memutuskan  untuk  membelinya.  Profil  psikografi  juga  sama  pentingnya  dengan demografi.  Psikografi  melihat  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  perilaku
pelanggan termasuk kepribadian, motif, minat, aktivitas, dan pendapat orang.
2.8. Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan  pelanggan  dipenuhi.  Menurut  Kotler  2002  kepuasan  pelanggan
merupakan  perasaan  senang  atau  kecewa  seseorang  yang  berasal  dari perbandingan  kesan  terhadap  kinerja  atau  hasil  suatu  produk  atau  jasa  dan
harapan-harapannya. Bila dijabarkan sebagai berikut : 1.  Jika kinerja berada dibawah harapannya maka konsumen menjadi tidak puas.
2.  Jika kinerja sama dengan harapannya maka konsumen akan puas. 3.  Jika  kinerja  melampaui  harapannya  maka  konsumen  akan  sangat  puas  atau
sangat senang.
Gambar 1. Tingkat Kepuasan Pelanggan
Rangkuti, 2006
Menurut  Rangkuti  2006,  kepuasan  pelanggan  merupakan  respon pelanggan  terhadap  ketidaksesuaian  antara  kepentingan  sebelumnya  dan  kinerja
sosial  yang  dirasakannya  setelah  pemakaian.  Mengukur  kepuasan  pelanggan merupakan hal penting bagi perusahaan karena berdampak langsung pada kinerja
perusahaan. Hal ini sangat bermafaat bagi perusahaaan untuk mengevaluasi posisi perusahaan  saat  ini  dibadingkan  dengan  pesaing  dan  pengguna  akhir,  serta
Tujuan Perusahaan
Produk
Nilai Produk bagi Pelanggan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Harapan Pelanggan terhadap Produk
Tingkat Kepuasan Pelanggan
menentukan  bagaimana  cara  untuk  meningkatkan  kinerja  pelayanannya.  Umpan balik  dari  pelanggan  secara  langsung  atau  dari  fokus  group  dari  keluhan
pelanggan  merupakan alat untuk mengukur kepuasan pelanggan. Menurut  Irawan  2002,  terdapat  lima  pendorong  utama  kepuasan
pelanggan, yaitu : 1.  Mutu Produk
Pelanggan akan puas jika setelah membeli dan menggunakan produk tersebut mendapatkan mutu produk yang baik.
2.  Harga Bagi  pelanggan  yang  sensitive,  harga  yang  murah  adalah  sumber  kepuasan
yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang tinggi. 3.  Service Quality ServQual
Karena  mutu  produk  dan  harga  seringkali  tidak  mampu  menciptakan keunggulan  bersaing  dalam  hal  kepuasan  dan  keduanya  relatif  mudah  ditiru,
perusahaan cenderung menggunakan pendorong ini. 4.
Emotional Factor Pendorong  ini  biasanya  berhubungan  dengan  gaya  hidup  seperti  mobil,
pakaian, kosmetik, dan sebagainya. 5.  Kemudahan
Kemudahan  yang  didukung  dengan  kenyamanan  dan  efisiensi  dalam mendapatkan produk fisik atau jasa akan mendorong kepuasan pelanggan.
Faktor-faktor  yang  dapat  mempengaruhi  kepuasan  pelanggan  menurut Irawan  2002  adalah  kualitas  produk  dan  pelayanan  yang  ditawarkan  oleh
produsen.  Kualitas  produk  yang  ditawarkan  oleh  usaha  jasa  seperti  restoran dibangun  oleh  rasa  makanan,  porsi  makanan,  kebersihan  restoran,  penyajian
produk  yang  menarik,  dan  kesegaran  makanan.  Sedangkan  pelayanan  dibangun oleh  attitude  karyawan,  seperti  keramahan,  kecepatan  dalam  melayani  dan
menanggapi complain konsumen serta penampilan dari karyawan. Suatu  pelayanan  dinilai  memuaskan  bila  pelayanan  tersebut  dapat
memenuhi  kebutuhan  dan  harapan  pelanggan.  Pengukuran  kepuasan  pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan  yang lebih baik, lebih
efisien  dan  lebih  efektif.  Apabila  pelanggan  merasa  tidak  puas  terhadap  suatu
pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Beberapa
manfaat dari pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu : 1.  Pengukuran  menyebabkan  orang  memiliki  rasa  berhasil  dan  berprestasi  yang
kemudian diterjemahkan menjadi pelayanan prima kepada pelanggan. 2.  Pengukuran  memberitahukan  apa  yang  harus  dilakukan  untuk  memperbaiki
mutu dan kepuasan pelanggan serta bagaimana harus melakukannya. 3.  Pengukuran memberikan umpan balik segera kepada pelaksanan, terutama bila
pelanggan  sendiri  yang  mengukur  kinerja  pelaksanaan  atau  perusahaan  yang memberikan pelayanan.
