- Periksa dan atasi kebocoran pada duct casing. Catatan : Jika kenaikan draught secara tiba-tiba dan naik drastis, stop
feeding dan periksa cyclone kemungkinan terjadi clogging. F. Pengaturan O2 Di Outlet C-1 ILC SLC
Tujuan : - Menjaga O2 di Outlet C-1 : 1.5 ~ 3.0
- Menjaga pembakaran di Rising duct sempurna.
Tindakan pencegahan :
- Jaga operasi dalam keadaan stabil sesuai parameter operasi. - Jaga supply dan kua litas material feedcoal stabil.
- Jaga bentuk flame burner dan ratio kiln speed stabil. - Jaga pressure Grate I dan temperatur udara sekunder stabil.
Tindakan koreksi :
- Ukur O2 di outlet C-1. - Tambahkan coal apabila O2 di cyclone lebih tinggi dari standar.
- Kurangkan coal apabila O2 di cyclone lebih tinggi dari standar. - Sesuaikan feeding apabila terjadi perubahan coal di SP.
Catatan : Jika kenaikan draught secara tiba-tiba dan naik drastis, stop feeding dan periksa cyclone kemungkinan terjadi clogging.
5.4 Hasil Identifikasi Bahaya Suspension Preheater
Menurut OHSAS 18001 : 2007, setiap Organisasi harus membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi bahaya yang ada,
penilaian risiko, dan penetapan pengendalian yang diperlukan. Prosedur untuk
mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko harus memperhatikan:
a aktivitas rutin dan tidak rutin; b aktivitas seluruh personel yang mempunyai akses ke tempat kerja
termasuk kontraktor dan tamu; c perilaku manusia, kemampuan dan faktor-faktor manusia lainnya;
d bahaya-bahaya yang timbul dari luar tempat kerja yang berdampak pada kesehatan dan keselamatan personel di dalam kendali organsisasi di
lingkungan tempat kerja; e bahaya-bahaya yang terjadi di sekitar tempat kerja hasil aktivitas kerja
yang terkait di dalam kendali organisasi. Peneliti membuat perbandingan antara HIRARC yang dimiliki oleh
PT.Indocement Tunggal Prakarsa dengan HIRARC yang dibuat oleh peneliti. Tujuannya adalah untuk melihat perbandingan hasil analisis risiko pada alat
suspension preheater.
5.4.1 Hasil Identifikasi Bahaya SP PT.Indocement Tunggal Prakarsa
PT Indocement telah membuat HIRARC Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control dengan section burning pada kegiatan alat
suspension preheater. Section burning dibagi atas dua kegiatan proses yaitu proses kegiatan material di suspension preheater dan proses material di
dalam kiln. Didapatkan 11 jenis kegiatan pada bagian kerja di area suspension preheater dari 39 jenis kegiatan kerja di area burning section
diantaranya adalah : Mengatasi clogging, pembersihan coating riser duct, pembersihan BE, pembersihan chute, pembersihan dumper cyclone di SP,
pembersihan material di SP, pengoperasian alat angkatangkut, mengatasi kebakaran dengan APAR, aktivitas gunning casting castable saat
bricklining, dan aktivitas pembersihan coating bata saat bricklining menggunakan stripping machine. Berikut adalah lembar HIRARC milik
PT.Indocement Tunggal Prakarsa Tbk :
Tabel 5.5 HIRARC PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
5.4.2 Hasil Identifikasi Bahaya suspension preheater dari hasil observasi dan
wawancara
Hasil identifikasi risiko keselamatan kerja pada bagian produksi semen alat suspension preheater dilakukan dengan menggunakan metode
HIRARC Hazard Identification, risk assessment and risk control. Dari hasil identifikasi bahaya pada pekerjaan di bagian alat suspension preheater
terdapat beberapa pekerjaan yang termasuk dalam kategori high risk atau risiko tinggi. Penggolongan jenis risikonya berdasarkan jenis bahaya
keselamatan kerja yaitu bahaya mekanis, bahaya listrik, bahaya kimiawi dan bahaya fisik. Proses kerja melingkupi beberapa pekerjaan di SP yang
diantaranya : mengatasi masalah Cyclone Clogging, menginspeksi oksigen pada outlet ILC calciner dan SLC calciner, menginspeksi Decarbonation,
melakukan pengaturan temperatur di SP, melakukan pengaturan Draught di SP, pengaturan O2 Di Outlet C-1 ILC SLC.
• Sumber Bahaya di Suspension preheater Dari hasil observasi peneliti yang dilakukan di lapangan, diketahui
bahwa sumber bahaya yang terdapat di area suspension preheater adalah berasal dari material panas baik dari mesin cyclone maupun semburan akibat
clogging. Berikut kutipan hasil wawancara dengan pekerja di SP, karyawan HSE dan rekan kerja.
“…Kita kan ngecek cooting, kalau kita gak hati-hati bisa kesembur material panas… Pekerja A