Aspek Lingkungan ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

84

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

A. Aspek Lingkungan

Dari setiap proses produksi di dalam industri pasti menghasilkan limbah, baik yang bersifat merugikan ataupun menguntungkan. Limbah yang sifatnya merugikan dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Pencemaran pada tiap tahap proses produksi tidak dapat dihilangkan atau dihindari tetapi pencemaran dapat dicegah sehingga menimbulkan dampak yang seminimal mungkin. Industi biskuit ikan menghasilkan limbah berupa limbah padat, cair, dan gas. Namun jumlah limbah yang dihasilkan relatif kecil dan tidak membahayakan. Limbah padat yang dihasilkan dari industri ini berasal dari proses penghalusan daging ikan menjadi tepung, yaitu berupa ceceran tepung yang terjatuh dari mesin penggiling dan cangkang telur dari telur ayam yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan biskuit ikan. Limbah padat ini tidak tergolong limbah berbahaya bagi lingkungan, terlebih lagi jumlahnya yang sedikit, sehingga dapat dibuang secara langsung ataupun dikumpulkan untuk kemudian dijual kepada peternak sebagai tepung pakan ternak dan pengrajin cangkang telur. Selain limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi, kemasan yang digunakan untuk mengemas produk dan kemasan yang berasal dari bahan baku yang digunakan, seperti kemasan tepung terigu dan gula bubuk juga dapat menjadi sumber limbah padat industri. Misalnya kemasan produk yang cacat ataupun rusak dan kemasan tepung terigu yang telah habis akan menjadi potensi dihasilkannya limbah padat. Limbah berupa kemasan akan ditampung dan dibuang secara berkala ke tempat pembuangan samapah ataupun dikumpulkan untuk kemudian dijual ke pengrajin sampah kemasan. Limbah lain yang dihasilkan industri tepung dan biskuit ikan adalah limbah cair yang berasal dari proses pengepresan ikan lele dumbo, pencucian peralatan, dan limbah domestik dari kegiatan sanitasi MCK. Limbah yang berasal dari sanitasi akan ditampung dengan menggunakan septic tank, sedangkan limbah yang dihasilkan dari pengepresan ikan lele dumbo akan dimanfaatkan kembali untuk dijadikan suplemen minyak ikan dalam bentuk softgel karena dari proses pengepresan dihasilkan jumlah minyak yang cukup banyak dan mengandung omega 6 yang tinggi. Pembuatan sofgel minyak ikan lele dumbo, pada saat ini dalam proses penelitian lebih lanjut. Selain kedua jenis limbah di atas, industri tepung dan biskuit ikan juga menghasilkan limbah berupa gas yang berasal dari proses produksi dan kendaraan bermotor. Limbah yang dihasilkan dapat menyebabkan penurunan terhadap penurunan kualitas udara terutama pada proses pemasakan ikan lele dumbo dan debu yang dihasilkan dari proses pengeringan ikan lele dumbo dengan menggunakan drum dryer. Udara yang dihembuskan masih mengandung material produk yang dapat mengakibatkan kehilangan sekaligus mengotori udara lingkungan pabrik. Pengelolaan limbah gas difokuskan untuk menjaga kualitas udara dan debu di lokasi oabrik dan sekitarnya agar berada di bawah baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah sekaligus meminimalkan kehilangan produk akibat terbawa udara pengeluaran. Pada penanganan limbah gas, pabrik memanfaatkan penggunaan penyaring dan exhaust fan. Exhaust fan berfungsi untuk membuang limbah gas ke udara bebas sehingga limbah gas yang terlepas dapat terurai di udara bebas. 85

B. Aspek Legalitas