KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BERDIMENSI KEWILAYAHAN
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
ðññ ò ó ó
b. Mengembangkan jaringan perpipaan air minum yang melayani seluruh wilayah kota,
c. Menambah pelayanan sistem air minum non perpipaan dengan bantuan- bantuan sumur gali terlindungi serta Hidran Umum HU kepada masyarakat.
d. Menyediakan layanan jasa penyedotan kakus dengan skala layanan regional. e. Melakukan pemeliharaan dan pengawasan saluran drainase eksisting dan
pengembangannya melalui pemberdayaan masyarakat. f.
Menyediakan Tempat Penampungan Sampah Sementara TPSS. g. Meningkatkan sarana dan prasarana persampahan.
h. Peningkatan jaringan telekomunikasi. i.
Membangun BTSmenara
bersama oleh
operator penyelenggara
telekomunikasi. 4.
Pengembangan kawasan-kawasan baru Strategi yang dilakukan adalah :
a. Mencadangkan tanah bagi pengembangan kawasan industri.
b. Memberikan insentif bagi investor yang membangun kawasan industri,
c. Mengarahkan pusat peternakan terpadu.
d. Membangun kawasan pusat pemerintahan Kota Payakumbuh yang terintegrasi
dengan pengembangan RTH dan Islamic CenterKota Payakumbuh. e.
Membangun kawasan permukiman secara vertikal dan kompak di sekitar kawasan industri,
f. Membangun taman kota,
5. Pelestarian aset-aset budaya dan sejarah Kota Payakumbuh
Strategi yang dilakukan adalah : a.
Merevitalisasi fungsi bangunan tua, bangunan bernilai sejarah dan atau bernilai arsitektur tinggi, serta potensi sosial budaya masyarakat yang memiliki nilai
sejarah sebagai objek wisata budaya. b.
Memberikan insentif terhadap bangunan tua, bangunan bernilai sejarah danatau bernilai arsitektur tinggi, serta potensi sosial budaya masyarakat yang
memiliki nilai sosial budaya yang tinggi. 6.
Pengembangan kawasan-kawasan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan strategis.
Strategi yang dilakukan adalah : a.
Membangun kawasan pariwisata. b.
Merevitalisasi kawasan pariwisata budaya. 7.
Pengembangan kegiatan ekonomi regional dan ekonomi kota unggulan sebagai penggerak utama kegiatan ekonomi Kota Payakumbuh.
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
ôõõ ö ÷ø
Strategi yang dilakukan adalah : a.
Menetapkan kawasan industri Kota Payakumbuh pada kawasan jalan lingkar utara sebagai kawasan strategis pusat pertumbuhan ekonomi kota.
b. Meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana penunjang kegiatan ekonomi.
Sedangkan kebijakan berkaitan dengan struktur ruang kota adalah : 1.
Membagi kawasan perkotaan menjadi dua wilayah pengembangan sesuai dengan arahan pengembangan ruangnya;
2. Mengembangkan pusat pelayanan yang terdiri dari 1 satu Pusat Pelayanan Kota
PPK dan 5 lima SPPK dengan arahan pemanfaatan ruang yang lebih spesifik sesuai dengan potensi masing-masing wilayah pelayanan.
3. Mengembangkan pusat-pusat kegiatan sebagai orientasi kegiatan masing-masing
wilayah sesuai dengan skala pelayanannya; 4.
Menata fungsi dan struktur jaringan jalan yang serasi dengan sebaran fungsi kegiatan primer dan sekunder.
Untuk mewujudkan kebijakan pembentukan struktur ruang tersebut, maka arahan strategi pembentukan struktur ruang tersebut sebagai berikut :
1. Menyempurnakan dan meningkatkan tingkat pelayanan jaringan transportasi yang
ada untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya pusat primer dan pusat sekunder yang ditetapkan.
2. Penyusunan arahan pemanfaatan ruang yang mendukung terwujudnya struktur
ruang yang dikehendaki. 3.
Pengembangan kegiatan-kegiatan tertentu yang sesuai dengan arahan fungsi kawasan.
