Pendapatan Rata-rata per Bulan

Pelanggan warung nasi AMPERA lebih di dominasi oleh orang yang bekerja karena telah memiliki penghasilan tetap, ini dikarenakan letak dari warung nasi AMPERA yang merupakan kawasan perkantoran Bank, Dinas Pendidikan, dll dan kawasan berbelanja Plaza Jambu Dua. Biasanya para pelanggan yang datang, terutama para karyawan yang datang untuk makan siang biasanya akan datang bersama kolega-koleganya karena citarasa yang memuaskan dan harga yang terjangkau pula. Dengan pengaturan ruangan dan suasana yang nyaman membuat para karyawan merasa lebih senang berada lama di dalam warung nasi AMPERA ditengah kesibukan yang ada.

f. Pendapatan Rata-rata per Bulan

Gambar 10. menunjukkan karakteristik responden berdasarkan pendapatan per bulannya. Pendapatan ini biasanya digunakan untuk pengeluaran mereka sehari-hari. Pengeluaran merupakan pembiayaan dari kebutuhan konsumen. Pengeluaran ini bisa berupa makanan, minuman dan kebutuhan bukan makanan lainnya yang sangat beragam. Gambar 10. Karakteristik Pelanggan Berdasarkan Pendapatan Sebagian besar pelanggan warung nasi AMPERA memiliki pendapatan perbulan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 2.999.999. Hal ini dapat terlihat pada persentase pendapatan yang tertinggi yaitu sebesar 54 persen. Pada urutan kedua dengan pendapatan antara Rp 3.000.000 sampai Rp 4.999.999 memiliki persentase sebesar 16 persen. Selanjutnya pelanggan dengan pendapatan diatas Rp 5.000.000 memiliki persentase sebesar 14 persen. Persentase pelanggan dengan 4 12 54 16 14 Pendapatan ≤ Rp 500.000 Rp 500.001 – Rp 999.999 Rp 1.000.000 – Rp 2.999.999 Rp 3.000.000 – Rp 4.999.999 ≥ Rp 5.000.000 pendapatan antara Rp 500.001 sampai Rp 999.999 adalah 12 persen dan hanya 4 persen saja pelanggan yang berpendapatan di bawah Rp 500.000. Dapat diperoleh kesimpulan bahwa pelanggan warung nasi AMPERA adalah kalangan menengah dengan pendapatan perbulan adalah Rp 1.000.000 sampai Rp 2.999.999 karena dapat dilihat bahwa dalam karakteristik pekerjaan, pekerjaan mereka sebagian besar adalah sebagai pegawai BUMNpegawai negeri dan juga pegawai swasta.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Importance Performance

Analysis Kepuasan pelanggan adalah sesuatu yang abstrak, akan tetapi dapat dirasakan dan dapat diukur. Tingkat kepuasan pelanggan dapat diketahui dengan adanya penilaian terhadap kinerja atribut-atribut jasa dan produk. Kepuasan pelanggan ini dapat tercapai bila tingkat kinerjanya telah memenuhi harapan dan kepentingan dari para pelanggannya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan warung nasi AMPERA diantaranya adalah kebersihan dan kerapihan ruangan, kehigienisan makanan dan perlengkapan makan, kenyamanan ruangan, harga, lokasi, sarana parkir, fasilitas toilet dan wash tafel, cita rasa makanan, porsi makanan, aroma makanan, kesigapan pramusaji, keramahan dan kesopanan pramusaji, kecepatan transaksi dan penyajian serta pemberian salam dan terima kasih. Pengelola warung nasi AMPERA harus mampu mengevaluasi atribut- atribut mana saja yang dianggap dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan mana yang tidak, sehingga dalam pelaksanaan kinerjanya, warung nasi AMPERA dapat lebih maksimal. Harapan pelanggan mengenai kinerja dan kualitas layanan yang diinginkan dari pelanggan warung nasi AMPERA tampak pada dimensi yang dianggap penting bagi mereka. Informasi ini dapat diperoleh melalui kuesioner yang menanyakan mengenai ingkat kepentingan dan tingkat kinerja dimensi kualitas pelayanan tersebut. Untuk itu, pengelola harus senantiasa melakukan survey untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggannya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan skor tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan terhadap atribut jasa warung nasi AMPERA.