80 Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja tersebut, langkah selanjutnya adalah
membuat kualifikasi pendidikan atas tenaga kerja yang dibutuhkan yang disajikan pada tabel 6.2. Tabel 6.2 Kebutuhan dan Kualifikasi Tenaga Kerja yang diButuhkan pada Industri Tepung dan
Biskuit Ikan No.
Jabatan Kualifikasi Pendidikan
Jumlah Orang 1
Direktur S1
1 2
Manajer Produksi dan QC S1
1 3
Manajer Pemasaran S1
1 4
Manajer Administrasi dan Keuangan S1
1 5
Staff pemasaran S1
5 6
Staff logistik S1
1 7
Staff administrasi SMA sederajat
1 8
Staff keuangan SMA sederajat
1 9
Operator SMA sederajat
12 10
Laboran SMK analisis kimia
1 11
Supir SMA sederajat
1 12
Petugas Keamanan SMP
2
Total
28 Pada kajian ini diperkirakan jumlah sumber daya yang dibutuhkan adalah 28 orang, dengan
rincian pekerja tetap sebanyak 25 orang dan pekerja temporer sebanyak tiga orang. Pada awal pendirian industri, komposisi tenaga kerja yang paling banyak difokuskan pada bagian pemasaran. Hal
ini berkaitan dengan sifat produk yang tergolong produk baru dan masih berada pada tahap pengenalan. Oleh karena itu, pemasaran merupakan salah satu hal terpenting dalam rangka pengenalan
dan pencarian pasar biskuit ikan yang diproduksi. Untuk perkembangan ke depannya, tidak menutup kemungkinan perusahaan melakukan perubahan komposisi tenaga kerja maupun melakukan rotasi
kerja.
B. Struktur Organisasi
Manajemen operasional industri yang baik akan mampu memenuhi segala kebijakan dan tujuan perusahaan. Tenaga manajemen yang asli merupakan faktor utama dalam keberhasilan
manajemen industri. Tenaga kerja yang tepat dan berkualitas dapat diperoleh dengan mengetahui beberapa hal penting, yaitu uraian jenis pekerjaan atau tugas pokok yang diperlukan untuk
menjalankan operasional industri, struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas-tugas perusahaan secara efisien, dan persyaratan minimal yang harus dipenuhi untuk mengisi jabatan yang
ada untuk mengisi kekurangan ahli. Besar kecilnya perusahaan akan sangat menentukan bentuk perusahaan dan struktur
organisasi yang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Hubungan koordinasi antar bagian-bagian dalam perusahaan akan berbeda-beda pada tiap perusahaan. Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam
rangka mencapai tujuan perusahaan harus dirinci dan didistribusikan semuanya kepada orang-orang yang mampu bekerja di bidang tersebut. Untuk itu harus disiapkan mekanisme koordinasi.
81 Setelah identifikai jabatan menghasilkan gambaran yang jelas kemudian disusun neraca
organisasi pengelola operasi karena penekanan pada spesialisasi dan efisiensi, maka struktur organisasi operasi umumnya dikelompokkan berdasarkan fungsi dengan beberapa variasi, seperti
organisasi berdasarkan produk atau area. Pada perusahaan biskuit ikan yang akan didirikan, setiap pekerjaan didistribusikan kepada pekerja berdasarkan kualifikasi yang dimiliki.
Keseluruhan rangkaian kegiatan operasi akan dijalankan oleh beberapa bagan sesuai dengan bidang masing-masing. Secara umum, struktur organisasi pada perusahaan biskuit ikan terbagi
menjadi beberapa tahapan hirarki, yaitu direktur, manajer, dan staf. Rencana struktur organisasi perusahaan yang menunjukan setiap bagian memiliki peranan dalam bidang yang menjadi tanggung
jawabnya dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1 Struktur Organisasi Industri Tepung dan Biskuit Ikan
C. Deskripsi Pekerjaan