Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura
ð ñ ò ó ô
õ
o t
ö ñö ÷öø
u m
ù
u
ú û
ö úü
n 2012
-201
ý
II -73
disamping untuk memenuhi kebutuhan lokal, komoditas hortikultura terutama sayur-sayuran telah dipasarkan ke luar provinsi Sumatera Barat.
Lahan pertanian dari tahun 2007 sampai tahun 2011 terus mengalami penurunan karena telah banyak beralih fungsi menjadi area pemukiman dan
pemanfaatan lahan non pertanian. Namundengan program intensifikasi pertanian seperti penggunaan benih unggul bermutu, dan penerapan
teknologi anjuran sudah berkembang maka produktifitas komoditi pertanian dapat meningkatselama lima tahun terakhir.
Berikut data produktifitas komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura andalanKota Payakumbuh, tergambar pada Tabel 2.61.
Tabel 2.61 Produktifitas Beberapa Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura
Tahun 2007-2011 tonha
No. Komoditas
Tahun 2007
2008 2009
2010 2011
1. Padi
4,64 4,80
4,52 4,44
5,55 2.
Jagung 4,14
4,95 3,78
3,83 5,37
3. Ubi Kayu
17,51 8,95
14,91 20,46
36,34 4.
Ubi Jalar 12,53
9,44 14,67
13,38 12,5
5. Kacang Tanah
1,27 1,36
2,00 1,29
1,43 6.
Kacang panjang 2,90
2,94 2,12
2,22 3,08
7. Cabe
1,80 2,17
2,02 2,12
2,88 9.
Terung 3,41
4,51 3,65
3,56 5,6
10. Ketimun
7,28 7,32
6,45 7,35
7,95 11.
Kangkung 3,02
3,44 3,55
3,60 4,21
Sumber : Dinas Pertanian Kota Payakumbuh, 2012
Dilihat dari Tabel 2.61 secara umum produktifitas komoditas tanaman pangan dan hortikultura selama lima tahun terakhir 2007-2011 mengalami
kenaikan. Produktifitas komoditi ubi kayu mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2011. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya
usaha industri rumah tangga yang bahan bakunya dari ubi kayu di Kota Payakumbuh sehingga memacu petani untuk menanam ubi kayu.
Pengembangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura juga telah dibarengi dengan peningkatan dan pengembangan kelembagaan, akses
permodalan dan pemasaran yaitu Gabungan Kelompok Tani, Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis LKMA, dan Sub Terminal Agribisnis STA.
Jumlah Kelompok Tani ini sampai tahun 2011 terus meningkat hingga mencapai 192 kelompok dengan 40 Gabungan Kelompok Tani, 9 unit STA
dan 14 unit LKMA, 6 unit UP3HP. Dengan Pengembangan agribisnis diharapkan selain dapat memenuhi kebutuhan konsumsi lokal dalam rangka
ketahanan pangan, juga diperdagangkan untuk kebutuhan industri makanan dan kerajinan serta kebutuhan konsumsi luar daerah.
Tanaman hias mempunyai peluang untuk diberdayakan sebagai komoditas komersial yang penting dan dapat memberikan kontribusi dalam
peningkatan pendapatan petani tanaman hias dan devisa negara. Potensi
þ ÿ
o t
ÿ
u m
u n
2012 -201
II -74
untuk mengembangkan usaha tanaman hias sangatlah prospektif dalam peluang pasar internasional.
Potensi pengembangan tanaman hias di Sumatera Barat bagi investor telah dipersiapkan lahan seluas 99 hektar tersebar di 4 empat
daerah di Provinsi Sumatera Barat yaitu Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang dan Kota Payakumbuh yang didukung letak ketinggian dari
permukaan laut, tipe iklim, curah hujan, tipe tanah, kesuburan tanah, dan temperatur udara. Tanaman yang cocok dikembangkan adalah bunga
anthurium, aglonema, cladium, orchid, adenium, palm, hyphorbia, raphis
excelsa, cycas dan bougenville. Untuk Kota Payakumbuh pengembangan tanaman hias seluas 25
hektar yang berada di Kecamatan Payakumbuh Barat yaitu pada Kelurahan Koto Tangah dan Talang serta di Kecamatan Payakumbuh Timur pada
Kelurahan Padang Alai, meliputi 21 aneka tanaman hias dan Biofarmaka sebagaimana disajikan pada Tabel 2.62 dan Tabel 2.63.
