas. Kemudian dari bahaya listrik yang disebabkan konsleting, karena pekerja juga bisa kesetrum jika ada konsleting malah dapat terjadi kebakaran. Sama itu dek bahaya dari alat-alatnya ya dari mesin SP nya juga berakibat berbahaya…” HSE A “…Ya paling bahaya listrik, mekanik itu dari mesin-mesin yang bekerja sama yang langsung efek ke pekerjanya langsung dek…”HSE B Kemudian berdasarkan hasil wawancara dengan informan pendukung lebih menuju ke arah profesinya sebagai pekerja tehnik maintenance. Berikut hasil wawancara dengan pekerja tehnik mekanik dan elektrik. “…Saya kan bukan di bagian produksi ya karena kami baru ke SP jika ada panggilan kerusakan atau memang jadwalnya untuk maintenance jadi kurang begitu spesifik ya kalo bicara jenis bahaya di SP….Gak papa ya ini yang saya tahu aja, menurut saya itu jenis bahaya dari mesin SP nya ya, terus ya kalo di bagian kami ya pasti di jenis bahaya listrik karena pekerja juga ngelakuin pekerjaan instalasi listrik di area kerja SP… itu aja sih…” Pekerja Tehnik A “…Waduh ini tingkatannya lebih tinggi lagi ya..hehehe mungkin ini aja sih bahaya kecelakaan kerja dari panas udara sekitarnya kan panas pak…kemudian peneliti menjelaskanpengertian mengenai jenis bahaya… bahaya listrik ya pas kita betulin instalasi listrik, terus jenis lainnya itu fisik ya yang langsung ke tubuh pekerjanya…” Pekerja Tehnik B “…Oh jenis bahaya ya macem-macem …kesetrum itu ya dari listrik…terjepit ya dari mesin… Pekerja Tenik C • Risiko Kerja di Suspension Preheater Risiko merupakan perwujudan profesi yang mengakibatkan kemungkinan kerugian menjadi lebih besar. Dalam pekerjaan di suspension preheater, terdapat beberapa potensi bahaya yang berakibat risiko. Bermacam-macam risiko yang terdapat di lingkungan kerja SP diantaranya adalah, bahaya terjepit, luka bakar, tertimpa, gangguan pendengaran, kebisingan, iritasi dan lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara kepada pekerja di SP, bahwa risiko kerja di lingkungan kerja SP sangatlah beragam dengan tingkat bahayanya bermacam-macam. Berikut wawancara dengan pekerja di SP. “…Biasanya yang paling banyak terjadi itu semburan material panas pak dari pekerjaan clogging tu…bisa luka bakar karena kan materialnya nyembur kalo gak hati-hati saat clogging ya bisa terluka bakar…suara dari kiln nya jga kan masih kerasa sampe ke pekerja di SP berakibat kebisingan jga, ya kalo mau dijelasin semua banyak banget tar kita bisa langsung liat langsung ke lapangan pak kalo mau bisa saya antarkan kita naik ke SP…”Pekerja A “…Wah kalau disebutin satu-satu ya banyak…debu di sana kan numpuk banget kalo diinjek ya langsung ngangkat semua debunya itu bisa mengganggu paru-paru, terus semburan api pas kita melakukan clogging, terus apa tu yang kena kulit?...hmm iritasi ya…” Pekerja B “…Setahu saya ya ada tersetrum listrik…karena kan rata-rata bahan alatnya dari besi jadi kalo nyetrum ya bisa juga kena ke pekerjanya, semburan api juga bisa, panas api dari cyclonennya ya masih banyak lagi…”Pekerja C Berdasarkan hasil wawancara dengan pekerja HSE dan pekerja tehnik hampir sama dengan pekerja utama di SP. Berikut wawancara dengan pekerja HSE dan pekerja tehnik. “…Jenis-jenis bahaya dalam pekerjaan di SP seperti yang ada di HIRARC adalah bermacam-macam mulai dari bahaya terjepit,tertimpa material maupun alat,… kemudian kebakaran dan ledakan juga sewaktu- waktu terjadi…kemudian adanya penurunan pendengaran atau bisa tuli karena kebisingan alat kerja…”HSE A “…luka bakar juga bisa karena pernah juga adanya kecelakaan karena material panas yang menyebabkan luka bakar …”HSE B “…secara umum dan