Rumusan Masalah Tujuan PENDAHULUAN

bahasa seperti mathematics Inggris, mathematic Jerman, mathematique Perancis, matematico Itali, matematiceski Rusia, atau mathematickwiskunde Belanda. 1 Menurut Depdiknas matematika berasal dari akar kata mathema artinya pengetahuan, mathanein artinya berpikir atau belajar. Dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan. 2 Menurut Herman Hudojo, “ Matematika itu berkenaan dengan gagasan berstruktur yang hubungan-hubungannya diatur secara logis, ini berarti matematika bersifat sangat abstrak, yaitu berkenaan dengan konsep-konsep abstrak dan penalarannya deduktif”. 3 Menurut Suryadi matematika merupakan ilmu pengetahuan yang lebih menekankan pada kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir matematik. 4 Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang memiliki sifat abstrak dan berkaitan dengan bilangan, hubungan antara bilangan, prosedur operasional, dimana hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematik dan kemampuan pemecahan masalah. 1 Erman Suherman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung : JICA UPI, 2001, h. 17. 2 M.Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, h.48. 3 Herman Hudojo, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Malang: Universitas Negeri MalangUM PRESS, 2005, h. 37. 4 Didi Suryadi, Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika, Bandung: Rizqi Press, 2012, Cet. I, h. 36.

b. Pengertian Masalah Matematik

Menurut Hayes dan Mayer masalah adalah kesenjangan antara keadaan sekarang dengan tujuan yang akan dicapai, sementara kita tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut. 5 Menurut Hudojo, “Suatu pertanyaan akan menjadi masalah jika seseorang tidak mempunyai aturan atau hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut ”. 6 Sedangkan menurut Fadjar Shadiq, “Sebagian besar ahli pendidikan matematika menyatakan bahwa masalah merupakan pertanyaan yang harus dijawab atau direspon, namun mereka menyatakan juga bahwa tidak semua pertanyaan otomatis akan menjadi masalah ” . 7 Suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan adanya suatu tantangan challenge yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin routin procedure yang sudah diketahui seseorang. Senada pernyataan Cooney.et al., yang menyatakan bahwa “…….. for a question to be a problem, it must present a challenge that cannot be resolved by some routine procedure know to be student ”. 8 Masalah-masalah dalam pembahasan ini adalah masalah yang berkaitan dengan matematika. Dalam pembelajaran matematika, masalah tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu: 1. Masalah translasi, merupakan masalah kehidupan sehari-hari yang untuk menyelesaikannya perlu adanya translasi perpindahan dari bentuk verbal ke bentuk matematika. 2. Masalah aplikasi, merupakan penerapan berbagai teori atau konsep yang dipelajari pada matematika. 5 Rudi Kurniawan, “Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis”, Algoritma Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 7 No. 2 Desember 2012, h. 145. 6 Herman Hudojo, op. cit., h.127. 7 Fadjar Shadiq, Kemahiran Matematika, Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2009, h.4. 8 Ibid.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Dengan Model Experiential Learning (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 9 Kota Tangerang Selatan)

1 8 271

Pengaruh Model Pembelajaran Generatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

4 45 189

Pengaruh model pembelajaran treffinger terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

2 39 0

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI PERUBAHAN BENDA

3 41 217

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SMA.

1 4 28

PENGARUH MODEL PROCESS ORIENTED GUIDED INQUARY LEARNING (POGIL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI.

0 5 19

Penerapan Model Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA.

1 2 46

Pengaruh penerapan model pembelajaran brain-based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa

0 1 8

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) BERBANTUAN LKPD YANG TERINTEGRASI PADA NILAI-NILAI KEISLAMAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 1 112

METODE PENELITIAN - PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP NEGERI 3 PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR - Repository UNRAM

0 0 11