50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Ar-Rahman Karang Tengah kota Tangerang. Penelitian tentang kemampuan pemecahan masalah matematik di
sekolah tersebut dilakukan terhadap dua kelas yang menjadi sampel penelitian yaitu kelas VIII-A sebagai kelas kontrol, yang terdiri dari 29 orang siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung dan kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen, yang terdiri dari 28 orang siswa yang diajarkan dengan
model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning POGIL. Penelitian ini berlangsung pada semester ganjil tahun ajaran 20152016 dan
memerlukan 9 pertemuan, dengan rincian 8 pertemuan digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran matematika materi teorema phytagoras dan 1
pertemuan digunakan untuk mengerjakan soal posttest. Posttest yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol
merupakan soal berbentuk uraian pokok bahasan teorema phytagoras, dimana soal tersebut dibuat berdasarkan pada indikator kemampuan pemecahan masalah
matematik. Sebelum soal atau instrumen digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya beda soal. Sebelum uji coba
tersebut diberikan kepada siswa kelas IX yang sebelumnya pernah mendapatkan materi teorema phytagoras, dilakukan uji validitas isi instrumen melalui metode
Content Validity Ratio CVR, dimana instrumen tersebut dinilai oleh 5 orang ahli matematika. Setelah dilakukan uji validitas isi selanjutnya instrumen tersebut
diujicobakan kepada kelas IX. Berdasarkan perhitungan uji coba instrumen diperoleh 5 butir soal yang akan digunakan dalam posttest.
Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan akhir. Data penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil posttest siswa di kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen
Data hasil posttest kemampuan pemecahan masalah matematik siswa yang diperoleh kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang, dimana
selama proses pembelajaran menggunakan model Process Oriented Guided Inquiry Learning POGIL disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
berikut: Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Kelas Eksperimen
No Interval
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif f
i
f
1 34-42
6 21,43
6 2
43-51 4
14,29 10
3 52-60
4 14,29
14 4
61-69 8
28,57 22
5 70-78
3 10,71
25 6
79-87 3
10,71 28
JUMLAH 28
100 -
Tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai terbanyak terdapat pada interval 61-69 sebanyak 8 siswa dengan persentase 28,57. Siswa yang memperoleh nilai
terendah berada pada interval 34-42 sebanyak 6 siswa dengan persentase 21,43 sedangkan nilai tertinggi berada pada interval 79-87 sebanyak 3 siswa dengan
persentase 10,71. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen sebesar 58,25 dengan nilai tertinggi 86 dan nilai
terendah 34. Nilai rata-rata kelas tersebut berada pada interval 52-60. Dari data tersebut terlihat bahwa sekitar 18 siswa dengan presentase 64,28 yang
memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan rata-rata kelas. Sedangkan, sekitar 10 siswa dengan presentase 35,72 yang memperoleh nilai lebih kecil dari rata-
rata kelas. Hal tersebut menunjukan bahwa jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan rata-rata kelas lebih banyak dibandingkan siswa
yang memperoleh nilai dibawah rata-rata kelas. Selanjutnya dari hasil perhitungan