kebanyakan sih karena panas sama api, karena semua pekerja yang ke SP pasti terpapar suhu panas SP…” Pekerja Tehnik A “…karena saya di elektrik mungkin pekerjaannya bahaya kesetrum sama paparan panas …” Pekerja Tehnik B “...Mulai dari material panasnya itu bisa kebakaran di tempat SP, kalo pekerja nggak hati-hati ya bisa terbakar juga, terus pas lewat bawah kiln tu bising t…” Pekerja Tehnik C Berdasarkan hasil wawancara kepada 3 jenis informan dapat disimpulkan bahwa seluruh apa yang disebutkan masuk dalam kategori HIRARC yang dimiliki oleh PT.Indocement namun belum seluruhnya di sebutkan, maka dari itu peneliti membuat HIRARC ulang yang didapatkan dari hasil observasi, wawancara dan data perusahaan. Berikut tabel HIRARC yang dibuat oleh peneliti dengan 19 jenis kegiatan pekerjaan di area SP. Tabel 5.6 Identifikasi bahaya pekerjaan di alat suspension preheater NO Nama Kegiatan Kondisi Sumber Bahaya Jenis bahaya Risiko dampak 1 Mengatasi Clogging Tidak Normal -Material panas -Kerja di ketinggian -Berdebu -Udara panas F F F F -Luka bakar,meninggal -Cidera ringanberat, meninggal -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi 2 Pembersihan coating riser duct Normal -Material panas -Kerja diketinggian -Berdebu -Udara panas -Alat kerja F F F F M -Luka Bakar,meninggal - Cidera ringanberat, meninggal - Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi -Terbentur, terjepit, tertimpa 3 Pembersihan BE Normal -Material panas -Mesin berputar F M -Luka Bakar,meninggal -Terbentur, terjepit, tertimpa 4 Pembersihan Chute Normal -Confined spaced -Pencahayaan yang kurang -Oksigen terbatas F F F -Terbentur, terjepit -Terbentur, terjepit -Kekurangan Oksigen 5 Pemeriksaan damper cyclone di SP Tidak Normal -Material panas -Kerja di ketinggian -Berdebu -Udara panas F F F F -Luka bakar,meninggal -Cidera ringanberat, meninggal -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi 6 Mengelas dinding cyclone Tidak Normal -Percikan api las -Listrik dari alat las -Berdebu -udara panas dinding cyclone M F F F -Luka bakar, iritasi mata - Tersengat listrik - Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan - dehidrasi dan luka bakar NO Nama Kegiatan Kondisi Sumber Bahaya Jenis Bahaya Risiko dampak 7 Aktivitas pembersihan coating bata saat bricklining menggunakan stripping machine Normal -Material dari coating -Gas panas yang keluar -Berdebu -Udara Panas -stripping machine F F F F M -Luka bakar,meninggal -Cidera ringanberat, meninggal -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi - Menabrak, kejatuhan material 8 Pembersihan material di SP Normal -Berdebu -Lokasi panas -Area sempit F F F -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi -Kejatuhan material,terpeleset 9 Pengoperasian Alat angkatangkut Normal -Alat angkatangkut material yang diangkat M -Menabrak, kejatuhan material 10 Mengatasi kebakaran kecilAPAR Emergen cy -Tabung bertekanan, api M Ledakan, terbakar, kejatuhan alat atau material, Iritasi 11 Kerja di area SP dan spray tower Normal -Material panas -Lokasi diketinggian -Berdebu -Udara Panas F F F F -Luka bakar,meninggal,iritasi -Kejatuhan benda terjatuh -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi 12 Kerja di ruang blower fine coal Sp calciner Normal -Suara blower M -Terjepit, getaran, gangguan pendengaran. 