Berdasarkan RTRW Kota Payakumbuh Tahun 2010-2030, rencana struktur ruang Kota Payakumbuh terdiri dari :
1. Pusat Pelayanan Kota PPK Pusat pelayanan kota merupakan pusat pelayanan sosial, budaya,ekonomi,
danatau administrasi masyarakat yang melayani wilayah kota dan regional, yang meliputi :
a. Pusat pelayanan kota, melayani seluruh wilayah kota dan atau regional
b. Sub pusat pelayanan kota, melayani sub-wilayah kota
c. Pusat lingkungan, melayani skala lingkungan wilayah kota
Untuk menunjang pelayanan kota dan wilayah sekitarnya maka pusat pelayanan yang dikembangkan di Kota Payakumbuh berpola konsentrik dengan
pusat pelayanan kota adalah Kawasan Pasar Payakumbuh Pusat Kota Payakumbuh yang merupakan pusat utama kegiatan di sekitarnya, tidak hanya di
kawasan perkotaan tetapi juga dalam lingkup regional disekitarnya.
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
ùúú û üý
2. Sub Pusat Pelayanan Kota SPPK Keterbatasan jumlah lahan di pusat Kota Payakumbuh menyebabkan
kebutuhan lahan dalam menampung perkembangan kota yang terus meningkat. Konsep pelayanan perkotaan tersebut diwujudkan ke dalam rencana struktur tata
ruang kawasan dan rencana penggunaan lahan. Sub pusat pelayanan kota adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial, danatau
administrasi yang melayani sub wilayah kota. Untuk mengurangi beban pelayanan dan aktifitas pusat kota, maka dikembangkan 5 lima sub pusat dengan fungsi
sebagai pusat perdagangan lokal yang berwujud pasar-pasar satelit. Untuk pengembangan dan distribusi kegiatan perkotaan maka dikembangkan jalan lingkar
utara dan jalan lingkar selatan. Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh tersebut adalah :
a. Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh SPPK I dengan pusat pelayanan
terletak di Payobadar. b.
Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh SPPK II dengan pusat pelayanan terletak di Payobasung.
c. Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh SPPK III dengan pusat terletak di
Payolinyam. d.
Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh SPPK IV dengan pusat terletak di Parik Muko Aia.
e. Sub Pusat Pelayanan Kota Payakumbuh SPPK V dengan pusat terletak di
Pakan Sinayan. Aplikasi dari teorikonsep tersebut dituangkan dalam bentuk identifikasi
cluster-cluster kelompok perkembangan yang saling terkait. Cluster-cluster atau sub-sub
pusat pelayanan
yang diidentifikasikan
dan diprioritaskan
pengembangannya adalah : Pengembangan pelayanan kegiatan perkotaan Kota Payakumbuh akan dibagi di tiap bagian wilayah Pusat Pelayanan Kota PPK, Sub
Pusat Pelayanan Kota SPPK, dan Pusat Lingkungan PL, sesuai dengan arahan fungsi pengembangannya masing-masing. PPK, SPPK dan PL pada dasarnya
merupakan lokasi berbagai jenis saranafasilitas perkotaan sesuai dengan skala pelayanannya masing-masing.
3. Pusat Pelayanan Kota PPK dengan skala pelayanan kota dan regional Pusat Primer.
4. Pusat kota yang ada saat ini di Kota Payakumbuh, dengan fungsi utama pengembangan sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan dan jasa
regional Kota Payakumbuh CBD.Merupakan kawasan yang merupakan pusat kegiatan utama perkotaan Kota Payakumbuh. Kawasan ini merupakan jantung
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
þÿÿ
kegiatan utama Kota Payakumbuh dengan tingkat pelayanan regional. Kawasan ini memiliki karakteristik :
a. Memiliki tingkat perkembangan penduduk, ekonomi dan guna lahan yang
tinggi. b.
Ketersediaan daya dukung lahan yang terbatas. c.
Memiliki potensi ekonomi yang tinggi. d.
Pusat aktivitas perkotaan. e.
Simpul transportasi regional. Tingginya tingkat pertumbuhan kawasan dan terbatasnya daya dukung lahan
pada wilayah pelayanan ini menyebabkan arah pengembangannya perlu dibatasi sehingga keberlanjutan fungsi yang diemban tetap dapat berjalan dengan optimal.
Wilayah pelayanan ini diarahkan untuk kegiatan-kegiatan utama perkotaan yang mencakup perdagangan dan jasa
regional, pusat akomodasi pariwisata, penyediaan fasilitas umum dan sosial serta administrasi pemerintahan.
PPK ini mencakup seluruh kawasan pusat kota dengan radius 2 km dari pusat kota yang dibatasi oleh jaringan jalan arteri sekunder lingkar dalam kota Koridor
Jalan Imam Bonjol-Jalan Prof.Hamka-Arah Timur berupa kawasan Balai Gurun- Balai Gadang-Pasir-Ranah-Labuh Basilang dan Koridor Jalan Pahlawan sampai
dengan kawasan Tanjung Pauh. Fungsi pendukung PPK ini adalah perdagangan dan jasa regional, pariwisata perkampungan tradisional, pelayanan umum dan
sosial serta permukiman kepadatan tinggi. Di dalam kawasan ini terdapat pusat-pusat kegiatan yaitu :
a. Pusat Kegiatan Primer yang mencakup wilayah pasar Payakumbuh dan Pasar
Ibuh. b.