4.  Pengukuran  bisa  dijadikan  dasar  penentuan  standar  kinerja  dan  prestasi  yang harus  dicapai,  yang  akan  mengarahkan  menuju  peningkatan  mutu  dan
kepuasan pelanggan. 5.  Pengukuran  memotivasi  orang  untuk  melakukan  dan  mencapai  tingkat
produktivitas yang lebih tinggi. Ada empat  metode  yang digunakan untuk  mengukur kepuasan pelanggan
menurut Kotler 2002, yaitu : 1.  Sistem Keluhan dan Saran
Industri  yang  berwawasan  pelanggan  akan  menyediakan  formulir  bagi pelanggan  untuk  melaporkan  kesukaan  dan  keluhannya.  Selain  itu  dapat
berupa kotak saran dan telepon pengaduan bagi pelanggan. Alur informasi ini memberikan  banyak  gagasan  baik.  Berdasarkan  karakteristiknya,  metode  ini
bersifat  pasif,  karena  perusahaan  menunggu  inisiatif  pelanggan  untuk menyampaikan keluhan dan pendapatnya.
2.  Ghost Shipping Pelanggan Bayangan Pelanggan  bayangan  adalah  orang-orang  yang  berpura-pura  menjadi
pelanggan  dan  melaporkan  titik-titik  kuat  dan  titik-titik  lemah  yang  dialami waktu  membeli  produk  dari  industri  sendiri  maupun  industri  saingannya.
Selain  itu  pelanggan  dapat  melaporkan  apakah  wiraniaga  yang  menangani produk dari industri sendiri telah bekerja dengan baik.
3. Lost Customer Analysis
Industri  dapat  menghubungi  pelanggan  yang  tidak  lagi  membeli  atau mengganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya sehingga dapat diketahui
tingkat kehilangan pelanggan. 4.  Survey Kepuasan Pelanggan
Industri  tidak  dapat  menggunakan  tingkat  keluhan  sebagai  ukuran  kepuasan pelanggan. Sebagian besar riset dilakukan dengan metode survei. Pengukuran
kepuasan pelanggan dengan metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah :
a.  Directly Reported Satisfaction Pengukuran  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  item-item  spesifik  yang
menanyakan langsung tingkat kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. b.  Dirived Satisfaction
Pengukuran  ini  mirip  dengan  pengukuran  kualitas  jasa  model  servqual. Pertanyaan yang diajukan menyangkut dua hal utama yaitu tingkat harapan
pelanggan  terhadap  kinerja  produk,  persepsi  pelanggan  terhadap  kinerja aktual  produk,  alternatif  lain  tingkat  kepentingan  masing-masing  atribut
atau kinerja ideal. c.  Problem Analysis
Dalam  teknik  ini,  responden  diminta  mengungkapkan  masalah-masalah yang  dihadapi  berkaitan  dengan  produk  atau  jasa  perusahaan  dan  saran-
saran  perbaikan,  kemudian  perusahaan  akan  melakukan  analisis  content terhadap  semua  masalah  dan  saran  perbaikan  untuk  mengidentifikasi
bidang-bidang  utama  yang  membutuhkan  perhatian  dan  tindak  lanjut segera.
d.  Importance Performance Analysis Dalam  teknik  ini,  responden  diminta  untuk  menilai  tingkat  kepentingan
berbagai  atribut  yang  relevan  dan  tingkat  kinerja  perusahaan  masing- masing atribut tersebut. Kemudian nilai rata-rata tingkat keputusan atribut
dan  kinerja  perusahaan  tersebut  akan  dianalisis  di  Matrix  Importance Performance. Matriks ini bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasi
sumberdaya  organisasi  yang  terbatas  pada  bidang  spesifik,  dimana
perbaikan  kinerja  bisa  berdampak  besar  pada  kepuasan  total.  Selain  itu, matriks  ini  juga  menunjukkan  bidang  atau  atribut  tertentu  yang  perlu
dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya.
2.9. Strategi Kepuasan Pelanggan