Simpulan SIMPULAN DAN SARAN

97

IX. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Permintaan pasar akan biskuit ikan dinilai cukup besar dan dibutuhkan oleh seluruh balita yang mengalami gizi kurang dan balita yang berada di daerah rawan bencana alam. Pasar potensial yang dijadikan sasaran pasar biskuit ikan adalah kedua kategori balita di atas dengan memperhatikan jumlah dan penyebaran balita dengan status gizi kurang dan pemetaan daerah rawan bencana di Indonesia. Pangsa pasar berdasarkan status gizi balita yang dijadikan sasaran diperkirakan bernilai sebesar 0,28 dari jumlah balita bergizi kurang dan buruk di Indonesia, yaitu berjumlah 8.153 jiwa balita dari total seluruh balita bergizi kurang di Indonesia sebesar 2.911.627 jiwa, sedangkan potensi pasar biskuit ikan untuk balita korban bencana alam adalah sebesar 1 dari jumlah balita korban bencana tsunami Aceh 2004, yaitu sebesar 500 jiwa balita. Oleh karena itu, dapat diperkirakan nilai total dari pangsa pasar biskuit ikan adalah seluruh volume kebutuhan biskuit ikan sejumlah 8.653 jiwa balita. Industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo yang akan didirikan di Darmaga Bogor, Jawa Barat ini memiliki bentuk badan usaha perseroan terbatas. Berdasarkan hasil analisis aspek pasar dan pemasaran, potensi pasar biskuit ikan masih terbuka, oleh karena itu pendirian industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo menjadi potensial. Pabrik biskuit ikan lele dumbo yang akan didirikan memiliki kapasitas produksi total 3.120.000 keping biskuit per tahun dan 7.800 Kg tepung mix per tahun. Tepung mix merupakan campuran antara tepung ikan daging dan kepala lele serta isolat protein kedelai yang digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan biskuit ikan. Bahan baku ikan lele dumbo yang digunakan berasal dari beberapa tempat di Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat yang merupakan sentra produksi ikan lele dumbo di Indonesia. Berdasarkan informasi yang tersedia, diperkirakan pasokan bahan baku ikan lele dumbo segar untuk industri dapat terpenuhi. Biskuit ikan akan dijual dengan harga Rp 3.300 per empat keping dan tepung mix dijual dengan harga Rp 90.000 per kilogram. Kebutuhan tenaga kerja untuk menjalankan industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo adalah 28 orang dengan kualifikasi sesuai dengan spesifikasi kerja yang menjadi tanggung jawab masing-masing pekerja. Dari hasil analisis lingkungan, industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo menghasilkan limbah berupa limbah cair, gas, dan padat yang tidak menimbulkan bahaya. Limbah yang dihasilkan diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke lingkungan. Total keseluruhan biaya investasi sebesar Rp 884.335.000, yang terdiri dari biaya investasi tetap sebesar Rp 687.775.000, dan biaya modal kerja sebesar Rp 196.650.000 pada tahun pertama. Hasil analisis finansial menunjukkan bahwa industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo ini layak untuk didirikan. Berdasarkan perhitungan kriteria investasi, diperoleh nilai NPV industri ini sebesar Rp 2.176.702.231. Nilai IRR-nya sebesar 61. Nilai Net BC-nya sebesar 3. Payback period industri ini adalah selama 2 Tahun 1 Bulan. Titik impas selama umur proyek industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo berada pada saat harga jual biskuit ikan Rp 3.211 dan tepung mix Rp 122.730. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan industri tepung dan biskuit ikan lele dumbo memiliki sensitivitas yang tidak terlalu tinggi terhadap kenaikan harga bahan baku dan utilitas sebesar 30. Namun, risiko yang cukup tinggi terjadi pada saat penurunan harga jual 20. Sehingga apabila terjadi kenaikan 98 harga bahan baku dan utilitas lebih dari 30 atau penurunan harga jual lebih dari 20 persen, maka perusahaan akan mengalami kerugian.

B. Saran