Pada 2 dua tahun terakhir ini di Kota Payakumbuh sedang digalakkan pengembangan tanaman raphis excelsa sebagai komoditas
eksport yang berlokasi di Kelurahan Koto Tangah dan Talang Kecamatan Payakumbuh Barat dan di Kelurahan Padang Kecamatan Payakumbuh Timur.
Tabel 2.62 Data Perkembangan Potensi Tanaman Hias dan Biofarmaka
Di Kota Payakumbuh Tahun 2010-2012 Berdasarkan Luas Tanam
NO NAMA ANEKA TANAMAN BIOFARMAKA
RATA-RATA LUAS TANAMAN PER TAHUN M
2
2010 2011
2012
1 Anggrek
612.75 648.5
434.5 2
Anthurium 361.25
494 477.5
3 Anyelir
17.5 5
3.75 4
Gerbera Hebras 12.5
5 2
5 Gladiol
71.25 92.75
64 6
Heliconia Pisang-pisangan 205.75
190 143.75
7 Krisan
51.25 100
120 8
Mawar 202.75
194 177.5
9 Sedap Malam
181.25 240
180 10
Dracaena 3
12 3
11 Melati
11.75 28.5
50 12
Palem 785
987.5 925.75
13 Aglaonema
955 1173.25
1114.25 14
Kamboja Jepang Adenium 467.75
580.5 661
15 Euphorbia
469.5 375.25
325.75 16
Phylodendron 571
478.75 274.75
17 Pakis
307.5 438.75
510 18
Soka Ixora 162.5
131.25 25
o t
u m
u n
2012 -201
II -75
NO NAMA ANEKA TANAMAN BIOFARMAKA
RATA-RATA LUAS TANAMAN PER TAHUN M
2
2010 2011
2012
19 Pedang-pedangan Xansifera
542.25 692.75
610.5 20
Anthurium Daun 346
526.5 510.5
21 Cladium
171.25 335
315
TOTAL 6.508.75
7.729.25 6.928.5
Sumber : Dinas Pertanian 2012 data diolah
Tabel 2.63
DATA PERKEMBANGAN POTENSI TANAMAN HIAS DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN TOTAL PRODUKSI AKHIR TAHUN
NO NAMA ANEKA TANAMAN
BIOFARMAKA TOTAL PRODUKSI AKHIR TAHUN
SATUAN 2010
2011 2012
1 Anggrek
180 5.400
6.211 TANGKAI
2 Anthurium
30 940
940 TANGKAI
3 Anyelir
5 TANGKAI
4 Gerbera Hebras
10 TANGKAI
5 Gladiol
75 350
335 TANGKAI
6 Heliconia Pisang-pisangan
2.580 450
TANGKAI 7
Krisan 2.100
TANGKAI 8
Mawar 2.070
100 TANGKAI
9 Sedap Malam
1.500 400
TANGKAI 10
Dracaena 120
120 BATANG
11 Melati
150 KG
12 Palem
1.000 1.494
5.851 POHON
13 Aglaonema
584 5.715
469 POHON
14 Kamboja Jepang Adenium
465 1.795
6.781 POHON
15 Euphorbia
150 3.066
73 POHON
16 Phylodendron
2.500 29.350
503 POHON
17 Pakis
7.350 80
POHON 18
Soka Ixora 6.000
2.500 POHON
19 Pedang-pedangan Xansifera
369 12.562
174 POHON
20 Anthurium Daun
25 46.210
POHON 21
Cladium 20.850
POHON TOTAL
5.378 149.602
25.002
Sumber : Dinas Pertanian 2012 data diolah