Pusat Kegiatan Sekunder yaitu pusat pemerintahan Eks-Kantor Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota yang berfungsi sebagai pusat pelayanan umum
dan sosial pendukung Kantor Walikota dan SKPD dan Islamic Center yang berada di Kawasan Lapangan Kapten Tantawi serta kawasan Kubu Gadang,
yang merupakan pusat pelayanan kota. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas penanganan Pusat Pelayanan Kota
ini mencakup: a. Penataan kawasan Pasar Payakumbuh dan Pasar Ibuh.
b. Revitalisasi dan pemeliharaan bangunan-bangunan tradisional pada kawasan perkampungan di Balai Kaliki.
c. Penataan kawasan pada kawasan di sempadan Sungai Batang Agam. 5. Sub Pusat Pelayanan Kota SPPK I, SPPK II, SPPK III, SPPK IV dan SPPK V
dengan skala sub pusat pelayanan kota yang mencakup beberapa kelurahan,
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
baik yang berada pada kecamatan yang sama maupun di beberapa kecamatan yang berbatasan.PPK dengan fungsi utama sebagai pusat kegiatan
perdagangan dan jasa regional : a
PL 1-1 :
Parit Rantang, Nunang, Labuh Baru, Parak Batuang, Bunian, Koto Baru Balai Janggo, Kubu Gadang, Ranah, Daya Bangun
dan Tanah Mati. b
PL 1-2 : Tarok, Balai Gadang, Balai Baru, Balai Kaliki, Balai Gurun dan
Balai Cancang c
PL 1-3 :
Piliang, Padang Tangah, Padang Tinggi, Balai Nan Duo, Sungai Pinago dan Tanjung Gadang.
d PL 1-4
: Ibuh, Labuh Basilang dan Tanjung Pauh
Pembagian SPPK : a.
SPPK I Kawasan Barat Kota Payakumbuh dengan fungsi utamanya sebagai salah satu kawasan perkantoran dan jasa serta pengembangan Kawasan
Pendidikan. SPPK I ini meliputi : 1
PL 2-1 :
Padang Tangah, Payobadar, Padang Tiakar Hilir dan Balai Nan Tuo.
2 PL 2-2
: Sicincin Hilir dan Balai Jaring 3
PL 2-3 :
Sicincin Mudik, Padang Tiakar Mudik dan Sawah Padang 4
PL 2-4 :
Aur Kuning, Kapalo Koto dan Kawasan Ampangan
b. SPPK II Kawasan Timur
Kota Payakumbuh merupakan kawasan
pengembangan Bagian
Timur Kota
Payakumbuh sebagai
fungsi Pengembangan
Pertanian Lahan
Basah, Pengembangan
Kawasan perdagangan serta dengan fungsi utama sebagai Pusat Pengembangan Sentra
Peternakan Terpadu, SPPK II ini meliputi wilayah : 1
PL 3-1 :
Payobasung, Koto Panjang, Koto Baru dan Taruko. 2
PL 3-2 : Balai Batimah, Padang Alai dan Bodi
c. SPPK III Kawasan Utara
Kota Payakumbuh merupakan kawasan
pengembangan Bagian
Utara Kota
Payakumbuh dengan
fungsi Pengembangan
Pertanian Lahan
Basah, Pengembangan
Kawasan Perdagangan, serta dengan fungsi utama sebagai Pusat Pengembangan
Tanaman Lahan KeringPerkebunan, SPPK III ini meliputi wilayah :
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
1 PL 4-1
: Payolinyam, Balai Batung dan Tanjung Anau
2 PL 4-2
: Balai Jaring, Nan Kodok, Pasir, Muaro, Balai Cacang dan
Kaniang Bukik. 3
PL 4-3 :
Payonibung dan Talawi 4
PL 4-4 :
Tambago, Cubadak Air dan Padang Kaduduk
d. SPPK IV dengan pusat pertumbuhan pada kawasan Parik Muko Aie dengan
fungsi sebagai kawasan pengembangan pertanian lahan kering dan Lahan Basah dengan fungsi utama sebagai kawasan perindustrian Kota Payakumbuh
: 1
PL 5-1 :
Sungai Durian, Parambahan, Parik Muko Aie dan Kawasan Padang Sikabu.