13 Pembersihan coating Normal -Material panas -Lokasi diketinggian -Berdebu -Udara Panas -Stripping machine F F F F M -Luka bakar,meninggal,iritasi -Kejatuhan benda terjatuh -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi -Menabrak, kejatuhan material NO Nama Kegiatan Kondisi Sumber Bahaya Jenis Bahaya Risiko dampak 14 Pembersihan sisa bata castable saat shutdown dan tumpahan material saat clogging Tidak normal -Material panas dinding SP -Lokasi diketinggian -Berdebu -Udara Panas -Material clogging F F F F F -Luka bakar,meninggal,iritasi -Kejatuhan benda terjatuh -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi -Kebakaran ledakan 15 Melakukan Inspeksi Oksigen Pada outlet ILC Calciner dan SLC Calciner Normal -Material panas -Lokasi diketinggian -Berdebu -Udara Panas -Kebocoran gas F F F F F -Luka bakar,meninggal,iritasi -Kejatuhan benda terjatuh -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi -Gangguan pernapasan,keracunan. 16 Melakukan inspeksi Decarbonation Normal -Material panas -Lokasi diketinggian -Berdebu -Udara Panas F F F F -Luka bakar,meningg al,iritasi -Kejatuhan benda terjatuh -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi 17 Pengaturan temperatur di SP Normal -Material panas -Kondisi alat -Berdebu -Udara Panas F M F F -Luka bakar,meninggal,iritasi -Kebakaran ledakan alat -Iritasi Kulit atau mata, gangguan pernapasan -Dehidrasi 18 Menaiki dan menuruni tangga SP Normal -Radiasi panas suhu luar -Konduksi dari panas besi tangga -Terpeleset di tangga -Paparan debu lantai tangga F F F F -Dehidrasi, Luka bakar -Lebammemar, luka bakar -LebamMemar, cidera ringan- berat -Gangguan pernapasan, iritasi NO Nama Kegiatan Kondisi Sumber Bahaya Jenis Bahaya Risiko dampak 19 Menaiki dan menuruni Lift Normal -Lift Konsleting -Tali baja lift putus M F -Lift Mati -Cidera parah, meninggal Dari hasil wawancara dan tabel identifikasi yang ada, peneliti menemukan 19 aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja di SP. Dan dapat disimpulkan bahwa pekerja SP belum sepenuhnya mengetahui bahaya yang ada di lingkungan SP, mereka hanya mengutarakan bahaya-bahaya yang terpapar oleh panas, kebisingan dan listrik yang dapat dikatakan mempunyai risiko tinggi. Namun belum mengetahui secara keseluruhan sumber bahaya yang terdapat di lingkungan area kerja suspension preheater. Secara keseluruhan pekerja selalu menyebutkan sumber bahaya didapatkan dari suhu panas atau material panas yang terdapat di area kerja SP. Memang secara umum bahaya yang tinggi high risk didapatkan dari material panas dan pekerjaan clogging namun bahaya lain secara bersamaan bisa saja terjadi. Dalam penelitian di area suspension preheater, peneliti telah membuat lembar observasi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan mengukur tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan penelitian. Berikut lembar observasi yang dibuat oleh peneliti :

Dokumen yang terkait

Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

13 59 174

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)Dalam Upaya Mencapai Zero Accident (Studi

1 6 15

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION Manajemen Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)Dalam Upaya Mencapai Zero Accident (Studi

0 2 13

EVALUASI KESELAMATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARDS IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL(HIRARC).

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 11

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 1

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 10

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 2 27

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

1 2 2

Analisis Risiko Kesetan dan Kesehatan Kerja dengan Menggunakan Pendekatan HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control) di PT Perkebunan Nusantara III PKS Aek Torop

0 0 21