Ð Ñ Ò Ó Ô
Õ
o t
Ö ÑÖ ×ÖØ
u m
Ù
u
Ú Û
Ö ÚÜ
n 2012
-201
Ý
II -89
Kota Payakumbuh hanya memiliki 1 satu terminal penumpang angkutan kotaperdesaan, yaitu terminal sago di pusat kota dan 1 satu terminal
angkutan penumpang antar kota di Koto Nan Ampek yang saat ini kurang berfungsi. Sementara itu, untuk melayani angkutan barang dan kargo
belum tersedia.
Kota Payakumbuh dilayani oleh satu buah Sentral Telepon Otomat STO dengan jumlah pelanggan sebanyak 6.099 satuan sambungan pada
tahun 2008, menjadi 5.684 satuan sambungan pada tahun 2009. Penurunan yang ini secara signifikan disebabkan oleh penurunan jumlah
sambungan telepon dari jenis Rumah Tangga, yaitu dari 5.571 satuan sambungan pada tahun 2008 menjadi 5.200 satuan sambungan pada
tahun 2009. Juga pada jenis Wartel, yang pada tahun 2008 berjumlah 82 satuan sambungan menjadi 42 satuan sambungan saja pada tahun 2009.
3. Energi
Listrik merupakan sumber penerangan dan energi yang sangat penting dalam menunjang perekonomian daerah. Pembangkit tenaga listrik
yang dimanfaatkan di Kota Payakumbuh bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Maninjau, PLTA Batang Agam, PLTA Ombilin,
Pembangkit Listrik Tanaga Uap PLTU Salak, dan PLTA Koto Panjangyang didistribusikan melalui gardu indukkubikel dengan kapasitas
tegangan 20 KV dan berdaya 200 KVA. Jaringan listrik sudah menyebar hampir keseluruh bagian wilayah Kota Payakumbuh.
Secara umum jaringan listrik yang ada di Kota Payakumbuh pada saat ini sudah merata penyebarannya disetiap kecamatan yang ada di
Payakumbuh, terutama pada pusat-pusat kegiatan dan lingkungan perumahan penduduk. Dari data yang ada diketahui bahwa daya terpasang
yang ada di Kota Payakumbuh adalah sebesar 23.529 kwh dan dari hasil analisa yang telah dilakukan terlihat bahwa jumlah kebutuhan listrik Kota
Payakumbuh sampai pada akhir tahun rencana adalah sebesar 25.996 kwh.
Jadi dapat disimpulkan bahwa daya terpasang yang ada di Kota Payakumbuh tidak mencukupi untuk melayani kebutuhan masyarakat
setempat akan kebutuhan energi listrik dan dari keadaan ini dapat disimpulkan bahwa permintaan masyarakat terhadap sambungan listrik
masih memerlukan tambahan daya energi listrik dari pihak PLN.
Rumah tangga pengguna listrik meningkat dari tahun ketahun seiiring dengan meningkatnya luas daerah terbangun. Pada tahun 2010
berjumlah 20.415 rumah tangga dan tahun 2011 meningkat menjadi 20.912 rumah tangga.
Þ ß à á â
ã
o t
ä ßä åäæ
u m
ç
u
è é
ä èê
n 2012
-201
ë
II -90 Tabel 2.79
Kebutuhan Beban Tenaga Listrik Tahun 2007 – 2011 Kota Payakumbuh
N0 Uraian
Satuan Tahun
2007 2008
2009 2010
2011 1.
Kebutuhan GWH
- rumah tangga GWH
179,003 179,004 179,005 179,006 179,007 - Komersial
GWH 17,44
17,45 17,45
17,46 17,46
- Public GWH
8,72 8,72
8,72 8,73
8,73 - Industri
GWH 13,08
13,08 13,09
13,09 13,09
2. Susut Losses TD
6,06 6,05
6,05 6,05
6,05 3.
Susut Pemakaian Sendiri
0,08 0,08
0,08 0,09
0,09 4.
Total Susut Losses 6,12
6,12 6,12
6,13 6,14
5. Faktor Beban
49 50
53 54
54 6.
Produksi GWH
245,47 245,48
245,51 245,52
245,69 7.
Beban Puncak MW
19,5 19,6
19,7 19,7
19,8 8.
Kapasitas Terpasang MW
4,3 4,4
4,5 4,5
4,6 9.
Cummulated Commited Projects
MW 10.
Total Kapasitas Sistem MW
30 30
30 30
30 11.
Daya Yang Dibutuhkan MW
Sumber : PLN Rayon Payakumbuh, 2012
Tabel 2.80 Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Tahun 2007 –
2011
No Uraian
Tahun 2007
2008 2009
2010 2011
1. RT dengan daya 450 watt
9.358 9.163
8.990 8.820
8.162 2.
RT dengan daya 900 watt 8.039
8.972 9.281
10.034 10.358
3. RT dengan daya 1.300 watt
990 1.059
1.109 1.405
2.136 4.
RT dengan daya 2.200 watt 103
114 127
139 236
5. RT dengan daya 2.200 watt
15 17
16 17
20 6.
Total Jumlah Rumah Tangga menggunakan listrik
18.505 19.325
19.532 20.415
20.912 7.
Jumlah Rumah Tangga 24.725
25.018 25.302
28.163 28.667
8. Persentase Rumah Tangga yang
menggunakan listrik 67 74,84
77,24 77,20
72,79 72,95
Sumber : PLN Rayon Payakumbuh, 2012
2.4.3 Penataan Ruang
Arah perkembangan kotadan penggunaan lahan di Kota Payakumbuh mengikuti pola konsentrik, terpusat pada pusat kota dan berkembang sejajar atau
secaralinier pattern di sepanjang jalur jalan ke seluruh wilayah kota. Melihat perkembangan Kota yang cukup pesat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
maka peruntukan setiap ruang di kota Payakumbuh harus ditata dengan rapi agar kota tidak menjadi semrawut. Sesuai dengan rencana struktur ruang yang tertuang dalam
RTRW Kota Payakumbuh, dimana ada 1 satu rencana pusat pelayanan kota dan 5 lima sub pusat pelayanan kota yang akan dijadikan sebagai pusat pertumbuhan baru
di Kota Payakumbuh. Kondisi ruang di Kota Payakumbuh sebagai berikut :