2 PL 5-2
: Koto Panjang Padang dan Kawasan Koto Panjang Dalam
3 PL 5-3
: Talang dan Koto Tangah
4 PL 5-4
: Padang Data, Subarang Batuang dan Napar
e. SPPK V ini merupakan Urban GateKota Payakumbuh dari Kota Bukittinggi,
pusat pertumbuhan Kota Payakumbuh Bagian Selatan dengan fungsi sebagai pusat perkantoran dan jasa, pengembangan kawasan pertanian dengan fungsi
utama sebagai kawasan pengembangan Agrowisata Rest Area, yang akan dijadikan sebagai pusat pengembangan agribisnis Kota Payakumbuh, SPPK V
ini meliputi : 1
PL 6-1 :
Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balai Panjang dan Kubu Gadang.
2 PL 6-2
: Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balai Panjang dan Kubu
Gadang 3
PL 6-3 :
Payolansek dan Bulakan Balai Kandi
6. Pusat Lingkungan PL Pusat lingkungan adalah pusat pelayanan ekonomi, sosial danatau
administrasi lingkungan kota.Pusat lingkungan merupakan pusat pelayanan yang paling terdekat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menyentuh
langsung kebutuhan sehari-hari penduduk. Berdasarkan hirarki yang telah dibuat, maka pusat lingkungan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
PPK yang terdiri dari 4 empat PL, yang meliputi : a.
PL 1-1, dengan pusat di Kelurahan Daya bangun b.
PL 1-2, dengan pusat diKelurahan Balai Gadang c.
PL 1-3, dengan pusat diKelurahan Balai Nan Duo d.
PL 1-4, dengan pusat diKelurahan Ibuh SPPK I terdiri dari 4 empat PL, yang meliputi :
a. PL 2-1, dengan pusat diKelurahan Payobadar
b. PL 2-2, dengan pusat diKelurahan Sicincin Hilir
c. PL 2-3, dengan pusat diKelurahan Padang Tiakar Mudik
d. PL 2-4, dengan pusat diKelurahan Aur Kuning
SPPK II terdiri 2 dua PL, yang meliputi : a.
PL 3-1, dengan pusat diKelurahan Payobasung b.
PL 3-2, dengan pusat diKelurahan Balai Batimah SPPK III terdiri 4 empat PL, yang meliputi :
a. PL 4-1, dengan pusat diKelurahan Payolinyam
b. PL 4-2, dengan pusat diKelurahan Muaro
c. PL 4-3, dengan pusat di Kelurahan Payonibung
d. PL 4-4, dengan pusat diKelurahan Cubadak Air.
SPPK IV terdiri dari 4 empat PL, yang meliputi : a.
PL 5-1, dengan pusat diKelurahan Sungai Durian b.
PL 5-2, dengan pusat diKelurahan Koto Panjang Padang c.
PL 5-3, dengan pusat diKelurahan Koto Tangah d.
PL 5-4, dengan pusat diKelurahan Napar SPPK V terdiri dari 3 tiga PL, yang meliputi :
a. PL 6-1, dengan pusat diKelurahan Pakan Sinayan
b. PL 6-2, dengan pusat diKelurahan Limo Kampung
c. PL 6-3, dengan pusat diKelurahan Payolansek.
7. Kawasan Lindung Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
menjaga kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya buatan yang merupakan modal dasar untuk pembangunan yang berkelanjutan. Kawasan lindung
terdiri dari : a.
Hutan Lindung. Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki sifat khas yang
mampu memberikan keadaan kawasan sekitarnya maupun bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta pemeliharaan
kesuburan tanah. Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung dilakukan
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
untuk mencegah terjadinya erosi, banjir, sedimentasi, dan menjaga fungsi hidrologi untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah, dan air
permukaan. Berdasarkan fungsi tersebut maka, kawasan hutan lindung yang ada di Kota
Payakumbuh merupakan kawasan hutan lindung sesuai fungsi hutan yang memiliki penetapan dari Departemen Kehutanan. Untuk menjaga iklim mikro
Kota Payakumbuh maka direncanakan kawasan Hutan Lindung seluas 346,75 Ha yang berada pada kawasan Kubu Gadang, Kecamatan Payakumbuh Barat.
b. Kawasan perlindungan setempat kawasan sempadan sungai, kereta api,
SUTET, dan mata air. 1
Sempadan Sungai Dari hasil perhitungan GIS perkiraan luas kawasan lindung dan sempadan
sungai seluas 619,90 Ha. Adapun rencana sempadan di Kota
Payakumbuh adalah sebagai berikut : a
Sungai Batang Sinamar 15 m. b
Sungai Batang Agam 15 m. c
Sungai batang Lampasi 15 m. d
Sungai-sungai kecil 10 m. 2
Jalur Sempadan Kereta Api Penyediaan RTH pada garis sempadan jalan rel kereta api merupakan
RTH yang memiliki fungsi utama untuk membatasi interaksi antara kegiatan masyarakat dengan jalan rel kereta api. Berkaitan dengan hal
tersebut perlu dengan tegas menentukan lebar garis sempadan jalan kereta api di kawasan perkotaan. Jalur Sempadan Jalan Kereta Api yaitu
kawasan di sisi kiri dan kanan rel kereta api dengan jarak sekurang- kurangnya 20 meter.
3 Jalur Sempadan SUTET
Kawasan Sempadan SUTET ini perlu ditetapkan sebagai kawasan lindung dari berbagai aktifitas manusia secara menerus. Ini karena ruang
disepanjang Jaringan SUTET ini memiliki bahaya radiasi untuk manusia. Fungsi yang dapat dikembangkanadalah Ruang terbuka hijau
4 Sempadan Mata Air
Kawasan sempadan mata air merupakan daratan di sekeliling mata air yang mempunyai manfaat untuk mempertahankan fungsi mata air dengan
jarak paling sedikit 200 meter. Kawasan sempadan mata air tersebut ditetapkan di sekeliling Mata Air Bulakan.
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
c. Kawasan Cagar Budaya.
Kawasan cagar budaya Kota Payakumbuh diarahkan pada kawasan Patung Ratapan Ibu sebagai Monumen Bersejarah, yang memiliki nilai sejarah yang
sangat tinggi dan kawasan rumah-rumah tua di sekitar kawasan Balai Kaliki. d.
Ruang Terbuka Hijau Kota. Jenis pemanfaatan ruang yang diarahkan dalam ruang terbuka hijau yang
diarahkan pengembangannya di Kota Payakumbuh terdiri dari : 1
RTH Hutan kota, yang terdapat pada kawasan Ngalau yang memiliki fungsi sebagai kawasan pengembangan Agrowisata Ngalau.
2 RTH Taman Kota yang diarahkan pada kawasan perumahan, pusat
pemerintahan dan Islamic Center. 3
RTH Fungsi Tertentu sempadan jalan, sungai, SUTET, sabuk hijau, rel kereta api, jalur hijau, tempat pemakaman umum, pertanian lahan basah
beririgasi teknis. 4
RTH Jalur Hijau Jalan, yang terdapat di sepanjang jalan dan median jalan. e.
Kawasan Rawan Bencana. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam, antara lain : gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung api, kemarau dan angin puting beliung.
Kerawanan terhadap bencana alam adalah tingkat atau besarnya bencana alam yang menyebabkan kehilangan atau kerusakan bagi manusia dan
lingkungannya, yang diukur berdasar jenis penyebab bencana, lokasi dan luasnya, lingkup dan intensitas potensi kerusakan, banyaknya kejadian, durasi
dan frekuensi kejadian. Dari Satuan Kemampuan Lahan terhadap bencana alam Kota Payakumbuh dinilai memiliki tingkat intesitas potensi bencana alam
yang relative kecil 5,42. Selain itu Kota Payakumbuh terletak jauh diluar zona patahan Sumatera,
sehingga bukan dijalur episentrum gempa tektonik. Meskipun demikian, Kota Payakumbuh tetap saja menerima penjalaran gempa bumi Propagations Of
Disturbance yang episentrumnya di jalur patahan Sumatera maupun jalur patahan di perairan laut Mentawai.
Morfologi Kota Payakumbuh yang didominasi oleh dataran, berakibat kurang atau jarang terjadi longsor. Beberapa peristiwa potensi longsor dapat terjadi di
Kawasan Barat Kota Payakumbuh kawasan Balai Panjang, Kubu Gadang dan Pakan Sinayan dan Kawasan Selatan Kota Payakumbuh sekitar kawasan
Kapalo Koto dan Ampangan. Selain itu, longsor skala kecil yang dapat
RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-2017
mengganggu fasilitas umum jembatan dan jalan, dapat terjadi di alur Sungai Batang Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinamar dan alur air lainnya.
Berdasarkan catatan bencana alam di Kota Payakumbuh, juga kerap terjadi angin puting beliung yang dapat merusak atap bangunan, dan berpotensi
terjadi pada kawasan bagian Timur Kota Payakumbuh.